34. No Longer Single

188 20 1
                                    

Semua ini masih terasa membingungkan bagi Renjun. Lelaki itu seperti menyimpan kerinduan yang mendalam untuk Miyuki padahal menurutnya mereka tidak pernah saling kenal dulu.

Dia juga terkesan tidak menyimpan kecanggungan ketika menyentuh Miyuki, padahal biasanya dia adalah sosok yang pemalu terhadap lawan jenis. Rasanya seperti sudah akrab dengan segalah hal milik gadis itu.

"Entah kenapa aku merasa seperti pernah kesini " itu adalah komentar pertamanya saat dia masuk ke apartemen Miyuki.

"Ada hal-hal yang sulit buat di jelaskan dan ada fakta-fakta yang ga bisa aku ceritakan, tapi intinya... Ya, kamu pernah tinggal disini. "

"Se-serius???"

Miyuki mengangguk-angguk.

"Kita dulu pernah pacaran dalam dimensimu yang lain, terserah mau percaya apa enggak. "

"Dimensiku yang lain?? Apa maksudmu? "

Miyuki menatapnya dengan datar.

"Aku ga bisa ceritakan detailnya, itu melanggar aturan langit. "

Meskipun begitu, Renjun tetap merasa penasara. Lelaki itu duduk di sofa dengan wajah berpikir. Matanya melirik kesegala arah, menatap setiap sisi ruangan dan juga setiap perabotan disana. Lalu tatapannya jatuh pada sebuah kamar yang pintunya tidak tertutup dan menbuatnya merasa familiar.

"Mungkinkah.. ruh ku berjalan-jalan ketika aku koma ???" Renjun kembali menatap kesegala arah untuk mencari keberadaan Miyuki.

Gadis itu tengah berada di dapur, mengambil dua gelas kaca dan juga sebotol jus rasberi.

"Yah... Kurang tepat tapi mirip-mirip."

"Yang seperti itu ada ??" Renjun terheran-heran.

"Itu adalah rahasia langit. "

Renjun mengangguk-angguk. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan di dalam otaknya yang perlu untuk Miyuki jawab.

"Jadi selama itu kita pacaran ??"

Oh... Harus berapa kali lagi Miyuki menjawab pertanyaan ini???
Gadis itu meletakkan gelas dan botol jusnya lalu menjawab dengan malas.

"Iya tuan Huang Renjun."

"Kita pernah tidur bersama ?? Eh..  maksudku sex ???"

Ya Tuhan, mereka baru saja bertemu setelah 1 tahun berpisah, apakah pertanyaan ini bisa di anggap wajar ?

Miyuki menggeleng dengan wajah canggung. Dia jadi teringat bagaimana kerasnya Renjun melakukan penolakan dulu.

"Yah.. kenapa ??" Renjun memasang wajah kecewa. Dahi Miyuki mengernyit.

"Emangnya pacaran itu harus tidur bersama ???" 

Jangan sampai Renjun ingat kenakalan Miyuki di masa lalu. Terutama ketika dia menyusup ke kamar lelaki itu lalu dengan kurang ajar menungganginya.

"Yaa.. ga juga sih, tapi kan biasanya pasangan berbagi kasih sayang dengan sex."

Oh Tuhan apakah benar dia Renjun yang Miyuki kenal??
Kenapa pemikirannya sangat bertolak belakang ya?

" Lupakan soal sex. Sekarang gantian, ceritakan tentang dirimu." Miyuki mencoba mengalihkan topik.

Meskipun dalam buku takdir mereka telah di pasangkan, namun tetap saja Miyuki ingin mengetahui tentang Renjun dalam mode manusia nya sebelum dia melangkah lebih jauh.

"Aku?? Aku seorang pengusaha, aku tinggal di beijing, mapan dan punya rumah sendiri. Aku jamin hidupmu akan bahagia kalau menikah denganku. "

"Siapa bilang kita akan menikah ???"

Ucapan Miyuki membuat Renjun menatapnya tajam. Lelaki langsung menggeser duduknya menjadi lebih dekat dengan Miyuki.

"Kamu ga mau nikah sama aku ?? Serius ??"

Miyuki mengedikkan bahu, membuat wajah sedatar mungkin meskipun dia ingin sekali bersorak senang.

"Memangnya hubungan kita ini apa ? Kamu pernah nyatain cinta ?? Ngajak pacaran? Engga kan?"

'Benar juga ya. ' Renjun menggaruk belakang kepalanya.

"Kalau begitu... " Dia berdehem satu kali sebelum melanjutkan.

"... Eh.. siapa nama margamu ??"

Miyuki memutar bola matanya jengah.

"Fujinaga !"

"Fujinaga Miyuki, ayo menikah denganku. "

Miyuki tetap pada ekspresi sebelumnya, datar dan lurus.

"Cuma begitu saja? Mana pernyataan cintanya ??? "

'Astaga Huang Renjun, kenapa kamu bodoh sekali.'  Renjun merutuki dirinya sendiri.

"Oke.. kita ulangi. Fujinaga Miyuki... Aku mencintaimu, aku menyukaimu, aku menyayangimu dan mau menikahimu, jadi.... Maukah kamu menjadi bagian dari hidupku, menua bersamaku dan melahirkan anak-anakku ??"

Wow.. itu luar biasa panjang. Miyuki sampai tertegun. Gadis itu menatap dua bola mata Renjun yang berbinar terang seperti cahaya rembulan di waktu purnama.

"Jawab dong.. kenapa diem aja?"

"Eh.. maaf-maaf.. iya.. eh.. aku mau.. aku mau." Gadis itu tersipu. Padahal dulu dia menyatakan cinta pada Renjun dengan tidak tau malu.

"Bagus.. ayo kita lakukan sekarang."

Renjun tidak mau menunggu sampai Miyuki menjawabnya. Lelaki itu langsung saja menunduk, meletakkan satu tangannya di bawah lutut Miyuki sementara tangan lainnya di leher gadis itu. Lalu dalam gerak cepat tubuh Miyuki telah terangkat dalam gendongan Renjun.

"Hey..hey.. mau apa ??" Gadis itu terkejut dan berubah waspada.

"Kan tadi aku sudah tanya dan kamu jawab mau melahirkan anak-anakku. Jadi kita buat anaknya sekarang. "

Demi sabit kematian Lee Jeno yang nyaris berkarat apakah ini sudah saatnya Miyuki melepas status perawannya ???

"Hey.. tunggu huang Renjun. Aku belum siap.. Huang Ren....jun...."

Jadi unboxing ga ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jadi unboxing ga ya... ??🙈

 ??🙈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Legendary Virgin  | Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang