Assalamu'alaikum 🫶🙏
Makasih yang udah comment di part sebelumnya, comment and vote juga ya di part kali ini. Ungkapin perasaan kalian entah itu, kesal,sedih,kecewa,marah,dan lainnya di kolom komentar 🤗
Happy Reading 📖
🌷🌷
Degh!.
Gus Zizan terdiam, ternyata hari ini adalah hari ulang tahun Nara setelah pernikahan mereka berdua, ada rasa ingin mengucapkan selamat hari ulang tahun di lubuk hatinya.
Namun, Gus Zizan menepis jauh-jauh rasa itu dan menghampiri Nara tepat berdiri di depan Nara yang sedang duduk diatas ranjang.
Gus Zizan menarik tangan Nara, membuat Nara refleks berdiri dan piring yang di pegangnya terjatuh "kue-kue nya" pekiknya terkejut.
Nara melihat Gus Zizan sekilas dengan wajah terkejut dan beralih menatap kuenya yang terjatuh sambil tangan kanannya di pegang kuat oleh Gus Zizan.
"G-gus kue ulang tahun aku" Nara beralih melihat kearah Gus Zizan yang sedang menatap dirinya.
"Itu tidak penting! Saya ingin bicara sama kamu" ucap Gus Zizan masih memegang tangan Nara kuat.
Nara memejamkan matanya sejenak setidak penting itukah ulang tahun aku buat kamu Gus batinnya. Nara kembali membuka matanya. "Baiklah katakan apa yang akan Gus katakan" ucap Nara melihat Gus Zizan.
"Saya sudah bilang kamu tidak boleh keluar rumah tapi kenapa kamu keluar rumah?" Tanyanya.
"Aku ditarik ammah untuk keluar dari rumah aku tidak ada niatan keluar rumah Gus" jawabnya.
"Kenapa setelah acara selesai kamu tidak kembali ke ruamah? Kenapa kamu malah hadir di acara ulang tahun istri kesayangan saya? Kenapa kamu hampir membuat istri kesayangan saya dan calon anak saya celaka karena kamu membuat istri kesayangan saya tersandung kaki kamu?" Gus Zizan melihat Nara "atau memang kamu ingin membunuh istri dan anak saya" lanjutnya melepaskan tangan Nara.
Nara mengelengkan kepalanya "aku tidak kembali ke rumah karena Ning afifah menahan aku. Ammah minta aku untuk tetap berada di sana Gus" ucapnya "dan aku nggak ada niatan mau bunuh istri kesayangan Gus, dan calon anak Gus" lanjutnya.
Air mata Nara mulai turun membasahi pipinya "Gus selalu menyalahkan aku atas semua yang terjadi padahal istri Gus Zizan yang jalannya tidak hati-hati" ucapnya.
Plak!.
"Astaghfirullah" pekik Nara terkejut karena pipinya di tampar Gus Zizan. Nara memegangi pipi kirinya yang di tampar keras oleh Gus Zizan.
"Kamu berani menyalahkan istri saya?" Gus Zizan menatap Nara tajam.
Nara menganggukkan kepalanya "karena ustadzah Laras yang salah bukan aku, dan satu lagi Gus. Setidaknya jika ulang tahunku tidak penting untuk Gus, hargai sedikit aku yang merayakannya seorang diri" ucap Nara menahan Isak tangisnya. "Aku tidak pernah meminta ulang tahunku dirayakan gus" lanjutnya.
"Oh kamu juga ingin ulang tahunnya di rayakan begitu Nara?" Ucap Gus Zizan Nara menggelengkan kepalanya.
"Bukan! Bukan itu, aku hanya ingin Gus menghargai hari kelahiran aku, aku sedang merayakannya seorang diri. Aku hanya ingin memakan kue ulang tahun buatan aku sendiri" Nara menghapus air matanya "biarkan aku menikmatinya sebentar lalu silahkan jika ingin marah, tapi tolong jangan sekarang" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidayah Cinta Gus Zizan {END}
Fiksi RemajaNara Aqilla Putri, seorang gadis cantik yang dipaksa bekerja untuk melayani pria hidung belang oleh Osman Oberoy sang ayah, Nara yang bertekad untuk kabur dari sang ayah akhirnya berhasil. Osman Oberoy sang ayah gila akan uang dan harta sehingga rel...