32. Erotic Mind

139 17 0
                                    

"Huang Renjun... Ayo kita pacaran.."

"Aku ini dewa Miyuki.. dewa ga boleh pacaran."

"Apa Cupid punya jodoh?? "

"Huang Renjun ayo lakukan itu denganku."

"Aku suka ciumanmu."

Renjun terkesiap. Dia terbangun dengan perasaan campur aduk, linglung, terkejut dan kebingungan, semua membaur dalam satu ekspresi yang rumit.

Saat Renjun memandang sekitar dia baru sadar jika tadi dia tertidur di tepi kolam renang hotel. Tapi...

Bagaimana bisa Miyuki ada di dalam mimpinya?

Renjun tertegun. Dia kembali bersandar dengan wajah kebingungan.
Mimpi itu hanya sebuah potongan-potongan percakapan yang tidak dia mengerti asalmuasalnya. Tapi yang jelas wajah Miyuki tergambar sangat jelas disana.

"Anda mau saya memesan tiket sekarang?" Yushi tiba-tiba datang.

Huang Renjun memutar kepalanya, menatap Yushi dengan wajah tanpa ekspresi. Dia diam selama beberapa saat karena otaknya mengalami delay. Lalu dia kembali menatap lurus pada riak air di kolam renang saat sudah menemukan jawaban atas pertanyaan Yushi.

"Jangan dulu."

Tangan Yushi yang sibuk menggulir sesuatu pada layar tablet tiba-tiba berhenti.

"Tapi tuan sudah terlalu lama di jepang."

"Aku masih ada urusan disini." Kata Renjun.

Yushi mengerutkan dahinya. Dia ingat Renjun tak memiliki urusan lain selain hanya dengan Minara. Jadi urusan apa yang dia maksud ?

Apa mungkin....

"Urusan dengan dokter cantik itu ??"

Renjun langsung menoleh begitu Yushi menyebut kata dokter.

"Menurutmu dia cantik? "

Yushi mendadak tersenyum, ternyata tebakannya tidak meleset, Bos nya benar-benar tertarik dengan dokter kemarin. Yah.. setidaknya Yushi bisa bernafas lega karena Renjun tidak memikirkan Minara lagi.

"Untuk standart orang jepang dia lumayan cantik, tubuhnya kurus tinggi, matanya lebar, senyumnya manis dan dadanya besar seperti..... artis Jav. "

"Tokuno Yushi beraninya kau menyamakan Miyuki sama artis Jav. Sini kau !!"

Alarm bahaya dalam kepala Yushi berbunyi nyaring. Lelaki itu segera berlari untuk menyelamatkan diri sementara Renjun mulai mengejarnya.

"Ampun tuan.... Dia memang... Mirip.. artis.. jav...Yua Mikami....aku bersumpah.. " Ucapan Yushi terpotong-potong karena berlari.

"Bocah kurang ajar !!! Berhenti!! Hey!! "

Huang Renjun benar-benar kepikiran, tentang mimpinya, tentang Miyuki dan juga ucapan bodoh Yushi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Huang Renjun benar-benar kepikiran, tentang mimpinya, tentang Miyuki dan juga ucapan bodoh Yushi.

Diam-diam Renjun mencari tau tentang Yua Mikami dan memang benar dia memiliki wajah yang mirip dengan Miyuki.

'ahh.. bodoh!! Ngapain aku malah browsing tentang in .... ow..shit sexy banget...'

Mata Renjun langsung melotot ketika jemarinya tengah menggulir foto-foto gadis sexy di ponselnya.

'cukup huang Renjun!! Jangan jadi laki-laki mesum.'

Laki-laki itu menghentikan dirinya sendiri. Menekan tombol kembali secara berulang sampai ponselnya kembali ke menu awal.

Renjun akhirnya kembali berbaring, dengan kewarasan yang melayang. Tiba-tiba dia membayangkan wajah ketus Miyuki ketika mendatanginya. Aroma tubuh gadis itu persis seperti permen kapas. Ah.. ada sedikit sentuhan citrus yang tercium ketika dia melewati Renjun.

Aroma manis yang sangat cocok untuk menggambarkan kepribadiannya. Renjun tiba-tiba saja membayangkan bagaimana wanginya ketika dia mengendus leher Miyuki dari dekat lalu sedikit menjilatinya untuk memastikan apakah kulit gadis itu semanis aromanya. Ya.. mungkin juga Renjun akan sedikit menggigitnya jika dia tak tahan.

'Cih..'

Bisa-bisanya dia tersenyum sendiri ketika membayangkan hal-hal kotor seperti ini.

"Tuan.."

Suara mengejutkan Yushi selalu terdengar menyebalkan bagi Renjun. Anak itu selalu muncul tiba-tiba dan mengejutkannya.

"Ish... Bisa ga sih ga usha ngagetin?"
Senyuman Renjun seketika menghilang.

"Ah.. maaf.. maaf.. " Yushi tersenyum dengan satu tangan menggosok belakang kepalanya.

"Ada apa?"

"Eum.. begini.. Yua Mikami.. ah.. maksud saya nona Miyuki akan pulang kerja satu jam lagi.... "

Renjun berkedip-kedip, menunggu penuturan Yushi berikutnya.

"Jadi ??"

"Tuan mau menjemputnya ?? "

"Tuan mau menjemputnya ?? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



The Legendary Virgin  | Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang