Assalamu'alaikum 🫶🙏
Happy Reading 📖
🌷🌷
Degh!.
Jantung Gus Zizan berpacu begitu cepat setelah Nara mengatakan itu, tidak bohong Nara istri kecilnya itu menundukkan kepalanya butiran cairan bening keluar dari matanya.
"Nar-"
"Permisi"
Nara memotong ucapan Gus Zizan dan pergi dari hadapan semua orang sambil berlari, Gus Zizan menatap kepergian Nara dan melihat semua orang.
"Saya tidak berzina. Abbah Zizan tidak berzina, Zizan hanya membantu Ustadzah Laras. Zizan saja tidak tahu kalo pintu terkunci" jujur Gus Zizan.
"Bohong, Gus Zizan Bohong" ustadzah Laras mulai menangis membasahi cadar yang dikenakannya. "Gus Zizan melecehkan saya maka dari itu saya teriak tadi" lanjut ustadzah Laras.
Gus Zizan mengelengkan kepalanya "Astaghfirullah! Saya tidak melakukannya!"
"Cukup!" Kyai Haidar melihat Gus Zizan. "Suka tidak suka mau tidak mau kamu harus bertanggung jawab" final kyai Haidar.
"Abah" ucap Gus Zizan. "Sudahlah, terserah!" Kesal Gus Zizan langsung menyusul Nara tanpa pamit terlebih dahulu.
Kyai Haidar membubarkan semuanya, dan mengatakan bahwa secepatnya pernikahan antara Gus Zizan dan Ustadzah Laras akan segera di langsungkan.
Gus Zizan memasuki rumah mencari keberadaan istri kecilnya itu, namun tidak menemukan istrinya. Gemercik dan tangis seorang perempuan terdengar dari arah kamar mandi.
Dengan cepat Gus Zizan berlari kearah kamar mandi, saat ingin membuka pintu kamar mandi ternyata malah di kunci dari dalam.
"Sayang.. buka pintunya"
Gus Zizan berusaha membuka pintu kamar mandi. Nara terdiam sejenak tetapi lanjut menangis. Gadis itu merasakan sesak di dadanya bukan sesak napas, tetapi hatinya terluka.
Brukh!.
Gus Zizan mendobrak pintu kamar mandi matanya membulat sempurna terkejut karena air shower menyala dengan Nara terduduk di bawah air sambil memeluk kedua lututnya menangis.
Gus Zizan berjongkok di hadapan Nara, membuat Nara semakin menangis Gus Zizan langsung membawa tubuh Nara kepelukanya. Keduanya sama-sama basah karena air yang keluar dari shower.
"A-aku enggak bisa berbagi suami"
Nara memeluk Gus Zizan dengan tubuhnya yang bergetar diiringi Isak tangisnya Gus Zizan langsung menggendong Nara. Mematikan shower dan membawa Nara duduk di kursi. Di dalam kamar.
"
Sayang.. saya tidak bersalah kamu percaya kan sama saya?" Gus Zizan kembali membawa Nara kedalam pelukannya Nara kembali memeluk Gus Zizan yang dan menangis.
"Aku enggak bisa berbagi suami" Isak tangis Nara.
"Saya tidak ingin punya juga dua istri sayang. Tapi kamu tahu kan Allah maha mengetahui segala sesuatu yang terjadi kepada hambanya" Gus Zizan mengelus punggung Nara. "Jika saya menikah dengan Ustadzah Laras saya juga terpaksa, ustadzah Laras malah mengatakan fitnah atas saya" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidayah Cinta Gus Zizan {END}
Fiksi RemajaNara Aqilla Putri, seorang gadis cantik yang dipaksa bekerja untuk melayani pria hidung belang oleh Osman Oberoy sang ayah, Nara yang bertekad untuk kabur dari sang ayah akhirnya berhasil. Osman Oberoy sang ayah gila akan uang dan harta sehingga rel...