Hidayah Cinta Gus Zizan 02.

1K 34 4
                                    

Assalamu'alaikum 🫶

Happy Reading 📖

Kemacetan terjadi di jalan saat Nara di bawa beberapa orang dalam mobil. Nara langsung menendang kejantanan orang-orang tersebut dan langsung lari keluar dari mobil.

Nara lari terbirit-birit melewati kemacetan yang terjadi di Jakarta pada hari ini, Nara melihat jam tangannya sambil ia terus berlari mencari tempat bersembunyi ternyata waktu menunjukkan pukul 14.00 wib sudah cukup siang, Nara langsung bersembunyi di balik pohon yang besar.

Nara yakin orang-orang itu adalah orang suruhan Osman ayahnya karena ayahnya pasti akan menjual dirinya lagi.

Tiba-tiba Nara ditarik dan Nara terkejut melihat kehadiran sang Aya Osman "ayah Nara mohon ayah jangan jual Nara lagi" pintanya.

"Aduh Nara, kalo kamu nggak kerja ayah dapat uang dari mana? Ayo sekarang kerja ganti baju kamu apa ini pakai jilbab dan gamis yang seperti ini."

"Ayah Nara mohon, Nara hanya ingin untuk melanjutkan sekolah di pondok pesantren agar Nara bisa ilmu agama ayah, Nara nggak mau kerja kayak gini. Nara masih cukup remaja ayah"

Nara masuk kedalam mobil tanpa ayahnya mendengarkan ucapannya Nara sampai di rumah Nara langsung disuruh bersiap-siap dan dandan dengan cantik dan Gress yang sexy yang sudah di siapkan sang ayah.

Nara keluar kamar dengan dress nya yang sexy kulit putihnya begitu terekspos. Dan siapapun pria hidung belang yang menatap Nara akan lapar.

Osman tersenyum senang melihat sang penghasil uang itu yang tidak lain adalah anaknya sendiri. Nara meneteskan air matanya berkali-kali karena saat ini Nara sedang dalam mobil.

Perjalanan cukup jauh sehingga waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 wib malam, Nara bingung dirinya di bawa kemana karena selama 18 tahun Nara tidak pernah pergi jauh.

Ibu Nara sudah lama meninggal sejak umur Nara 16 tahun ibu Nara meninggal karena penyakit kangker yang di deritanya.

Sesampainya di mansion yang mewah, Nara dan Osman turun Osman membawa sang anak gadisnya itu masuk ke dalam mansion.

Tak..

Tak..

Suara langkah kaki seorang menghampiri mereka Osman tersenyum senang menyambut seorang bertubuh kekar dengan jas yang mewah.

"Tuan Azkal, selamat malam"

"Malam tuan, mana wanitaku?"

Kekehan kecil itu keluar dari bibir Osman, Osman berjalan kearah Azkal "buka wanitamu tuan, tapi gadismu" Osman memperkenalkan Nara.

Azkal melihat kearah Nara, Nara yang hanya tertunduk diam membuat Azkal mendekatinya, Nara sedikit mundur.

"Ah! Sempurna, cantik, putih, sexy" Azkal membelai pipi Nara namun tangannya di tahan oleh Osman. Nara sedikit lega karena mungkin sang Ayah akan membawanya pulang.

"350 juta untuk satu malam" ucap Osman

Deg

Nara terkejut membulatkan matanya sempurna menatap sang ayah saat mendengar bahwa ayahnya menjual dirinya kepada Azkal seorang CEO berumur 30 tahunan itu.

Azkal tersenyum smirk, lalu pergi dari hadapan Osman. Nara meneteskan air matanya Nara, Osman tersenyum senang sambil membayangkan begitu banyak uangnya.

Azkal datang kembali dengan 4 koper di tangannya dan memberikan koper itu kepada Osman yang langsung di sambut Osman dengan semangat senang.

"Nara, kamu layani tuan Azkal dengan baik oke? Jangan pernah mengecewakannya nurutlah padanya. Dia sudah membayar mahal untuk menikmati mu. Tuan Azkal terimakasih uang nya, saya pamit. Nara besok anak buah Aya yang menjemput mu pulang"

Hidayah Cinta Gus Zizan {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang