33.Jodoh Miyuki

121 20 3
                                    

Terkadang seseorang berubah bukan karena telah menjadi dewasa,  bukan juga karena mereka telah belajar banyak hal tapi manusia bisa berubah karena banyaknya luka yang telah mereka terima.

Miyuki awalnya tak sediam ini, tak semurung ini, dan tak setenang ini. Dia dulu adalah gadis periang yang naif dan juga ambisius.

Dia adalah seorang wanita yang sangat terobsesi pada hubungan laki-laki dan perempuan hanya karena sebuah ejekan. Tapi setelah kehilangan Huang Renjun, Miyuki perlahan berubah. Dia tak lagi mendengarkan ejekan yang di tujukan padanya, dia tak lagi menghiraukan julukan yang tersemat di belakang namanya. Dia tak lagi mudah percaya pada seseorang.

Keadaan membuatnya menjadi hambar ketika melihat dunia. Tidak peduli jika bumi berputar mundur, Miyuki akan tetap menjalani harinya dengan datar.

Gadis itu menghela nafas, berharap bebannya akan ikut menguap berbarengan dengan helaan nafasnya.
Tapi rasanya tetap tak ada bedanya. Pundaknya tetap terasa berat dan hatinya juga masih hampa.

Miyuki duduk di kursi tunggu depan ugd. Sift nya telah berakhir 20 menit yang lalu dan wajib baginya untuk mengapresiasi dirinya sendiri dengan sebuah ice cream yang dia beli dari vending machine. Rasanya tidak ada yang lebih baik untuk mengembalikan semangatnya selain sebuah ice cream.

"Kakak..." Seorang laki-laki yang masih terlihat sangat muda menyapanya, melambai di pinggir jalan dengan senyum sumringah. Miyuki balas melambai padanya.

"Ryo??"

Dia adalah cupid junior yang di tugaskan untuk menggantikan Renjun setahun yang lalu.

"Kakak sudah pulang??"

Miyuki mengangguk-angguk.

"Sudah. Kamu mau ice cream? Ambil aja kakak yang beliin."

Senyuman Ryo rasanya tidak pernah beralih dari wajah manisnya. Lelaki itu duduk di samping Miyuki dan melihat cara gadis itu menjilati lelehan ice cream di jarinya.

"Mau sih, tapi aku sedang bertugas." Katanya.

"Hm?? Kalau bertugas ngapain malah duduk-duduk disini ??"

Ryo menoleh, lagi-lagi dengan senyuman menggemaskannya.

"Soalnya targetnya itu kakak."

"Uhukk~ " Miyuki langsung tersedak sisa ice cream nya, untungnya stick ice cream itu tidak ikut tertelan olehnya.

"Ommo... Kak.. gapapa kan?? " Ryo menepuk-nepuk punggung Miyuki.

"A-apa tadi ?? Aku ?? Kenapa aku???"

"Entahlah, aku cuma menjalankan sesuai yang tertulis di buku takdir."

Miyuki berkedip dengan cepat, mulutnya terbuka lalu tertutup secara berulang seperti ikan mas. Gadis itu kehilangan kata-katanya.

"Ta-tapi... Tapi... Siapa yang akan jadi jodohku? "

"Sebentar lagi orangnya datang."

Demi dewa bumi yang agung yang saat ini menjadi profesornya, Miyuki tidak percaya saat ini telah tiba.
Dia yang selama ini gagal dalam percintaan telah menyiapkan dirinya sendiri kalau-kalau dia memang berjodoh dengan kematian. Tapi ternyata... Tuhan telah menciptakan seseorang untuknya.

Senyuman Miyuki seketika mengembang. Menatap gerbang rumah sakit dengan wajah seperti orang bodoh. Sampai sebuah mobil datang dan membuat Miyuki terkejut.

"Jodohku Lee Jeno?? " Seruannya bahkan membuat Jeno yang baru turun dari mobil terkejut.

"Bukan kak.. bukan dia." Bantah Ryo.

The Legendary Virgin  | Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang