Assalamu'alaikum 🫶🙏
Makasih yang udah comment di part sebelumnya, comment and vote juga ya di part kali ini. Ungkapin perasaan kalian entah itu, kesal,sedih,kecewa,marah,dan lainnya
Happy Reading 📖
🌷🌷
Gus Zizan langsung membangunkan Nara "Nara, Nara bangun kamu kenapa?" Tanyanya namun, Nara tidak sadarkan diri.Gus Zizan mengendong Nara memindahkannya keatas ranjang, Nara masih belum sadarkan diri. Tidak lama kemudian Nara tersadar.
Menatap langit-langit kamarnya, lalu melihat kearah Gus Zizan yang duduk di sampingnya "kamu kenapa sih pingsan tiba-tiba nyusahin!. Kalo sakit istirahat" ucap dingin Gus Zizan lalu langsung pergi meninggalkan Nara.
Nara diam melihat punggung suaminya yang semakin lama semakin hilang dari Indra penglihatannya.
Nara sakit saja sekarang suaminya itu sudah tidak perduli lagi dengan dirinya, Nara meratapi nasibnya.
Seharusnya nara tidak kembali ke pondok pesantren, karena ternyata suaminya itu benar-benar sudah tidak perduli lagi dengan keadaannya.
Nara menatap langit-langit kamarnya memikirkan bagaimana pernikahannya ke depannya dengan suaminya jika semakin lama semakin hari suaminya semakin membenci dirinya.
"Mau sampai kapan aku bertahan kayak gini terus" ucap Nara menghembuskan nafasnya pelan.
Seharusnya aku nggak kembali ke sini seharusnya aku pergi dari sini Jika aku di sini terus disalahkan batinnya.
Nara merubah posisinya menjadi duduk, pandangannya lurus ke depan barunya merosot seperti bingung harus melakukan apa kehilangan arah.
Nara hanya berharap untuk saat ini semoga kesalahpahaman antara dirinya dan suaminya itu segera terselesaikan.
Karena Nara ingin kembali merasakan pernikahan yang dulu tanpa adanya orang ketiga diantara pernikahan nya.
Tak terasa kedua matanya kini mengeluarkan butiran air mata menandakan bahwa gadis cantik itu tidak bisa mengutarakan perasaannya hanya dengan air mata Nara mengungkapkan perasaannya.
Matanya melihat ke arah foto pernikahan yang terpajang di kamar bersama Gus Zizan.
Ingin rasanya Nara mengulang semua kenangan indah yang pernah dirinya alami.
Kenapa takdir begitu menyakitkan untuknya kenapa Tuhan mengujinya seperti ini kenapa Tuhan menguji pernikahannya menjadikan orang ketiga duri dalam pernikahannya.
Gus Zizan baru sampai di dalam rumah "assalamu'alaikum sayang?" Panggilnya
"Mass" ustadzah Laras berlari kecil menghampiri Gus Zizan
"hei hei sayang kenapa lari-larian gitu hati-hati loh nanti jatuh kamu kenapa? Kelihatannya kamu senang banget hari ini ada apa sayang" ucap Gus Zizan lembut sambil mengusap pipi istrinya.
Ustadzah Laras menunjukkan hasil test pack bergaris dua, Gus Zizan membelakakan matanya. "Hamil? Kamu hamil?" Ucapnya ustadzah Laras menganggukkan kepalanya.
Akhirnya Gus Zizan memberitahu kedua orang tuanya bahwa Ustadzah Laras hamil anaknya.
Kabar bahwa Ustadzah Laras hamil sudah diketahui oleh para penghuni pondok pesantren termasuk Nara.
Nara yang mendengar Ustadzah Laras hamil semakin tidak yakin bahwa dirinya akan bisa menarik perhatian suaminya lagi.
Karena semakin lama Gus Zizan akan memperhatikan Ustadzah laras yang sedang hamil. "Alhamdulillah ustadzah hamil, tapi itu artinya...hmm ya sudahlah nggak papa" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidayah Cinta Gus Zizan {END}
Teen FictionNara Aqilla Putri, seorang gadis cantik yang dipaksa bekerja untuk melayani pria hidung belang oleh Osman Oberoy sang ayah, Nara yang bertekad untuk kabur dari sang ayah akhirnya berhasil. Osman Oberoy sang ayah gila akan uang dan harta sehingga rel...