Bab 27

75 9 0
                                    

• •✠•❀ Hiraeth  ❀•✠ • •


Hari masih pagi, tapi Bara sudah dua jam menatap nomor yang ia simpan dengan nama Lila. Ya, ia baru saja mengganti nama yang sebelumnya Zalfa menjadi Lila. Sungguh ia ingin menekan gambar telepon di sana, ada yang benar-benar harus ia bicarakan dengan gadis itu.

"Telepon nggak, ya?" Bara bergumam lalu mengembuskan napasnya.

Setelah berpikir akhirnya Bara memberanikan diri menekan tombol telepon itu. Cukup lama ia dekatkan ponselnya di telinga, tapi berakhir tak mendapat jawaban.

"Angkat dong," gumamnya.

Untuk kedua kali ia mengulang hal yang sama. Namun, kali ini berhasil mendapat jawaban dari Zalfa dan Bara pun bernapas lega.

‘Halo, Bar? Kenapa?’ tanya Zalfa di seberang telepon.

"Zal, hari ini sibuk nggak?"

‘Nggak sih, hari minggu juga. Kenapa?’

"Jam sepuluh gue jemput, ya? Kita cari sarapan," alibinya.

‘Sarapan jam sepuluh udah kesiangan Bara.’

Bara menyunggingkan senyum saat mendengar kekehan kecil Zalfa. "Hehe. Emm itu, anu ... taman deket sekolah yang kemarin direnovasi kayaknya udah dibuka untuk umum, Zal. Ke sana yuk."

‘Boleh deh, gue mandi dulu. Bilang aja kalo udah otw.’

"Jam sepuluh kurang gue otw ya."

‘Oke,’ sahut Zalfa lalu memutus teleponnya.

Tuuttt

Bara merebahkan dirinya sambil tersenyum tipis. Kayaknya dia udah buka hati, batin Bara.

"Ekhem! Mau ngapelin siapa pagi-pagi?" ucap Nadella tersenyum geli.

"Apa sih, Del? Ganggu aja!"

"Cieee ... Gue denger loh. Taman deket sekolah yang kemarin direnovasi kayaknya udah dibuka untuk umum, Zal. Ke sana yuk. Siapa Zal?" cibir Nadella menirukan Bara.

Bara menatap adiknya sinis, menunggu kata-kata selanjutnya yang akan terucap.

"Gue ikut ya, Bang!" lanjutnya.

"Tuh 'kan," gerutu Bara sebab tebakannya tepat.

"Mumpung hari minggu juga, gabut tau. Mama Papa ke rumah temennya pagi tadi. Lo juga mau pergi 'kan? Terus gue gimana? Masa iya Abang ganteng tega ninggalin dedeknya sendirian di rumah?"

Bara menghembuskan napasnya. "Geli anying. Pacar lo yang kemarin kemana?"

"Tadi minta ditemenin di rumahnya sih, katanya mumpung nggak ada orang di rumah."

"Nggak! Enak aja lo mau berduaan di tempat sepi! Lo tuh masih kecil!"

Nadella melirik abangnya yang mengoceh. "Yaudah terus gimana?"

"Yaudah lo ikut gue keluar. Nanti dia suruh nyusul, tapi jangan lo gangguin gue. Gue butuh waktu sama cewek gue," ucapnya.

"Ohhh beneran cewek baru? Cieee, pelampiasan bukan tuh?"

"Dia bukan pelampiasan gue. Intinya lo jadi ikut nggak?"

"Oke, gue ikut."

"Jangan lupa suruh cowok lo nyusul. Mau gue smackdown dia udah berani ngajak lo ke rumahnya pas sepi."

Nadella menggeleng cepat. "Jangan anjir! Gue bercanda doang tadi Bang,"

"Siapa suruh!"

"Abang!"

[04] Hiraeth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang