"Aku mencintaimu..."
"Sayang, terima kasih karena selalu ada di sisiku."
Tidak ada kata yang lebih sering Miyuki ucapkan di dalam kepalanya selain kata 'Muak'.
Di setiap paginya dia di suguhkan oleh pasangan yang beradu kata cinta, berpelukan manja dan bermesraan di jalan.
Bahkan burung-burung pun terbang dengan berpasangan. Ahh... Betapa iri nya.
Fujinaga Miyuki adalah seorang mahasiswi kedokteran tingkat akhir. Hidupnya hanya dipenuhi dengan buku-buku dan nama-nama penyakit. Miyuki tidak mengenal banyak laki-laki, bahkan dia juga tak pandai bergaul dengan perempuan.
Awalnya dia berpikir jika belajar adalah segalanya, tapi ketika kehidupan sosialnya tak berjalan dengan baik, Miyuki kira dia telah memiliki anggapan yang salah.
"Selamat pagi." Sapanya pada sekumpulan gadis-gadis hits di kampus.
Miyuki memang terkenal ramah, dia tidak memilih-milih teman ataupun membeda-bedakannya. Hanya saja dia tidak pernah tau apakah orang lain juga menganggapnya sebagai teman.
"Oh.. Hai Miyuki.. " Sho-seorang mahasiswi jurusan bisnis tersenyum padanya.
"Ah.. ini dia si perawan legendaris." Namioka Karin si cantik yang juga dari jurusan bisnis menyapanya dengan cara yang berbeda.
Miyuki tersenyum simpul. Tidak terlihat senang dengan julukan yang telah melekat erat dengan dirinya tersebut.
Tersinggung?
Jelas!!
Tapi dia tidak pernah protes karena takut tidak punya teman.
"Jadi gimana nih? Apa si perawan legendaris kampus kita ini bakal melepas keperawanannya akhir pekan ini??" Yuri merangkul pundak Miyuki dengan tawa renyah yang lebih terdengar seperti mengejek.
"Apa? Apa maksudnya ??" Miyuki tidak mengerti.
"Sabtu malam ada pesta penyambutan mahasiswa baru, kamu ga tau ?" Sho memberi penjelasan. Miyuki hanya menggeleng.
"Datang aja Miyuki, manatau ketemu jodoh kan disana ?? " Karin tersenyum miring.
"Menurut kalian begitu?" Miyuki tidak yakin.
Gadis itu duduk tidak nyaman di bawah rangkulan Yuri. Rasanya seperti sedang diintimidasi, tapi Miyuki akan terus bertahan berteman dengan gadis-gadis populer ini karena itu adalah salah satu trik agar dia dilirik oleh laki-laki.
"Iya, ga ada gunanya belajar terus, sesekali party lah sama kita." Yuri tertawa di depan telinga Miyuki.
"Yups... belajar itu kuno Miyuki. Hidup ini butuh cinta dan kesenangan, seperti....."
Tepat sebelum Sho menuntaskan kalimatnya 3 orang mahasiswa tampan datang menjemput mereka. Dari yang Miyuki tau mereka memang berkencan, dan ketika saat itu tiba, Miyuki akan di tinggal sendirian.
"....Seperti ini contohnya. " lanjut Sho. Para gadis itu pergi meninggalkan Miyuki.
"Bye.. Miyuki."
Semua orang sibuk dengan pacar-pacar mereka kecuali Miyuki. Si kutu buku yang belum pernah di jamah oleh lelaki.
Gadis itu hanya duduk seorang diri dengan bibir terkatup. Tidak ada seorang lelaki pun yang mau menyatakan cinta padanya bahkan ketika dia yang menyatakan cinta duluan, hanya penolakan yang akan dia dapat.
"Belum sarapan ya ? Lesu banget."
Sebuah suara halus menyapanya, bersamaan dengan sosok familiar yang duduk di sebelahnya.
"Huang Renjun.."
Lelaki bernama Renjun itu melepaskan airpod dari salah satu telinganya lalu memasangkannya di telinga Miyuki.
"Sudah belajar buat praktikum? "
Miyuki tidak menjawab tidak juga memberi isyarat seperti anggukan atau gelengan. Gadis itu tetap menatap lesu pada buku-bukunya. Untuk pertama kalinya Miyuki sama sekali tak antusias dengan praktikumnya.
"Huang Renjun boleh aku tanya sesuatu? "
"Hm?? Soal apa ?" Renjun menjawab tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari buku gambar.
Sebelah tangan lelaki itu memegang roti lapis sementara mulutnya sibuk mengunyah.
"Apa aku ini jelek??"
Okey.. perhatian Renjun sedikit teralihkan. Kedua matanya memutuskan kontak dengan sederet garis abstrak yang tengah dia gambar, lalu secara reflek dia menoleh untuk memandang wajah muram Miyuki.
Renjun tertegun selama beberapa detik sebelum akhirnya menjawab.
"Enggak. Biasa aja."
"Terus kenapa ga ada laki-laki yang menyukaiku?"
Lelaki itu akhirnya tau apa alasan di balik muramnya wajah Miyuki. Selama ini dia pikir Miyuki tidak terlalu ambil pusing dengan julukannya.
"Miyuki.... "
"Jujur aja aku ini jelek kan???" Miyuki bertanya sekali lagi.
Renjun akhirnya menutup buku gambarnya. Tubuhnya yang membungkuk akhirnya menegak dengan pandangan terfokus pada Miyuki.
"Ga perlu dengerin mereka. Ga ada yang salah kalau kamu jomblo atau masih perawan. Semua pasti ada masanya."
"Aku bukan sedih karena ucapan mereka. Aku cuma sedih ga bisa seperti mereka." Miyuki menunduk, menatap kuku-kuku jarinya yang saling menggores satu sama lain.
"Aku juga mau tau gimana rasanya mencintai dan di cintai. Sederhana memang tapi aku ga bisa. "
"Miyuki.... "
"Apa mungkin Tuhan lupa nyiptain jodoh buatku ???"
"Ga mungkin." Sangkal Renjun cepat seolah dia telah mengetahui semua kata kuncinya dari Tuhan.
"Terus apa? "
"Kamu percaya dewa cupid itu ada??"
Miyuki mengangkat kepalanya lalu menatap Renjun. Gadis itu mengangguk penuh harap.
"Coba tanyakan sama dia. "
Yoshh... Selamat datang di dunia hayalan dimana kita bisa me-non-aktifkan pikiran realistis dan menggantinya dengan imajinasi 🌈
😂😂🌟Huang Renjun - Dewa Cupid🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legendary Virgin | Huang Renjun
FanfictionSetiap manusia di muka bumi ini pasti memiliki pasangan. Tapi tidak semua orang bisa menemukan jodoh dengan mudah. Dan mencari jodoh untuk Fujinaga Miyuki sang gadis berjulukan perawan legendaris menjadi tugas terberat Huang Renjun selama kontrak h...