Hidayah Cinta Gus Zizan 07.

3.4K 123 0
                                    

Assalamu'alaikum 🫶🤍

"Seharusnya rasa kagum ini berakhir kagum, bukan malah berakhir mencintai orang yang dikagumi"

_Nara Aqilla Putri_

Happy Reading 📖

Nara terbangun dari tidurnya keringat membasahi wajahnya Dina yang melihat Nara terbangun terkejut karena Nara berkeringat.

"Kamu kenapa Nara?" Tanya Dina, Nara mengelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Astaghfirullah kenapa aku bermimpi tentang Gus Zizan? Ada apa ya...

Nara membatin dan memikirkan mimpinya tadi, di mimpi itu Nara melihat Gus Zizan memakai baju pengantin pria dan Nara memakai baju pengantin perempuan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 04.30 wib Nara dan teman-temannya memaka mukena untuk menunaikan sholat subuh berjamaah di pondok pesantren di masjid.

Adzan subuh berkumandang, para santri dan santriwati mulai berdatangan untuk sholat berjamaah, selesai adzan di kumandangkan para santri dan santriwati menunaikan sholat subuh dengan diimami Gus Zizan.

"Allahuakbar..."

Nara tersenyum saat mendengar suara Gus Zizan dan memulai sholatnya ketika sholat dilaksanakan suasana pesantren begitu damai dan tentram.

"Assalamu'alaikum warahmatullah..."

"Assalamu'alaikum warahmatullah..."

Sholat subuh telah selesai dilaksanakan namun, kyai Haidar menyuruh santri dan santriwati tetap berada di masjid karena ingin memberitahukan pengumuman yang membahagiakan.

"Assalamu'alaikum santri dan santriwati yang saya sayangi dan saya cintai, saya mau memberikan kabar yang berbahagia khususnya bagi keluarga saya bahwa anak saya Syam Zizan Bil-Faqih akan bertunangan dengan Ning Zahro Khoerunisa anak dari kyai Abdul Gaffar"

Deg!

Jantung Nara bedetak lebih cepat, kenapa tiba-tiba perasaanya terasa sangat sedih kenapa Nara sangat sedih saat mengetahui bahwa Gus Zizan akan bertunangan, Nara mendengarkan kembali ucapan selanjutnya dari kyai Haidar.

"Pertunangan akan dilakukan di pesantren ini besok, jadi untuk santri dan santriwati disini saya minta tolong untuk membantu persiapan pertunangan anak saya"

Senyuman manis merekah terlihat jelas di wajah Gus Zizan hal itu membuat Gus Hafiz ikut tersenyum, Gus Hafiz adalah kakak sepupu dari Gus Zizan, Gus Hafiz tinggal di pondok pesantren baru pagi ini.

"Nggak nyangka sepupu aku mau tunangan nih" goda Gus Hafiz, Gus Zizan hanya tersenyum sedangkan di tempat lain ada yang sedang bingung dengan perasaannya.

Kok sakit ya denger hal ini, ya Allah... Nara kenapa ya Allah. Nara membatin.

Dina melihat Nara yang malah melamun Dina memegang bahu Nara, Nara menoleh dan sedikit terkejut.

"Kamu kenapa Nara?" Tanya Dina.

"Aku nggak papa" jawab Nara.

"Eh, yuk kita kedapur kita harus bantu Ning Afifah masak di dapur" ajak Lea karena yang lain sudah pergi keluar dari masjid.

"Yaudah yuk"

Nara dan teman-temannya keluar dari masjid, tiba-tiba Nara berpapasan dengan Gus Zizan bersama Gus Hafiz di jalan menuju dapur, Nara langsung menundukkan pandangannya.

Gus Zizan melihat Nara sekilas dan pergi, Gus Hafiz tersenyum ramah kepada Nara dan teman-temannya lalu pergi

"Ya Allah Gus Hafiz senyumannya manis banget" gumam Dina

Hidayah Cinta Gus Zizan {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang