Terkadang apa yang ada dalam bayangan otak manusia itu tak seindah kenyataannya. Seperti sex contohnya.
Dari apa yang dikatakan orang lain, sex itu seperti surga dunia, sebuah kenikmatan tiada tara yang membuai siapa saja. Setidaknya pendapat itu telah meracuni otak polos Miyuki, dan membuat gadis itu penasaran setengah mati tentang se-enak apa yang namanya sex itu.
Tapi....
Itu setahun yang lalu. Karena dengan bertambahnya usia Miyuki tak lagi fokus mengejar kenikmatan dunia. Dan ternyata apa yang dia bayangkan tentang sex selama ini juga salah. Itu hal yang menakutkan sekaligus menyakitkan.
Renjun bahkan belum memulainya tapi Miyuki sudah menyerah karena rasa perih yang luar biasa.
Gadis itu mengambil waktu untuk diam selama beberapa saat sebelum siftnya berskhir. Memikirkan kembali kejadian semalam dan juga wajah tersiksa Renjun. Sebenarnya Miyuki juga merasa iba, tapi dia benar-benar kesakitan semalam jadi dia tidak punya pilihan lain.
Beruntung Renjun tidak marah padanya, tapi Miyuki tetap merasa bersalah. Laki-laki itu kini menjaga jarak aman dengannya, bukan mengabaikan Miyuki tapi hanya membatasi kontak fisik. Entah itu karena dia tidak sudi atau mungkin karena menjaga nafsunya agar tetap berada di taraf aman.
Entahlah...
Miyuki tidak tau apa yang Renjun pikirkan, tapi gadis itu tetap saja kepikiran.Miyuki belum meminta maaf atas insiden semalam, dan mungkin ini adalah saat yang tepat untuk mengatakannya. Setelah terpisah selama setahun, Miyuki tidak ingin hubungannya dengan Renjun memburuk begitu saja.
Gadis itu akhirnya pulang setelah membeli sepaket hotpot untuk dia makan bersama Renjun di rumah. Tapi baru saja membuka pintu, Miyuki sudah di buat terkejut dengan 2 buah koper besar yang berjajar rapi di ruang tamu.
Ahh.. apakah Renjun semarah itu sampai mau pulang ke negaranya ???
"Huang Renjun ????" Miyuki segera mencari keberadaannya.
Lelaki itu tengah menggoreng telur di dapur, dan dia menoleh dengan wajah polos saat namanya di panggil.
"Hmm???"
"Kamu mau pulang??"
Renjun berkedip dua kali ketika menelaah pertanyaan Miyuki.
"Iya, besok. "
"Njun... Kamu marah ??? " Miyuki memasang wajah panik. Gadis itu melepas jaket dan tasnya lalu mencampakkannya di lantai sebelum dia menghampiri Renjun.
"Engga, aku ga marah. Kenapa ??"
"Yakin??"
Lelaki itu menghela nafas lalu menghembuskannya dengan bibir terkatup dan seulas senyuman. Renjun kemudian memutar tubuhnya menghadap Miyuki, dengan kedua tangan di pundak gadis itu.
"Iya Miyuki, aku ga semudah itu marah cuma gara-gara sex."
Miyuki berkedip lambat, masih menatap tidak yakin.
"Terus kenapa mau pulang ??"
"Yaa... Aku ini bukan pengangguran, aku ga bisa ninggalin perusahaanku terlalu lama. "
Renjun bisa membaca kekhawatiran di mata Miyuki. Setelah berpisah selama setahun pasti berat bagi gadis itu untuk kembali menerima perpisahan.
"Aku janji akan kembali setelah seminggu buat nikahin kamu." Sekali lagi Renjun menatap 2 mata putus asa itu lalu kembali berucap untuk meyakinkan Miyuki.
"Aku jan.... Mm.. "
Tapi belum sempat Renjun menyelesaikan kalimatnya, Miyuki telah bergerak dengan agresif untuk meraih wajahnya, mempertahankan posisi kepala Renjun agar dia bisa dengan mudah melahap bibir lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legendary Virgin | Huang Renjun
FanfictionSetiap manusia di muka bumi ini pasti memiliki pasangan. Tapi tidak semua orang bisa menemukan jodoh dengan mudah. Dan mencari jodoh untuk Fujinaga Miyuki sang gadis berjulukan perawan legendaris menjadi tugas terberat Huang Renjun selama kontrak h...