"Ini gila! Jadi selama ini mereka mengawasi kita dan tidak memberikan kita privasi selama ini?!", teriak Yeojun marah.
"Hyung.... Bagaimana jika mereka mendengar percapakan kita tadi?", tanya Beomgyu yang duduk di pinggir tempat tidurnya.
"Kalau begitu kita akan pergi besok malam.", ujar Soobin final.
"Tapi kita tidak memiliki rencana apapun Soobin. Jangan gegabah, bisa-bisa kita hanya tinggal nama di sini.", Yeonjun memang ingin melarikan diri. Namun jika hanya mereka melarikan diri tanpa rencana sama saja bunuh diri.
"Aku sudah menyiapkan rencana."
"Maksudmu?", Yeonjun dan Beomgyu mendekat ke arah Soobin.
"Kita akan melakukan penyamaran.", Soobin mulai menjelaskan rencananya dengan suara yang sangat pelan. Dia sangat berharap rencananya ini akan berhasil.
"Baiklah aku setuju.", putus Yeonjun.
"Kau Beomgyu?", Soobin bertanya pada adiknya yang tengah mendundukkan kepalanya.
"Entahlah hyung, aku hanya takut. Bagaimana jika kita berhasil? Aku tidak ingin kalian terluka."
"Percaya padaku, oke? Kita akan baik-baik saja.", Soobin menangkup wajah adiknya, berharap bisa menenangkannya. Dan Beomgyu pun hanya mengangguk sebagai jawaban.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Hanya sedikit yang tengah berjaga di setiap sudut lorong. Soobinlah yang memastikan jalan yang akan mereka lalui aman. Setelah dirasa aman, dia berteleportasi ke ruang ganti para penjaga.
Sesuai dengan rencana kemarin, mereka bertiga akan menyamar sampai ke pintu keluar. Beruntung ruangan itu kosong, dengan segera Soobin membawa 3 seragam petugas dan berteleportasi ke toilet yang biasa digunakan oleh mereka bertiga. Soobin meletakkan 1 seragam di bilik nomor 3 dan menguncinya dari dalam.
Kemudian berteleportasi ke toilet di lantai 3 di mana para penjaga biasa menggunakan toilet itu. Sama seperti sebelumnya, dia meletakkan seragam itu di bilik nomor 3 dan menguncinya dari dalam. Setelah dirasa tugasnya selesai, Soobin kembali ke kamarnya.
BRUK...
Yeonjun terkejut mendapati kedatangan Soobin secara tiba-tiba. Ditambah adiknya itu jatuh tersungkur.
"Soobin! Kau baik-baik saja!?", sambil membantu Soobin berdiri.
"Yeah, aku baik-baik saja.", tapi Yeonjun bisa melihat wajah adiknya ini terlihat pucat, bahkan keringat dingin dapat Yeonjun rasakan saat kulitnya bersentuhan dengan Soobin. Bahkan nafas Soobin tidak beraturan karena lelah.
"Kau sudah terlalu banyak menggunakan kekuatanmu, hyung.", kini giliran Beomgyu yang bicara sambil membawa perlengkapan yang mungkin akan mereka butuhkan saat keadaan mendesak.
"Kalian berhati-hatilah. Karena kamera CCTV terpasang di sepanjang Lorong tempat ini, dan setiap kamera berjarak 10 meter.", Soobin tidak mengindahkan perkataan Beomgyu.
"Soobin, jangan terlalu memaksakan diri.", ingat Yeonjun.
"Aku baik-baik saja. Aku sudah meletakkan seragamya di toilet yang biasa kita gunakan, aku meletakkan seragamnya di bilik nomor 3. Beomgyu kau keluarlah terlebih dahulu, jika kau sudah selesai ikuti petugas yang akan berjaga di lantai 1. Kau hanya mempunyai 7 menit untuk menyusul mereka.", Beomgyu segera melaksanakan perintah Soobin.
Saat ini hanya tersisa Yeonjun dan Soobin di kamar itu. Soobin mulai bersiap dan mengganti bajunya menggunakan seragam petugas. Dan tak lupa membawa beberapa alat yang bisa digunakan untuk bertarung untuk berjaga-jaga, jika rencana mereka tidak berjalan dengan lancar.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNIQUER
FanfictionUniquer adalah manusia yang memiliki kekuatan super yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Menjadi seorang uniquer bukanlah hal yang mudah, mereka harus siap dijauhi karena dianggap aneh dan bisa menyakiti orang lain jika tidak bisa mengenda...