Hidayah Cinta Gus Zizan 04.

799 24 4
                                    

Assalamu'alaikum 🫶

Happy Reading 📖

Nara membuka matanya dan terkejut saat mendapati wajah Azkal tepat di depannya, Nara menelan salivanya.

Azkal mencium sekilas bibir nara dan duduk di ranjang "saya ada niatan untuk membelimu kepada Osman seharga 670 triliun bagaimana?" Azkal melihat kearah Nara.

Nara langsung bangkit duduk sambil menutupi tubuhnya dan melihat Azkal, bukannya menjawab Nara lari ke kamar mandi dengan memakai selimut yang menutupi tubuhnya.

Azkal yang sudah rapih dengan berbalut jas nya itu bangkit dari duduknya dan keluar kamar, untuk pergi ke kantornya.

"Nara Saya ke kantor"

Pamit Azkal Nara menghembuskan nafasnya lega di kamar mandi dan langsung mandi beberapa belas menit akhirnya Nara keluar kamar mandi dan memakai gamis dan jilbabnya.

"Aku harus kabur dari sini" Gumam Nara dan keluar kamar melihat keadaan mansion sepi dan Azkal sudah pergi ke kantor.

Nara langsung berlari keluar mansion, Nara langsung masuk kedalam taxi online yang di pesan Nara sebelum Nara berencana kabur, tadi pun pergi menjauh dari mansion.

"Aku selamat, aku harus ke pondok pesantren untuk tinggal disana dan bertemu Ning Afifah" Gumamnya.

Tidak lama Azkal kembali ke mansion karena dirinya melupakan handphone nya yang tertinggal di dalam kamar

Azkal yang melihat keadaan kamar sepi bergegas mencari Nara, kemana gadis nya yang membuat dirinya tergila-gila itu.

Azkal langsung memanggil para maid dan menanyakan dimana Nara namun tidak ada yang melihat kemana Nara pergi.

Lalu Azkal memanggil bodyguard dan mengecek cctv-nya terlihat Nara mengendap-endap kabur dari mansion.

"Aku tidak akan membiarkan dirimu kabur gadisku!" Gumamnya langsung pergi menyusul mobil taxi yang membawa Nara pergi.

Nara sekarang di dalam mobil, mobil yang Nara tumpangi sedang berhenti karena lampu merah. Nara tersenyum lega saat dirinya berhasil kabur dari Azkal.

Dengan tiba-tiba pintu mobil taxi yang di tumpangi Nara di buka oleh Azkal yang entah sejak kapan sudah sampai dan tahu Nara sedang di lampu merah.

"Tuan Azkal" kejut Nara

"Turun" tita Azkal dengan tatapan yang tajam

Nara mengangguk dan membayar taxi nya lalu turun dari taxi, Azkal mengengam tangan Nara menjauh dari lampu merah dan membawa Nara masuk mobil Alphard miliknya.

"Mau kemana kamu? Kenapa kabur? Aku sudah membayarmu mahal kepada Osman ayahmu"

Itulah pertanyaan dari Azkal sesaat mereka masuk mobil, Nara menelan salivanya lalu melihat kearah Azkal yang menatapnya tajam.

"Aku tidak kabur, tuan yang salah faham aku mau belanja" bohong Nara

"Belanja tanpa membawa uang" Azkal melihat penampilan Nara.

Nara yang merasa di perhatikan pun melihat penampilan nya sendiri dan mengabaikan ucapan Azkal.

"Ganti bajumu kita kesalon sekarang, kamu harus menemaniku di kantor Nara."

Azkal melajukan mobilnya menuju salon kecantikan terkenal di Jakarta, Nara diam dan melihat kearah jendela.

Aku gagal kabur huhhfhh aku ingin lepas dari semua ini ya Allah bantu aku batin nara

Mereka sampai di salon, sekarang Nara sedang di percatik dirinya oleh pegawai salon dengan riquest Azkal.

Azkal fokus pada ponselnya membalas satu persatu pesan yang masuk ke dalam room chat nya. Pandangannya teralihkan saat menatap wanita di hadapannya.

Hidayah Cinta Gus Zizan {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang