26. Hilang

85 18 0
                                    

Miyuki terbangun dengan perasaan hampa, pikirannya kosong seperti ada sesuatu yang baru menghilang darinya. 

Gadis itu beranjak, telapak kakinya terasa dingin ketika dia menyentuh lantai. Hal pertama yang dia lakukan ketika dia keluar dari kamar adalah mengecek keberadaan Renjun di kamarnya.

Lelaki itu tidak pulang beberapa hari setelah kejadian itu. Renjun mungkin marah padanya dan Miyuki merasa bersalah. Bertindak bodoh tanpa berpikir terlebih dahulu, secara tidak langsung dia telah melecehkan Renjun dan Miyuki sangat menyesal.

Dan lagi-lagi Miyuki tidak menemukan siapapun di kamar itu. Bahkan barang-barang Renjun telah menghilang dari sana.

Miyuki tertegun dengan hati berdebar. Renjun pergi tanpa sepengetahuannya?? Apakah dia semarah itu sampai memutuskan untuk pergi ??

Gadis itu buru-buru bersiap, dia harus menemui Renjun di kampus dan meminta maaf segera.

Rasanya seperti terbangun dari sebuah ilusi mimpi saat Miyuki pergi ke kampus untuk mencari Renjun tapi tidak ada seorang pun yang mengenal lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rasanya seperti terbangun dari sebuah ilusi mimpi saat Miyuki pergi ke kampus untuk mencari Renjun tapi tidak ada seorang pun yang mengenal lelaki itu. Di kelas tidak ada yang bernama Huang Renjun bahkan di buku tahunan kampus pun foto lelaki itu hanya berupa kotak kosong tak bernama.

Renjun menghilang, tidak hanya hilang dari dunia ini tapi hilang dari ingatan seluruh orang-orang yang mengenalnya. Tapi anehnya itu tidak terjadi pada Miyuki. Gadis itu tetap mengingat Renjun bahkan hari-hari yang mereka lalui bersama.

Hanya saja perasaan itu terasa sedikit aneh. Rasanya seperti telah bertualang di dunia yang tidak nyata. Huang Renjun, seseorang yang Miyuki ingat betul detail wajahnya tapi terasa sangat tidak nyata untuknya. Sebenarnya apa yang terjadi ??

Miyuki duduk termenung di bangku perpustakaan dengan buku tahunan kampus yang masih terbuka di atas meja. Dia menghela nafas, menatap kedepan dengan tatapan kosong.

Beberapa menit sebelumnya dia sangat yakin kalau Renjun itu nyata, bahkan ingatannya terpancar sangat kuat, tapi kini dirinya terjebak dilema, apakah benar hari-hari kemarin itu ada ?
Apakah benar dia telah melalui semua itu dengan seseorang bernama Huang Renjun? Dan apakah Renjun itu sosok yang nyata bukan hanya khayalan Miyuki semata ??

"Apa aku boleh duduk disini ???"

Seseorang berwajah tenang yang khas datang, tersenyum simpul ke arahnya dalam beberapa detik sebelum dia fokus pada buku di atas meja.

Miyuki mengenali sosok itu, dia mengerjap beberapa kali untuk memastikan kalau dia tidak sedang berhalusinasi. Dalam ingatannya dia pernah bertemu lelaki itu beberapa kali saat bersama Renjun. Tapi Miyuki merasa tidak yakin dengan memorinya. Ini terasa semu.

"Na Jaemin." Gadis itu memanggilnya lirih. Mencoba memastikan apakah nama itu benar milik pemuda itu. Dan...... Yah.. dia menoleh.

Itu benar adalah namanya, dan itu artinya Miyuki tidak berhalusinasi tentang keberadaan Huang Renjun.

"Kamu ingat aku?? " Alis Jaemin bertaut.

"Ini aneh, harusnya kamu ga inget apapun setelah Renjun pergi." Lelaki itu kembali bergumam.

"Kamu tau Renjun pergi?? Maksudku... Jadi dia benar-benar pergi???"

Jaemin mendesis, dia menatap kedepan dengan mata terpejam.

"Ya, kontraknya sebagai cupid sudah habis, jadi dia kembali ke langit. "

Bahu Miyuki merosot lemas seketika mendengar kabar itu.

"Apa dia ga akan kembali ?"

"Entahlah, seseorang yang menjadi dewa bukanlah orang mati. itu mungkin hanya sebuah ruh yang berjalan sementara tubuh aslinya terbaring jauh di tempat lain. Tapi bisa juga jika dia mati setelah tugas dewa nya selesai."

Miyuki kehabisan kata-katanya. Yang bisa gadis itu lakukan hanyalah menghela nafas dengan tangan terkepal hingga kuku-kuku jarinya memutih.

"Sebenernya aku kesini cuma mau memastikan kamu baik-baik aja. Dan juga mau ngasih titipan Renjun."

Jaemin mengeluarkan sebuah map dari dalam tas nya.

"Dia memberikan apartemennya padamu. Renjun sudah menyiapkan banyak hal sebelum dia pergi agar kamu bisa hidup nyaman. "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Legendary Virgin  | Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang