Hidayah Cinta Gus Zizan 08.

629 25 2
                                    

Assalamu'alaikum 🙏🫶

"Ikhlas yang paling sulit adalah mengikhlaskan orang yang kita cintai bersama dengan perempuan  pilihannya".

_Nara Aqilla Putri_

Happy Reading 📖

Pagi ini di pesantren semua santri dan santri tengah sibuk memasak untuk acara nanti malam karena sang Gus mereka Gus Zizan akan bertunangan dengan Ning Zahro.

Menu yang di hidangkan cukup banyak, tidak sedikit santri dan santriwati juga menyebarkan undangan pertunangan Gus Zizan kepada warga sekitar yang di harapkan untuk datang.

Ning afifah dan juga Nara sekarang sedang mendekorasi tempat untuk Gus Zizan dan Ning Zahro duduk bersanding saat tukar cincin pertunangannya.

"Aduh, itu tinggi banget astaghfirullahaladzim aku nggak sampe" ucap Ning Afifah.

"Biar aku aja Ning yang naik untuk dekorasi bagian atas, aku mau ambil tangga dulu ya Ning"

"Kamu yakin bisa? Kalo nggak bisa kita minta bantuan santri aja nar"

"Aku bisa kok Ning tenang aja"

Nara menaiki anak tangga dan mulai mendekorasi bagian atasnya dengan hati-hati, Ning Afifah tersenyum dan mulai mendekorasi bagian lain.

"Assalamu'alaikum Ning, ini di taruh dimana ya bunga-bunganya" tanya seorang santriwati yang datang.

"Wa'alaikumusallam taruh di situ aja di ujung"

"Baiklah Ning"

Santriwati itu menaruh bunga di ujung, tiba-tiba santriwati itu tiba-tiba tersandung dan memegang tangga yang di naiki Nara.

"Ahhkkk!!!"

Jerit Nara yang terjatuh dari tangga membuat Ning Afifah dan santriwati kaget melihat kearah Nara, Nara membuka matanya saat ada tangan menompang badannya.

"Gus Zizan" ucap Nara pelan

Tidak sengaja netra keduanya bertemu saling memandang satu sama lain, Nara mengalihkan pandangannya dan Gus Zizan menurunkan Nara dari gendongannya.

"Terimakasih karena sudah menolong Nara Gus"

Ucap Nara menundukkan pandangannya, Ning Afifah tersenyum tipis.

"Lain kali hati-hati Nara" ingat Gus Zizan

"Iya Gus" ucap Nara di sertai anggukannya

"Gus, maaf saya yang salah tadi saya hampir tersandung dan berpegangan pada tangga yang di pakai Nara" ucap santriwati Gus Zizan mengangguk.

"Saya pamit assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumusallam"

Gus Zizan pergi, Nara menatap punggung Gus Zizan yang perlahan hilang dari Indra penglihatannya Nara senyum saat mengingat bagaimana Gus Zizan menolongnya namun senyuman itu pudar saat mengingat kenyataannya bahwa Gus Zizan sudah akan bertunangan.

Hidayah Cinta Gus Zizan {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang