Hidayah Cinta Gus Zizan 32.

2.1K 71 18
                                    

Assalamu'alaikum 🫶🙏

Aku seneng deh kalian comment di part sebelumnya makasih ya. Jangan lupa untuk vote and comment ya, ungkapan kesedihan kalian,kemarahan kalian, kekesalan kalian,kekecewaan kalian, dan yang lainnya di kolom komentar.

Happy Reading 📖

🌷🌷

Degh!.

Hening saat Gus Zizan membacakan surat itu, ternyata Nara benar pergi 'kenapa harus pergi Nara? Kamu menyusahkan!' batin Gus Zizan kesal.

"Ayo kita cari mbak Nara pasti belum jauh, ayo mas, hiks...hiks" pinta Ning Afifah sambil menangis menarik-narik tangan Gus Zizan.

Akhirnya semuanya mencari Nara mereka masuk kedalam mobil, saat akan ke luar pondok pesantren ada satpam penjaga gerbang pondok. Ning Afifah bertanya apa satpam itu melihat Nara atau tidak.

"Waktu, tadi..." Ucap satpam itu.

Flash back...

"Eh, Ning mau kemana bawa koper?" Tanya satpam saat Nara akan pergi keluar pondok dengan membawa koper.

Nara melihat satpam "ini pak, aku mau nginep di rumah ayah" ucapnya.

Satpam itu mengangguk "Gus Zizan nya nggak ikut, Ning? Kok sendirian" tanyanya.

Nara menggelengkan kepalanya "enggak pak. Gus Zizan lagi sibuk, banyak pekerjaan. Yaudah ya pak saya mau pamit dulu" ucap Nara pamit satpam itu mengangguk.

"Assalamu'alaikum" ucap Nara lalu pergi

"Wa'alaikumusallam" jawab satpam itu.

Flash back end...

"Mbak Nara perginya naik apa pak?" Tanya Ning Afifah

"Jalan kaki sudah ada sekitar 30 menit yang lalu Ning Nara keluar dari ponpes" ucapnya.

Akhirnya mereka langsung pergi mencari Nara, jika Nara jalan kaki maka seharusnya Nara tidak terlalu jauh perginya.

Jalan demi jalan sudah di lewati, Gus Zizan menghentikan mobilnya saat melihat koper pink bergambar kupu-kupu dan gadis yang duduk di taman itu sangat dia kenali, Nara. Itu Nara.

Gus Zizan keluar mobil dan langsung berlari menghampiri Nara 'cukup menyusahkan saya, kamu harus pulang' batinnya.

Gus Zizan mencengkram tangan Nara membuat gadis itu terkejut dan berdiri dari duduknya "sudah dramanya, sudah menyusahkan orang. Ayo pulang!" Gus Zizan menarik kasar Nara.

Nara mengelengkan kepalanya "enggak, enggak mau. Aku mau pulang ke rumah ayah. Lepas Gus!. Lepas! Sakit tangan aku" Nara memberontak.

"Pulang, Ammah cari kamu. Dia khawatir! Jangan kabur-kaburan lagi. Kalo Ammah saya sakit gara-gara kamu gimana? Berhentilah membuat drama dan ayo pulang!" Tegasnya sambil berbisik.

Nara mulai ketakutan "tap-"

"Nggausah banyak tapi-tapi, ikut saya pulang!" Tegasnya sambil menatap Nara tajam. "Kamu pikir kamu siapa? Yang kabur begitu saja! Dengarkan saya baik-baik PELACUR, pulang sekarang." Lanjutannya, sambil menekan kalimat pelacur.

Hidayah Cinta Gus Zizan {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang