Assalamu'alaikum 🫶🙏
Happy Reading 📖
🌷🌷
"Gus.." ustadzah Laras meneteskan air matanya. Nara memegang tangan kiri ustadzah Laras dan tangan kanan Gus Zizan lalu menautkan tangan keduanya hingga gengaman tangan.
Ustadzah Laras dan Gus Zizan melihat kearah Nara seakan bertanya kepada Nara kenapa melakukan ini. "Kalian pengantin baru, gih sana ke pelaminan kasian para tamu nungguin"
Nara tersenyum dan pergi dari hadapan keduanya menuju acara pernikahan keduanya, sambil sesekali Nara mengusap air matanya yang menetes membasahi pipinya.
Ustadzah Laras dan Gus Zizan sekarang berjalan menuju pelaminan, sesampainya di pelaminan Gus Zizan dan ustadzah Laras duduk di pelaminan dengan Nara di kursi tamu undangan.
"Ning nara" panggil Ning Zahro tepat duduk di samping Nara membuat Nara menoleh.
"Eh, ning Zahro" Nara tersenyum.
"Terbuat apa hati kamu sehingga kamu dengan mudah menerima madu kamu?" Ning Zahro menatap iparnya.
"Yang pasti ini demi nama baik Gus Zizan" ucap Nara pelan sambil tersenyum.
Ning Zahro tersenyum, demi nama baik suami kamu. Kamu rela dimadu Nara maa syaa allah tabarakallah fikir Ning Zahro.
Acara pernikahan sudah selesai, tepat pukul 13.00 Nara memilih pulang ke rumah diantar oleh Ning Zahro dan Gus Hafiz.
"Makasih Ning, Gus. Udah anterin aku jadi ngerepotin kan" Nara berterimakasih.
"Sama-sama nggak ngerepotin kok" Ning Zahro tersenyum.
Gus Hafiz ikut tersenyum "iya Nara jangan bilang gitu, kan kita keluarga". "Yaudah kalo gitu kita mau ke rumah Ammah Abah dulu ya. Assalamu'alaikum
"Wa'alaikumusallam"
Ning Zahro dan Gus Hafiz pergi dari depan rumah Nara, Nara memasuki rumahnya membersihkan badannya yang terasa sangat lengket karena keringat.
Beberapa menit setelah mandi Nara keluar dengan gamis berwarna abu-abu dengan jilbab yang senada. Nara mulai masak di dapur untuk makan siang.
Sedangkan di tempat lain, Gus Zizan dan ustadzah Laras berada di rumah Ustadzah Laras yang sudah di siapkan kyai Haidar untuk di tinggali keduanya.
Gus Zizan sudah Menganti pakiannya dan ustadzah Laras juga sudah Menganti pakiannya, Gus Zizan berniat untuk meninggalkan rumah dan pergi ke rumah Nara namun ustadzah Laras menahan tangan Gus Zizan.
"Mau kemana Gus?" Tanyanya
"Kerumah Nara, kenapa?" Jawab dingin Gus Zizan melepaskan tangannya dari Ustadzah Laras.
"Mau apa Gus?" Tanya Ustadzah Laras.
"Bukan urusan kamu!" Tegas Gus Zizan lalu keluar kamar namun kembali di tahan oleh Ustadzah Laras.
"Ikut" pintanya.
"Baiklah" ucap Gus Zizan
Akhirnya keduanya pergi ke rumah Nara, sepanjang perjalanan ke rumah Nara ustadzah Laras terus mengandeng tangan Gus Zizan yang sudah menjadi suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidayah Cinta Gus Zizan {END}
Genç KurguNara Aqilla Putri, seorang gadis cantik yang dipaksa bekerja untuk melayani pria hidung belang oleh Osman Oberoy sang ayah, Nara yang bertekad untuk kabur dari sang ayah akhirnya berhasil. Osman Oberoy sang ayah gila akan uang dan harta sehingga rel...