Hidayah Cinta Gus Zizan 28.

433 17 20
                                    

Assalamu'alaikum 🫶🙏

Aku seneng kalian comment di part sebelumnya, makasih ya, sehat-sehat ya kalian 🫶🌷.

Happy Reading 📖

🌷🌷

Ustadzah Laras datang membuang kotak bekal makan yang Nara bawakan Nara dan Gus Zizan melihat ustadzah Laras terkejut.

"Aku datang untuk membawakan makan siang untukmu Gus. Tapi kenapa Nara selalu selangkah lebih maju dari pada aku" ucapnya sedih.

"Ustadzah, aku minta maaf aku tidak tahu kalo ustadzah menyiapkan makan siang untuk Gus Zizan. Ustadzah tidak usah sedih kemarilah dan duduk di samping Gus Zizan" ucap Nara berdiri dan membawa ustadzah Laras duduk di samping Gus Zizan.

Ustadzah Laras duduk di samping Gus Zizan dengan keduanya melihat Nara yang mengambil tasnya dari atas meja kerja Gus Zizan.

"Kalian harus menghabiskan waktu bersama, aku mau kembali ke ponpes ya" ucapnya mencium tangan Gus Zizan. "Assalamu'alaikum" pamitnya.

"Nara, sayang kamu disini kamu tidak usah pergi" ucap Gus Zizan menahan tangan Nara.

"Gus biarin kalo Nara mau pergi kan ada aku" ustadzah Laras memegang tangan Gus Zizan yang mengengam tangan Nara dan melepaskan nya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumusallam"

Nara keluar dari ruangan Gus Zizan, mengusap air matanya. Jujur Nara cemburu tapi Nara bisa apa? Ustadzah Laras juga berhak untuk melayani suaminya karena ustadzah Laras adalah madunya.

Nara berjalan di pinggir jalan dengan melamun, karena memikirkan ustadzah Laras dan Gus Zizan yang sedang di ruangan kerja Gus Zizan.

Entah sedang apa mereka berdua sekarang, Nara meneteskan air matanya karena terus memikirkan keduanya karena cemburu.

Tinnn...

Brak!.

"Aaaawwwsss"

Ringis Nara terjatuh dengan posisi duduk di pinggir jalan karena keserempet oleh mobil Alphard. Seorang pria keluar dari mobil dan melihat Nara, membuat Nara mendongakkan kepalanya melihat pria di depannya.

"Nara?"

"Tuan Azkal"

Pekik keduanya, Azkal adalah orang yang pernah memesan dirinya lewat sang ayah. Azkal membantu Nara berdiri.

"Kamu ngapain disini sendirian?" Tanya Azkal.

"Aku habis dari kantor suami aku" Nara melihat Azkal.

"Mau saya antar pulang?" Tawar Azkal Nara mengelengkan kepalanya.

"Enggak usah tuan aku pulang sendiri saja" Nara merasakan sakit di telapak tangannya dan terlihat darah keluar dari telapak tangannya karena terkena aspal saat terjatuh.

Membuat Azkal ikut melihat nya juga, Azkal membawa Nara ke taman untuk mengobati lukanya, setelah mereka sampai di sebuah taman sambil Nara di obati lukanya.

Di sisi lain Gus Zizan dan ustadzah Laras menaiki mobil mencari keberadaan istri kecilnya, yang pergi sejak jam makan siang dari sudah mulai sore.

Mobil yang di kendarai Gus Zizan berhenti di sebuah taman, mencari istrinya kemungkinan istrinya ada di taman, dengan Ustadzah Laras yang mengandeng tangan Gus Zizan.

Langkah keduanya terhenti saat Gus Zizan melihat Nara dengan seorang pria lain yaitu Azkal, padahal tangan Nara sedang di obati karena luka.

Hal itu mampu membuat Gus Zizan cemburu dan marah, dengan tergesa-gesa Gus Zizan menghampiri Nara dengan Ustadzah Laras yang masih mengandeng tangan Gus Zizan.

Hidayah Cinta Gus Zizan {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang