CHAPTER 4 (EXIT DOOR)

520 70 4
                                    

Choi Yeonjun membanting dirinya ke tempat tidur. Badannya terasa terbakar, bahkan ada beberapa bagian kulitnya melepuh.

"Dasar dokter gila!!", umpat Yeonjun. Kemudian tangan kanannya terangkat untuk menutupi wajahnya, lebih tepatnya menutupi air matanya. Yeonjun menangis dalam diam, dia menahan isakannya agar tidak keluar. Ia takut jika Beomgyu akan terbangun.

Mengemban tanggung jawab sebagai anak sulung tidaklah mudah. Ia harus menjadi penguat di antara adik-adiknya, dan tidak boleh menunjukkan sisi lemahnya. Dan sudah 30 menit sudah berlalu, tangisan Yeonjun pun sudah berhenti. Yeonjun bangkit dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi, dia mencuci wajahnya. Berharap adik-adiknya tidak menyadari bahwa ia menangis. Dia menatap pantulannya sendiri di cermin.

"Kau bodoh Choi Yeonjun! Kenapa kau terlalu naif saat itu?!".

Yeonjun benci pada dirinya sendiri, kenapa dia tidak cukup kuat untuk melindungi adik-adiknya. Kenapa saat itu dia percaya dengan bibinya, yang ternyata menjual mereka sebagai kelinci percobaan hanya untuk mendapatkan uang. Padahal bibinya bilang mereka bertiga akan dibawa ke tempat karantina yang lebih baik. Tapi ternyata tempat ini tidak lebih baik saat mereka tinggal Bersama bibinya, sama saja disiksa secara fisik dan batin.

"Tapi aku harus kuat, demi Beomgyu dan Soobin.", Yeonjun menguatkan dirinya sendiri. Setelah itu dia keluar dari kamar mandi dan Kembali menuju tempat tidur, dan merentangkan tangannya. Sekujur tubuhnya terasa perih dan sakit. Walaupun dia menutup matanya, namun dirinya tidak bisa tidur. Terlalu banyak yang dia pikirkan, hingga membuatnya tidak bisa pergi ke alam mimpi.

"AWW!!!", tiba-tiba sesuatu berat menimpa tubuhnya.

"Yeonjun Hyung!", Soobin juga terkejut. Ternyata dia menimpa kakaknya saat teleportasi melarikan diri.

"Soobin? Apa yang terjadi? Jangan bilang kau-"

"Hyung, aku menemukan pintu keluarnya!", Soobin mencengkram bahu Yeonjun.

"Hah?", Yeonjun masih berusaha mencerna perkataan Soobin.

"Kita bisa keluar dari sini, hyung!", teriak Soobin kemudian memeluk Yeonjun sangat erat. Bahkan Yeonjun tidak bisa bernafas.

"Ada apa ini? Kenapa kalian berisik sekali?", suara Beomgyu mengehentikan kegiatan Soobin yang sepertinya akan membuat Yeonjun kehabisan nafas.

"Beomgyu! Kita akan keluar dari sini!", teriak Soobin lalu mengangkat Beomgyu dan memutar tubuhnya.

"Bagaimana bisa?", tanya Beomgyu setelah Soobin menurunkannya.

.

.

.

2 JAM YANG LALU

Saat ini Choi Soobin sedang berada di sebuah ruangan serba putih dan di seberang kaca tersebut terdapat Dokter Kim Nam Joon yang terus mengawasinya.

"Choi Soobin, sekarang kau coba pergi ke tempat ini.", perintah Nam Joon.

"Aku bahkan tidak tahu tempat apa itu, bagaimana bisa kau menyuruhku ke tempat yang tidak pernah aku kunjungi?", tolak Soobin mentah-mentah.

"Jangan kau kira aku bodoh. Kau tidak perlu harus pergi ke tempat itu jika ingin teleportasi. Kau hanya perlu membayangkan tempat itu saja, bukan begitu?".

"Dari mana kau tahu? Aku sendiri bahkan tidak memahami kekuatanku.", walaupun tatapannya garang namun nada bicaranya tetap santai dan tenang.

"Kau sudah membuktikan di percobaan yang ke-30."

"Memangnya sekarang percobaan ke berapa?", tanya Soobin acuh.

"51?", jawab Nam Joon santai.

"Kau gila! Sampai kapan kau akan menjadikan kami kelinci percobaanmu?!", hilang sudah ketenangan yang dia jaga.

UNIQUERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang