Bab 29

82 6 0
                                    

• •✠•❀ Hiraeth  ❀•✠ • •

Bara yang sedang merapikan rambutnya melihat Zalfa tengah disibukkan dengan helmnya, setelah helm terlepas Bara menggandeng tangan Zalfa masuk kedalam rumahnya.

Yap, sore ini sepulang sekolah Bara mengajak Lila-nya ke kediaman Akbar. "Assalamualaikum, Ma," ucapnya sambil membuka pintu.

"Waalaikumsalam. Eh, bawa siapa kamu?"

"Tebak dong."

Jessica berlagak tengah berpikir. "Yang kamu ceritain itu, ya?" Bara mengangguk. Zalfa yang di belakang Bara tersipu malu di depan Jessica terlebih tangan mereka belum terlepas.

"Sore, Tante," sapanya tersenyum manis.

Jessica tak membalas sapaan Zalfa, tapi ia langsung merebutnya dari genggaman Bara lalu mendekap erat tubuh Zalfa cukup lama.

"Lama banget nggak ketemu kamu, apa kabar Lila?" ucap Jessica.

"T-tante masih ingat saya juga?"

"Masih dong, apalagi Bara pernah cerita ketemu kamu di sekolahnya,"

"Hehe, terimakasih. Kabar saya baik, Tante. Kabar Tante gimana? Sehat?"

Jessica terkekeh. "Ya, kalo kamu bisa lihat betis dan pundak Tante ada tempelan koyo cabe semua, biasalah mulai rapuh."

"Gapapa Tante masih hebat," ucap Zalfa.

Wanita itu merangkul Zalfa. "Duduk dulu yuk. Bara buatkan Lila minum, ya."

"Loh kok jadi aku?"

"Ngga usah repot, Tante," sahut Zalfa.

"Ngga repot. Emang mau nyuruh siapa kalo bukan kamu? Orang si Nadella belum pulang, masa Lila suruh buat sendiri?" Bara tak berkomentar lagi langsung beranjak dari duduknya. Zalfa tersenyum geli melihat itu. Rasanya sudah lama ia tak merasakan candaan seorang ibu.

"Lila sekarang tinggal di mana, Nak?" tanya Jessica setelah Bara tak terlihat lagi.

"Di daerah kompleks perumahan Permai, Tante."

"Oh cuma situ. Bara sering beli sate ayam loh di sana."

"Hehe iya, Saya pernah diantar pulang Bara malam-malam sehabis beli sate itu, Tan."

Jessica berdecak. "Ngobrolnya santai aja dong. Ngga usah kaku gitu. Pake aku aja jangan saya, manggilnya juga Mama aja jangan Tante ya. Kaya dulu," pintanya.

"Hehe iya, Ma."

"Mama awalnya ngga nyangka loh kalian ketemu lagi. Dulu 'kan sempat lost contact ya. Susah banget hubungin ayah dan mama kamu. Mama juga turut sedih atas kehilangan Risa, pengen rasanya ulang waktu biar Mama ada di samping kamu waktu itu. Eh ngga kerasa kamu udah sebesar ini."

"Hehe iya gapapa, Ma. Makasih banyak masih ingat aku, alhamdulillah aku dan ayah juga sudah bisa menerima semuanya kok. Ayah juga ngga mau nikah lagi, cukup kami tinggal berdua saja ditambah bi Ulfa."

Jessica sedikit terbelalak. "Loh Ulfa masih kerja sama Ayah kamu?" ucapnya. Tak ayal lagi karena Clarissa memang orang yang setia dan menjalin hubungan dengan siapapun yang mengenalnya dengan baik termasuk bi Ulfa yang dulu pernah bekerja dengan Jessica di rumahnya.

"Hehe iya, Ma. Omong-omong makasih, Ma. Aku udah lama banget ngga manggil orang dengan sebutan Mama."

"Dengan senang hati, sayang. Mulai sekarang kalau butuh apapun hubungin Mama, ya. Jangan hilang lagi kaya dulu. Mama juga seneng banget ternyata kamu yang dekat dengan Bara," ucap Jessica tersenyum manis lalu memeluk hangat tubuh Zalfa.

[04] Hiraeth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang