CHAPTER 25 (TRUST OR NOT?)

316 46 6
                                    

Puluhan pesawat yang tengah mengejar mereka, berhasil Moa jatuhkan semuanya. Tidak masalah jika mereka pantang menyerah untuk melakukan penyerangan. Moa juga tidak akan menyerah untuk melawan demi melindungi kelima anak laki-laki yang saat ini tengah bernafas lega dengan keringat dingin dan kaki yang gemetar, karena pesawat yang mereka tumpangi sudah tenang.

Benar, mereka sudah berpindah pesawat 20 menit yang lalu. Karena pesawat yang mereka gunakan sudah Moa ledakan untuk menghilangkan jejak, agar mereka tidak bisa melacak.

Sekarang mereka sudah sampai di tempat tujuan dan segera turun dari pesawat. Kelima anak yang baru saja keluar dari tempat mengerikan itu sekarang memandang takjub ke arah sebuah bangunnan mewah yang berjarak sekitar 2 km di hadapan mereka saat ini.

Mulut Beomgyu dan Hueningkai terbuka lebar, bahkan Mia takut ada serangga yang akan masuk ke mulut mereka, jika terlalu lama terbuka seperti itu. Sedangkan ketiga lainnya tidak kalah terkejutnya, hanya saja mata mereka yang terbuka lebar. Mata Taehyun yang dasarnya sudah lebar, sekarang semakin lebar.

Mia mengajak mereka semua masuk ke dalam mansionnya. Tapi sebelum masuk, Moa mendekat ke arah Mia dan mengatakan bahwa dirinya ada urusan.

"Aku akan kembali ke sana bersama Jeno. Ada urusan yang harus aku selesaikan.", dan Mia hanya mengangguk sebagai jawaban.

Berbeda halnya dengan Taehyun, karena perkataan Moa berhasil menimbulkan rasa curiga kepada Taehyun.

"Jika kau curiga denganku, kau bisa ikut untuk membuktikan?", tanya Moa yang sepertinya bisa menebak isi pikiran laki-laki itu. Tapi Taehyun menggeleng. Dia menolak untuk kembali ke tempat itu. Dan dia tidak ingin kembali ke sana. Jika dia sudah keluar, untuk apa Kembali lagi?

Setelah kepergian Moa, Taehyun melangkahkan kakinya agak cepat agar bisa mengejar Hueningkai dan yang lainnya ke dalam mansion. Jujur, tempat ini sangat luas dan sangat mewah. Bahkan hanya untuk berjalan masuk ke dalam mansion, harus berjalan sekitar 2 kilometer untuk sampai ke pnitu utama.

.

.

.

Saat ini Taehyun tengah membersihkan diri di bawah guyuran shower. Entah sudah berapa lama dirinya tidak merasakan rileks seperti ini. Ah, Taehyun mengingatnya. Sudah 1 tahun dirinya terjebak di tempat mengerikan itu. Dan dirinya tidak menyangka, bahwa hari ini dirinya sudah bebas. Dan tidak ada lagi jarum suntik atau cairan yang masuk ke dalam tubuhnya. Tidak ada lagi alat-alat yang menyakitkan yang terpasang di tubuhnya.

PLAK

Taehyun menampar pipinya sendiri. Dirinya hanya ingin memastikan bahwa semua ini bukanlah mimpi, melainkan kenyataan. Dimana dirinya sudah bebas dari tempat mengerikan itu, dia sekarang memiliki keluarga baru yang menyayanginya. Tanpa sadar Taehyun terisak, air matanya tidak terlihat akibat guyuran air shower yang menutupinya.

Bukan tangisan kesedihan atau kesakitan. Melainkan air mata haru dan kebahagiaan yang ia keluarkan. Setelah sekian lama berharap, akhirnya Taehyun bisa memiliki seseorang yang berharga. Selama hidupnya Taehyun tidak memiliki tujuan hidup. Kematian adalah yang paling diinginkannya dulu. Tapi sekarang dia memiliki tujuan untuk tetap melanjutkan hidupnya.

Bolehkan Taehyun berharap dan percaya kepada mereka yang mengulurkan tangan padanya? Mereka orang baik bukan? Tidak akan menyakiti Taehyun lagi bukan?

Setelah selesai dengan kegiatannya membersihkan diri, Taehyun keluar dan melihat keempat laki-laki yang sudah mengklaim diri mereka sebagai keluarga Taehyun menyambutnya dengan senyuman hangatnya.

"Kau sudah selesai membersihkan diri?", tanya Beomgyu yang saat ini tengah tidur terlentang di karpet ruangan itu.

"Jika belum selesai, kenapa aku keluar?", Taehyun tetaplah Taehyun dengan mulut pedasnya. Sedangkan Beomgyu hanya mendengus mendengar perkataan Taehyun.

UNIQUERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang