Assalamu'alaikum 🫶🙏
Happy Reading 📖
🌹🌹
Nara sekarang berada di ndalem sedang beres-beres tidak lama datang Ning Zahro bersama hilma dan Mila.
Ning Zahro mecekal tangan Nara sekuat tenaga tatapan keduanya saling bertemu terdiam beberapa saat.
"Aku nggak akan biarkan kamu bahagia, aku akan membuat Gus Zizan menalak kamu aku bersumpah Nara" ucap Ning Zahro pelan namun tegas.
Nara terdiam dan terjatuh saat Ning Zahro menghempaskan tangannya sekuat tenaga membuat pinggang Nara terhantuk ke ujung meja kaca.
Dugh.
"Awwwsshh"
Ringis Nara, Ning Zahro langsung menginjak kaki Nara dengan sekuat tenaga Nara terkesiap kaget dan menahan jeritannya.
Membuat hilma dan Mila terkejut dengan tindakan Ning Zahro, hilma mengajak Ning Zahro pergi dari ndalem karena takut ada yang melihat tindakan mereka.
Namun Ning Zahro menolak dan masih tetap menginjak kaki Nara sekuat tenaga dengan kakinya sendiri meluapkan segala emosinya pada Nara.
Hiks
Hiks
Hiks
Hiks
Tangisan Nara pecah saat itu juga karena kaki kanannya yang diinjak secara sengaja oleh Ning Zahro semakin lama semakin sakit.
"Sa-sakit"
Nara kesakitan. Semakin melihat Nara kesakitan semakin senang juga Ning Zahro melihatnya namun Mila dan hilma langsung membawa Ning zahro keluar dari ndalem.
"Kalian kenapa bawa aku keluar aku belum puas tahu aku mau bikin dia sampai mohon-mohon" kesal Ning Zahro pada Mila dan Hilma.
"Iya kita tahu Ning kesel samanara tapi ngga di ndalem juga Ning soalnya kalo di ndalem nanti kalo ada santri sama santriwati yang lihat bahaya" ucap Mila.
Akhirnya mereka pergi menuju perpustakaan ponpes, sedangkan Nara menangis kesakitan kaki Nara lebam unggu.
Nara bangkit dan berusaha seakan baik-baik saja dan memilih untuk menghapus air matanya dan menghiraukan rasa sakit di kakinya, lebam unggunya tidak terlihat untungnya karena Nara memakai kaus kaki.
Sekarang waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi di saat jam-jam seperti inilah para kyai dari ponpes lain akan datang untuk bertemu kyai Haidar.
Kyai Mahmud dan kyai Abizar datang dari ponpes yang berbeda mereka adalah sahabat dari kyai Haidar semasa kuliah di Al-Azhar Mesir.
Di sambut oleh keluarga sudah ada kyai Haidar, Nara, Ning Zahro, Gus Zizan, Gus Hafiz, Ammah Zaenab dan Ning afifah di ndalem.
Nara, Ning Zahro, Ning Afifah dan Ammah Zaenab sedang di dapur ndalem menyiapkan makanan untuk para tamu.
Nara di suruh Ammah Zaenab membawakan makanan untuk para tamu, Nara mengangguk lalu membawa nampan berisi makanan tersebut kepada para tamu.
"Ngapunten (permisi)"
Ucap Nara menghidangkan makanan diatas meja membuat Gus Zizan tersenyum melihat istri kecilnya.
"Ini siapa?" Tanya kyai Mahmud
"Ini mantuku loh, istrinya Zizan" ucap Kyai Haidar kyai Mahmud tersenyum melihat Nara, Nara tersenyum ramah.
"Salam kenal pak kyai aku Nara" ucap Nara mencium tangan kyai Mahmud dan kyai Abizar
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidayah Cinta Gus Zizan {END}
Teen FictionNara Aqilla Putri, seorang gadis cantik yang dipaksa bekerja untuk melayani pria hidung belang oleh Osman Oberoy sang ayah, Nara yang bertekad untuk kabur dari sang ayah akhirnya berhasil. Osman Oberoy sang ayah gila akan uang dan harta sehingga rel...