18. Passionate Kiss

235 31 0
                                    

Renjun belum pernah terikat hubungan sebelumnya. Dia juga jarang berinteraksi dengan wanita kecuali Miyuki. Dia itu seorang penyendiri yang nyaman dengan dirinya sendiri. Dan mulai sekarang dia akan memiliki banyak interaksi dengan Miyuki.

Huang Renjun tidak pernah tau apa-apa saja yang sepasang kekasih lakukan di hari libur. Dia tidak pernah berpacaran jadi dia tidak tau.

Tapi Miyuki memiliki banyak rencana di kepalanya. Gadis itu mengajak Renjun menonton film horor di rumah. Sebenarnya ini sedikit melenceng dari rencana awal dimana Miyuki ingin menonton langsung di bioskop. Tapi karena di luar hujan, Renjun tidak mau sayapnya basah.

"Kopi susu dan roti bakar, cuma itu yang ada di dapur. " Miyuki meletakkan nampan berisi dua cangkir kopi panas dan dua potong roti bakar di atas meja.

Renjun tengah memilih film selagi Miyuki mematikan lampu di ruang tengah.

"Aku sudah pernah nonton itu, serem banget, aku yakin kamu ga akan bisa tidur nanti malam." Miyuki mencoba menakuti Renjun tapi lelaki itu bersikeras menontonnya.

"Cih.. aku ini laki-laki, jangan remehin aku ya."

Miyuki terkekeh. Dia duduk di samping Renjun, bersandar di kaki sofa dan berbagi selimut bulu dengan Renjun.

Ada satu hal yang Miyuki lupakan tentang film yang sedang mereka tonton sekarang. Bahwa film itu tak cuma bermuatan horor melainkan ada hal-hal vulgar yang menyertainya.

Dulu saat menontonnya sendiri Miyuki merasa biasa saja. Tapi entah kenapa saat menonton bersama Renjun, gadis itu jadi gelisah. Lain dengan dirinya yang tidak tenang, Renjun terlihat biasa saja.

Miyuki meliriknya dari samping. Garis wajah Renjun tampak sangat tegas di tengah keremangan. Hidungnya sangat tinggi dan indah, Miyuki tiba-tiba memikirkan sesuatu yang tak lazim.

'Renjun pasti kesusahan buat ciuman dengan hidung semancung itu.'

Miyuki berkedip-kedip. Ingin sekali menertawakan isi pikirannya yang tak terduga, tapi itu sungguh membuatnya penasaran.

"Huang Renjun..."

"Hm??" Renjun masih fokus menonton dan hanya bergumam untuk merespon.

"Kamu pernah ciuman? "

"Belum." Renjun menjawab tanpa menoleh. Rasanya sudah terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan random Miyuki. Sejak dulu Miyuki memang begitu.

Renjun mengambil cangkir kopinya dengan mata masih melotot ke arah layar. Lelaki itu menyeruputnya sedikit lalu meletakkan kembali kopi itu ke atas meja. Buih di permukaan kopi tertinggal di atas bibirnya, Renjun tidak menyadari itu.

"Mau coba ga ??" Celetuk Miyuki.

"Hmm???" Lelaki itu tak lagi melotot di depan layar tv melainkan melotot ke arah Miyuki.

"Aku penasaran. "

Dan gadis itu bergerak dengan tidak terduga, menyambar buih kopi susu yang tertinggal di permukaan bibir Renjun, kemudian dia tertawa.

"Ekspresimu aneh."

"Miyuki jangan main-main." Renjun memperingatkannya.

"Ayolah Huang Renjun, ini biasa untuk sepasang kekasih. Lagian ini bukan pertama kalinya bibir kita bertemu."

Ya.. Miyuki benar. Renjun lupa akan hal itu.

"Mau coba yang lebih??" Tanya Miyuki.

Kedua alis Renjun terangkat. Tidak pernah terpikirkan dalam otaknya tentang hal-hal vulgar semacam ini. Baginya menyentuh perempuan secara mendalam itu tidak sopan. Tapi tidak bisa di pungkiri jika Renjun juga penasaran.

"Mm.. o-okey.. tapi..."

Miyuki tidak ingin menunggu Renjun menyelesaikan ucapannya. Gadis itu kembali melongokkan kepalanya, mempertemukan bibir mereka dengan gerakan agresif yang membuat Renjun hampir terkena serangan jantung.

Miyuki tidak memiliki pengalaman tentang berciuman sebelumnya, dan Renjun pun tidak. Tapi Miyuki pernah mempelajari teorinya. Ini saatnya gadis itu melakukan praktikum dengan cara amatiran.

Miyuki menelengkan kepalanya kekanan, dia sedikit geram karena Renjun tidak melakukan hal yang sama. Tangan gadis itu lalu terangkat untuk menarik kepala Renjun agar lelaki itu memiringkan kepalanya ke arah berlawanan.

Renjun tak memiliki cukup nyali untuk bertindak lebih dulu, jadi Miyuki mengambil alih semuanya. Dia mulai membuka mulut, melumat bibir Renjun dengan gerakan lembut dan Renjun tinggal mengikuti alurnya.

Tapi belum ada 5 detik Miyuki langsung melepaskan ciumannya.

"Kenapa rasanya aneh ya ??" Dia menatap Renjun dengan ekspresi lucu. Membuat Renjun tidak tahan untuk tertawa.

"Karena kita masih canggung. Ayo di coba lagi, tutup matamu."

Miyuki menurut. Dia tersenyum ketika jemari Renjun menarik dagunya. Lelaki itu ternyata tak se-amatir yang Miyuki pikirkan. Renjun bergerak lebih baik darpada Miyuki.

Lelaki itu melumat serta menghisap bibrnya dalam gerakan lambat. Jemarinya yang semula berada di bawah dagu Miyuki kini bergerak menyusuri rahangnya, menyusup ke sela-sela rambut miyuki untuk menahan kepala gadis itu.

Semuanya tiba-tiba terasa berbeda ketika Renjun mulai mengikutsertakan perasaannya dalam setiap cumbuannya. Instingnya sebagai lelaki nyatanya bekerja dengan sangat baik, dia meraih pinggang Miyuki dan menarik gadis itu ke atas pangkuannya.

Miyuki terbawa arus. Gadis itu reflek melingkarkan tangannya di leher Renjun. Dia bukan tipe yang pasif dalam segala hal, jadi dengan mudah dia bisa membalas setiap cumbuan Renjun dengan gairahnya yang lebih besar.

Miyuki tidak bisa diam di atasnya, tangan gadis itu menyusup ke sela rambut lurus Renjun, meremasnya dan memberinya sentuhan-sentuhan sensual yang membuat Renjun seketika merinding. Pergerakan Miyuki di atasnya juga menjadi sesuatu yang berbahaya untuk Renjun. Lelaki itu mulai kehilangan akal di setiap titik dimana tubuh Miyuki bersentuhan dengannya.

Deru nafasnya memburu dan tanpa sengaja Renjun melenguh.

"Mmh.."

Miyuki yang kaget langsung memutus kontak bibir mereka.

"A-apa aku menyakitimu?" Gadis itu pikir Renjun kesakitan, padahal nyatanya lelaki itu justru keenakan.

"Kita harus berhenti Miyuki. " Tatapan Renjun terkesan sayu dengan suara serak yang terdengar indah di telinga Miyuki.

" Kenapa ? Kamu ga suka? "

"Suka.. aku suka.. tapi ini sulit buatku... I-ini...."

"Mau coba gaya lain?? "

Bintangnya jangan di anggurin yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bintangnya jangan di anggurin yaa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Legendary Virgin  | Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang