7

1K 52 0
                                    

HAPPY READING 🤍


Matanya menatap tangan yang sedang menariknya menjauh dari orang ramai. Ada apa ini? Tarikan itu tidak terkesan kasar, ianya lembut. Sehinggalah kini mereka berhenti di depan tempat letak kereta. Di dalam club bunyinya terlalu bingit untuk didengari dan di sinilah mereka berdiri.

"Hei erm-.."

Kata-katanya terhenti seiring langkah mereka berhenti. Dia hanya masih berdiri menghadap wanita yang sedang menyisir rambutnya ke belakang. Hanya sedikit berantakan tapi dia..terpesona?

"Pulanglah, tempat kamu bukan di sini..budak."

Budak.

"Sorry? I'm not a kid." Sungguh dia tidak setuju saat wanita ini memanggilnya seorang yang di bawah umur.

"You seems new here or maybe not tapi yang pasti kamu masih di bawah umur."

Hah? Memangnya dirinya siapa untuk mengatur hidupnya.

"Pulanglah kamu sedang ditunggu oleh orang tua mu di rumah." Wanita ini berkata lagi.

Dahinya berkerut seketika.

"Tidak boleh, sekarang adalah jam kerja saya dan anda bukan sesiapa bagi saya bahkan kita tidak saling kenal."

Tipu. Dia tahu siapa wanita di depannya ini. Hanya saja dia bersyukur kerana dia sedang memakai topeng muka pada ketika ini. Jadi, wanita ini tidak akan tahu siapa dirinya.

Namun jawapannya membuat ia sedikit terkejut.

"But i think i know you." Tangan itu naik menyentuh bibirnya.

"Saya seperti pernah melihat bibir bentuk hati ini.."

Deg.

Otaknya harus berfikir dengan cepat.

"Oh ya?"

"Emm mungkin kita pernah...." sengaja tidak menyambung.

Keningnya terangkat sebelah ketika mata indah wanita itu menatap matanya. Sudut bibirnya sedikit naik. Smirk.

Tidak tahu apa dia harus melakukan sesuatu.

Freen pov

Oh, gadis ini terlalu menggoda. Lihatlah pakaian yang ia pakai, punggungnya hampir terlihat isinya jika saja dia sedikit membungkuk pasti akan mengundang tatapan liar dari para lelaki jahanam di dalam sana. Bahkan dadanya juga. Ah pakaiannya sungguh ketat sehingga menampakkan lekuk badannya dan pinggang ramping itu kelihatan mulus jika disentuh. Kulit putih, hidung mancung, sudah pasti dia adalah seorang anak yang salah satu induknya berasal dari benua eropah. Tidak pelik baginya bahawa negara di sana banyak yang berpakaian terbuka dan budayanya bahkan sangat berbeza dengan negara ini. Persamaan itu mungkin..terlalu sedikit?

"Maybe we can play a game? Tapi bukan di sini, ayuh ikut aku."

Sangat nakal, bukan. Freen hampir saja ketawa.

"You're still kid-.."

"Berhenti memanggil saya begitu or this kid will show you how I'm no longer a kid."

You Mean To MeTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang