Hidayah Cinta Gus Zizan 38.

2.8K 90 20
                                    

Assalamu'alaikum 🫶🙏

Makasih banyak yang udah comment di part sebelumnya, jangan lupa comment ya lagi ya. Ramein kolom komentar.🥰

Happy Reading 📖

🌷🌷

Prang!.

Semua orang yang sedang duduk berkumpul terkejut karena ada suara pecahan jendela terkena benda keras. Akhirnya Ning afifah mengecek ada apa.

Ning Afifah kembali duduk bersama keluarganya sambil membawa sebuah batu yang diikat bersama kertas putih, karena penasaran Ning Afifah membuka kertasnya.

NARA KAMU HARUS MATI!!
KAMU TIDAK AKAN PERNAH BAHAGIA!!

Semua terkejut saat melihat kertas bertuliskan ancaman untuk Nara, Nara merasa takut karena kertas ancaman tertuju pada dirinya.

Gus Zizan memeluk pinggang istrinya, Nara menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya aku takut batinnya.

"Kok ada ancaman kayak gini sih. Ya kali emang dia Allah apa nyuruh mbak Nara meninggal aneh banget siapa sih" kesal Ning Afifah.

"Tapi kita harus hati-hati, takutnya ini bukan sekedar ancaman atau gertakan sasaran ancaman ini adalah ipar kita, Nara jadi ya sebisa mungkin kita semua saling menjaga" ucap Gus Hafiz.

"Jangan lupa berdo'a kepada Allah. Mintalah kepadanya keselamatan" sambung kyai Haidar.

Semuanya menganggukan kepalanya faham, "biar Zizan sama Nara tidur disini, kalian juga Zahro hafiz" pinta Ammah Zaenab akhirnya mereka menganggukkan kepalanya.

Gus Zizan yang merasa istrinya diam, mengajaknya kedalam kamar. Pamit kepada semua orang, sesampainya di dalam kamar Nara duduk di ranjang sambil melamun.

"Zaujati, yang barusan tidak usah untuk di fikirkan saya ada untuk menjaga kamu" Gus Zizan duduk di samping istrinya.

Nara menganggukan kepalanya, tapi pikiran nya masih memikirkan ancaman yang mengarah kepadanya. "Takut" Nara langsung memeluk Gus Zizan dari samping.

Gus Zizan membalas pelukan istrinya, menenangkan sambil sesekali mengecup puncak kepala sang istri. "Berdo'a dan jangan takut ada Allah dan saya yang akan menjaga kamu" ucap Gus Zizan yang bisa menenangkan ketakutan di hati Nara.

Tok..

Tok..

Tok..

Ning Afifah mengetuk pintu kamar "mas, mbak di panggil Ammah sama Abbah katanya ayo kita makan" ucapnya di balik pintu.

"Iya Afifah, nanti mas sama mbak kesana" ucap Gus Zizan dalam kamar, setelah mendapatkan jawaban Ning afifah pergi dari depan pintu kamar.

"Yaudah yuk kita makan" ajak Gus Zizan Nara mengelengkan kepalanya. "Kok nggak mau makan" lanjutnya.

"Gus kalo aku meninggal gim-"

Cup!.

Gus Zizan mengecup bibir nara "jangan bicara seperti itu ayo kita makan" Gus Zizan mengusap lembut bibir istrinya.

Hidayah Cinta Gus Zizan {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang