17

313 23 0
                                    

HAPPY READING 🤍


Orang-orang selalu berkata, sesuatu perbuatan yang salah pasti akan diakhiri dengan penyesalan dan itu benar. Rasa menyesal diikuti dengan rasa serba salah yang mengiringi hadir di dalam jiwa seorang wanita yang bernama Freen Sarocha Chankimha. Sungguh, dia juga tidak menyangka dirinya akan bertindak di luar dugaan. Dia meraup wajahnya kasar. Kalau saja dia dapat menahan nafsunya, pasti tiada kecanggungan di antara mereka. Bahkan hubungan sebagai phi nong baru saja terjalin. Apakah akan musnah sekelip mata? Freen tidak tahu tapi dia berharap agar Becky memaafkannya, semoga.

Dia memilih untuk keluar sebentar ke halaman belakang untuk menghirup udara segar kerana wanita yang berada di atas katil itu tidak memberinya respon. Freen ingin bertenang. Dia mendongak menatap langit yang cerah seperti mencari solusi untuk masalah mereka.

'Sudah tengah hari.'

Geram dengan diri sendiri, dia menumbuk angin. (🗿)

"You are so stupid, Freen." rambutnya disisirkan ke belakang.

Rasa kecewa terhadap diri sendiri membucah di dada. Betapa beraninya dia menanggalkan pakaian wanita yang bukan calon isterinya sekalipun. Tapi dengan Bella juga dia belum pernah berhubungan badan. Patutkah dia mengajak Becky menjalinkan hubungan? Tidak, itu salah lebih baik jangan. Meskipun rasa sukanya pada wanita itu sudah tumbuh sejak pertama kali berjumpa tapi dia harus menyesuaikan keadaan apalagi tentang hati. Sial memang, urusannya dengan Bella belum juga usai inikan pula Becky. Shit.

Dia harus memastikan bahawa perasaan yang tumbuh itu bukan atas kekaguman tapi cinta. Sekarang memang bukan waktu yang tepat untuknya tiba-tiba memberitahu Becky yang dia suka wanita itu sejak pandang pertama. Dia perlu bertindak mengikut situasi.

Pada waktu itu juga, telefonnya berdering meminta untuk diangkat.

My Man 👨🏻

"Daddy?"

"...."

Sementara itu, Becky menangis dalam diam di dalam selimut. Air matanya jatuh mengalir di pipi namun dengan cepat ia menepis. Meski hatinya rasa sakit tapi untuk apa dia bersedih? Untuk Freen? Atau untuk perasaannya yang selalu membunga ketika wanita itu memberi perhatian terhadapnya walaupun dengan cara yang berbeza.

Bolehkah dia mentertawakan diri sendiri? Bukankah tadi mereka baru saja berseronok sehinggalah mulai memanggil diri masing-masing, phi nong.

Hah, sudahlah. Becky tidak mahu merosakkan hubungan wanita yang akan ke jenjang yang lebih serius tak lama lagi. Mungkin dirinya yang salah kerana semudah itu telah memberi izin pada Freen. Cubalah waktu boleh diputar semula, pasti semuanya berjalan seperti yang ia mahu tapi apakan daya dia tidak punya kuasa.

Ceklek

Mendengar suara pintu terbuka, Becky cepat-cepat menepis air matanya yang ingin keluar lagi lalu terpejam rapat. Dia hanya diam tidak bergerak barang sedikitpun dan menanti apa yang akan wanita itu lakukan.

Bunyi derapan kaki kian terdengar dan semakin mendekat.

"Nong Becky."

Suara Freen yang kedengaran parau menambah kesan seksi di telinga.

'Tidak Becky, jangan.'

Sedangkan Freen menggenggam erat hujung bajunya seolah menguatkan diri untuk mendekati wanita itu. Setelah merasa cukup, dia pun duduk di pinggir katil di sisi Becky.

You Mean To MeWhere stories live. Discover now