Hidayah Cinta Gus Zizan 03.

852 28 6
                                    

Assalamu'alaikum 🫶

Happy Reading 📖

Nara hari ini pulang ke rumah, Nara mengemasi barang-barangnya dan melihat rumah karena Nara hari ini sudah berada di rumah, Nara langsung kabur dari rumah dengan berlari.

Nara menyebrangi jalan depan berlari dengan cukup tergesa-gesa juga. Tiba-tiba

Braak!

"Astaghfirullah!"

"Ibu!" Teriak Nara

Nara tertabrak sebuah mobil sampai tubuhnya terguling-guling di aspal, dengan cepat yang ada di dalam mobil itu keluar menghampiri Nara.

"Astaghfirullah! Nara" pekik Ning Afifah terkejut "Mas, bawa temen fifah ke pondok pesantren mas." Pinta Ning Afifah.

"Bismillahirrahmanirrahim" Gus Zizan langsung mengendong Nara masuk ke mobil. Sesampainya di pondok pesantren Nara langsung di bawa masuk kedalam rumah.

Nara perlahan membuka matanya, melihat sekeliling "auwwwsshh..." Ringis Nara saat bangkit dari tidurnya.

"Nara jangan bangun dulu kamu masih sakit" Ingat Ning Afifah.

"Aku dimana? Aku harus pergi Ning" Nara mulai takut, bagaimana jika Osman sang Ayah sadar Nara kabur dari rumah.

"Mau kemana Nara? Kamu masih sakit. Maaf tadi kakak ku menabrak kamu"

"Engga papa Ning, aku harus pergi sekarang Ning. Terimakasih karena sudah menolong aku"

"Kamu memangnya mau kemana?" Tanya Ning

"Pulang" bohong nya

"Aku antar" tawarnya

"Nggausah Ning, aku pamit ya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumusallam"

Nara langsung berjalan keluar rumah dengan sangat tergesa-gesa, jujur saja Nara takut jika orang suruhan sang ayah menemukan dirinya.

Bruukk!

"Inalillahi" pekik Nara terkejut saat dirinya menabrak tubuh seorang laki-laki di depannya, Nara mendongakan kepalanya.

"Maaf Gus" Nara langsung menundukkan kepalanya, ternyata yang Nara tabrak adalah tubuh Gus Syam Zizan Bil Faqih anak pertama dari kyai Haidar.

Gus Zizan hanya menganggukkan kepalanya lalu berlalu melewati Nara. Nara langsung lari keluar dari pondok pesantren, Nara tiba-tiba bertemu sang ayah di jalan.

"Nara mau kemana?"

"Mau... Ini yah mau belanja baju, kan ayah bilang Nara harus selalu tampil sexy cantik" bohongnya.

"Udah pulang aja, tuan Azkal ingin bertemu kamu lagi hari ini. Ayo sayang" Osman mengandeng tangan sang anak untuk pulang. Mau tidak mau Nara menurut.

Astaghfirullah apa lagi ini batin Nara.

Nara sekarang sudah di rumah dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah Azkal diantar Osman dan anak buahnya.

Sesampainya di mansion Azkal Nara langsung masuk bersama Osman menuju ruang tamu, Nara menunduk takut.

"Ah! Gadisku" Gumamnya

"Tuan harganya 650 juta untuk 2 hari 2 malam"

"Tidak masalah, saya sudah transfer uangnya"

Osman mengangguk senang, dirinya membayangkan uang yang sangat banyak sedangkan Nara dirinya meneteskan air matanya tega sekali ayahnya menjualnya terus-menerus seperti ini, masa depan Nara terancam kalo seperti ini terus

Hidayah Cinta Gus Zizan {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang