CHAPTER 16 (ENDURE THE PAIN)

468 65 6
                                    

Saat ini Nana tengah memeriksa keadaan Soobin yang jauh dari kata baik. Wajahnya semakin pucat, ditambah luka di lututnya. Bahkan kesadaran Soobin hampir hilang jika Yeonjun tidak memanggil namanya.

"Gawat! Dia terkena tanaman beracun.", Nana mengatakan itu setelah selesai memeriksa lutut Soobin. Lututnya kini sudah berubah warna menjadi biru. Menandakan bahwa racunnya sudah mulai menjalar ke seluruh kakinya.

"Apa maksudmu?!", Yeonjun merasa lemas seketika mendengar penjelasan Nana.

"Hemlock.", Nana menatap Raul tidak percaya.

"Apa kau yakin? Tanaman itu hanya ada di pulau Macadamia. Belum pernah ada orang yang pergi ke sana kecuali kita berdua dan Si kembar!.", Nana memastikan bahwa perkataan tunangannya ini bukan omong kosong.

"Pulau Macademia?", kini Taehyun yang bertanya.

"Ya, pulau terpencil yang sangat berbahaya. Itu adalah pulau yang menyimpan tentang rahasia uniquer, dan kemungkinan besar menjadi tempat asal mula lahirnya uniquer. Uniquer adalah sebutan manusia yang memiliki kekuatan seperti kita. Tidak ada yang mengetahui keberadaan pulau selain kami berdua dan si kembar itu. Bahkan Kim Nam Joon sekalipun tidak mengetahui dimana keberadaan pulau itu."

"Benar kata Nana. Pulau itu sangat berbahaya, semua tanaman di pulau itu hidup dan bisa bergerak. Bahkan membunuh siapapun yang masuk ke pulau itu. Sebagian besar tanaman yang tumbuh di sana itu pasti beracun. Bahkan ada monster yang menjaga pulau itu, entah berapa jumlahnya. Saat itu kami hanya melawan satu monster yang luar biasa kuat."

"Apa kau pikir 'dia' sudah mengetahui keberadaan pulau itu?", Nana menatap Raul. Dan tunangannya itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Dari tadi kalian menyebut 'dia', siapa yang kalian maksud?", Taehyun benar-benar penasaran dengan orang yang dimaksud mereka berdua.

"Dokter Rudolf Raymon. Dia adalah ilmuwan paling gila yang pernah aku temui. Dia sangat terobsesi dengan kekuatan para uniquer. Itu sebabnya dia mendirikan markas penelitian yang bernama 'RU.R.AL', dan menjadikan para uniquer sebagai kelinci percobaannya. Sebagian para uniquer yang mati disebabkan karena ulahnya."

"Aku tidak peduli dengan dokter gila itu, sekarang cepat selamatkan adikku sialan!", Yeonjun mulai geram saat melihat Soobin yang sudah mulai sulit bernafas. Begitu juga dengan Beomgyu yang saat ini sudah ada di sisi kiri Soobin dan menggenggam tangan kakaknya dengan erat.

Nana dan Raul hanya saling memandang satu sama lain, mereka juga bingung dengan situasi saat ini. Bagaimana bisa Soobin sampai di pulau itu? Apakah pulau Macademia itu sudah diketahui lokasinya oleh Dokter Rudolf? Mereka berdua juga tidak tahu.

"Sepertinya ada sesuatu yang menancap di dalam lukanya. Aku rasa itu duri yang tersangkut di dalam. Kita harus mengeluarkannya Nana. Jika tidak, racun itu akan dengan cepat menyebar."

"Tapi aku tidak memiliki obat bius, Raul. Dia masih bocah, kau jangan gila!"

"Do we have a choice?", Raul sudah kehabisan akal saat ini. Racun dari tanaman Hemlock itu sangat berbahaya. Apalagi jika salah satu bagian tanaman itu tertancap di tubuh seseorang.

"Jangan coba-coba menyakiti adikku dokter gila!!", Yeonjun mencengkram kerah baju Raul.

"Jika kita tidak mengeluarkannya, racunnya akan semakin menyebar dan membuat kakinya membusuk. Apa kau mau adikmu diamputasi?!"

"Tapi kita bisa menemukan penawarnya bukan?", tanya Beomgyu di sela-sela tangisannya melihat keadaan kakak keduanya itu. Nana hanya menggeleng sebagai jawaban, membuat air mata Beomgyu semakin keluar dengan deras.

"Apa tidak ada cara lain?!", sekarang giliran Yeonjun yang bertanya dan Raul hanya menggeleng sebagai jawaban. Cengkraman Yeonjun melonggar. Tubuhnya lemas, dia tidak sanggup melihat Soobin yang terluka seperti itu.

UNIQUERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang