30. Dejavu

96 19 3
                                    

Tuut.... Tuut....

'ahhh... Suara itu sangat familiar.'

Tut.... Tuuut.. tuut..

'kenapa disini gelap?? Apa aku sudah di alam arwah ?? '

Tut... Tuut...

'tapi... Suara ini... Sangat familiar, apa ini bunyi lonceng kematian ???'

Rasanya seperti tertidur di dalam ruang hampa, tenang tapi tidak sunyi. Suara-suara familiar itu membuat Renjun bernafas dengan teratur. Dejavu membayanginya, mengetuk kesadarannya lalu membuatnya menyadari sesuatu jika dia masih memiliki kontrol pada tubuhnya.

Renjun membuka mata, menemukan dirinya di dalam sebuah tirai putih dengan suara monitor yang berdenting teratur. Lalu kebisingan dari orang-orang panik membuatnya sadar akan sesuatu.

'apakah alam arwah itu terlihat seperti rumah sakit?'

Renjun mengusap kedua matanya, sedikit mengerang karena cahaya terang di atasnya terasa begitu menusuk di matanya.

"Tuan Huang, anda sadar ??"

"Yushi ?? "

Renjun merasa linglung. Dia ingin sekali bangun tapi tubuhnya seolah tidak memiliki tenaga.

"Tuan saya minta maaf." Laki-laki berwajah lembut itu menunduk penuh penyesalan.

"Saya tau tuan mencoba untuk bunuh diri, jadi saya menukar cairan pembersih lantainya dengan obat pencahar. Saya tidak tau kalau jadinya akan separah ini."

"Yushi... "

"Tuan boleh memotong gaji saya, tapi tolong jangan akhiri hidup anda."

'Ahhh .. Jadi begitu.'

Renjun mengerti sekarang kenapa perutnya sakit luar biasa setelah minum obat itu dan dia juga sempat kelepasan buang air besar di celana.

Tunggu!!

Lelaki itu menarik selimutnya, memperhatikan pakaiannya yang telah berganti dengan baju rumah sakit.

"Si-siapa yang mengganti pakaianku?"

"Ahh..  itu, seorang dokter jaga dan seorang perawat tuan."

'sial, ini sangat memalukan!!!'

Dia di bawa ke rumah sakit dengan kondisi tubuh penuh kotoran ??
Ah.. seluruh staff rumah sakit pasti menggununjingnya semalam.

Renjun menutup kepalanya dengan selimut. Kakinya menendang-nendang udara untuk melampiaskan rasa frustasinya yang tak tertahankan.

"Yushi.. jangan bilang siapapun, mengerti !!" Dia masih sempat mengancam dari balik selimut rumah sakit.

"I-iya tuan, saya akan jaga rahasia."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Legendary Virgin  | Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang