Assalamu'alaikum 🫶🙏
Happy Reading 📖
🌹🌹
Di dapur Nara langsung bersiap untuk masak, menyiapkan bahan-bahannya. Pertama-tama Nara membersihkan udangnya lalu mencucinya setelah itu goreng di api kecil diatas wajan.Sudah beberapa menit berlalu akhirnya makanan pun siap Nara menaruhnya di meja makan, setelah itu Nara dan Gus Zizan makan bersama.
"Maa syaa allah enak masakan kamu zaujati" ucap Gus Zizan di sela-sela makanya.
"Alhamdulilah kalo Gus suka" Nara tersenyum.
Gus Zizan memperhatikan wajah Nara, fokusnya terkunci pada pipinya yang memerah karena bekas tamparan tadi subuh yang Nara dapatkan dari Ning Zahro.
"Zaujati pipi kamu kenapa, seperti bekas tamparan, siapa yang nampar kamu zaujati?" Tanya Gus Zizan sambil mengelus pipinya
Deg!
Nara terdiam sejenak apa yang harus dirinya katakan tidak mungkin jika Nara mengadu kalo dirinya sempat di tampar Ning Zahro kan tadi subuh?.
"Em.. engga papa kok Gus" ucap Nara tersenyum
"Berbohong, kok kamu berbohong sama aku zaujati?"
"Gus.. aku, aku hmm.." Nara ragu untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Katakan dengan jujur zaujati, kamu jangan sembunyikan apapun dari saya zaujati" Gus Zizan mengelus pipi Nara.
"Tadi subuh aku di tampar Ning Zahro jadi berbekas merah di pipi. Tapi aku nggak papa kok Gus, Gus jangan memperpanjang masalah ini. Nanti Ning Zahro makin benci sama aku" jelas Nara.
"Astaghfirullah kok tega banget sama kamu zaujati. Ada masalah apa zaujati antara kamu dengan Zahro?" Tanya Gus Zizan
"Ning Zahro tidak suka aku menikah dengan Gus, aku merasa bersalah Gus" ucap Nara
"Astaghfirullah Zahro, zaujati kalo ada apa-apa bilang, jangan merasa bersalah karena saya menikahi kamu adalah kehendak saya." Ucap Gus Zizan.
Nara mengangguk, lalu mereka menyelesaikan sarapannya kini Gus Zizan sedang bersiap untuk mengajar.
Nara membantu suaminya untuk bersiap-siap memberikan peci, jam tangan serta buku-buku yang Gus Zizan butuhkan. Gus Zizan tersenyum mengambil bukunya dan mencium kening Nara.
"Terimakasih zaujati"
"Sama-sama Gus"
"Saya berangkat dulu ya, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh" Gus Zizan berpamitan.
"Wa'alaikumusallam warahmatullahi wabarokatuh" Nara mencium tangan Gus Zizan.
Gus Zizan keluar dari rumah untuk pergi mengajar, Nara beres-beres di rumah. Nara tiba-tiba kembali merasakan sakit di perutnya. Hingga Nara terjatuh kelantai saking sakitnya perut Nara.
Ya Allah kenapa perut aku sakit sekali aduuuuuhh sakit batin Nara.
Tiga puluh menit kemudian rasa sakitnya hilang lalu Nara kembali berdiri dan melanjutkan beres-beres rumahnya.
"Assalamu'alaikum Ning" ucap Tia santriwati
"Wa'alaikumusallam, eh iya ada apa?" Tanya Nara
"Ning di panggil Gus Zizan ke ndalem" ucap Tia
"Oh begitu, terimakasih" Nara tersenyum
"Sama-sama. Assalamu'alaikum Ning" Tia berpamitan
"Wa'alaikumusallam warahmatullahi wabarokatuh" Nara segera menutup pintu lalu pergi menuju ndalem. Sesampainya di ndalem sudah ada Ammah Zaenab kyai Haidar, Ning Zahro, Gus Hafiz dan Gus Zizan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidayah Cinta Gus Zizan {END}
Fiksi RemajaNara Aqilla Putri, seorang gadis cantik yang dipaksa bekerja untuk melayani pria hidung belang oleh Osman Oberoy sang ayah, Nara yang bertekad untuk kabur dari sang ayah akhirnya berhasil. Osman Oberoy sang ayah gila akan uang dan harta sehingga rel...