11. Jealous ?

150 30 2
                                    

"Darimana ??? "

Baru saja Miyuki menginjakkan kakinya di rumah tapi dia sudah di todong dengan pertanyaan klise.

"Bukan urusanmu." Ketusnya. Miyuki masih ingat betul kekesalannya pada Renjun.

"Kamu ga liat jam berapa ini? Pantes ga cewe pulang jam segini??"

Miyuki reflek melirik jam dinding yang terpasang di ruang tamu. Jarum pendek berada tepat di angka 1.
Karena terlalu kasmaran membuat Miyuki tidak sadar keluar bersama Haechan sampai dini hari.

"Aku bukan anak kecil ya, lagian ngapain juga kamu ngurusin aku ??"

Miyuki kembali melirik sinis pada Renjun dan gadis itu baru menyadari kalau Renjun hanya mengenakan selembar handuk di pinggangnya. Tampaknya dia baru saja mandi, itu bisa di lihat dari rambut dan dadanya yang masih setengah basah.

Tunggu!!
Kenapa Renjun mandi pukul 1 dini hari ??

"Kamu ga tau seberapa bahayanya dunia luar?? Kamu itu cewe tau ga ??"

"Huang Renjun..."

"Kamu pikir aku ga tau kamu pergi sama cowo ? Itu bahaya Miyuki." Renjun memotong nada protes Miyuki.

"Ya kenapa kamu ngatur? Terserah aku lah mau keluar sama siapa. Lagian dia itu pacarku." Miyuki berbangga diri. Lirikannya berubah seolah dia mau membuktikan pada Renjun bahwa dia juga bisa punya pacar tanpa bantuan seorang cupid.

"Apa?? Pacar??? Siapa laki-laki itu ?"

"Kamu ga perlu tau. " Miyuki mengusap wajahnya.

Demi Tuhan dia lelah dan mengantuk setelah seharian jalan-jalan, dan Renjun malah menahannya disini dengan perdebatan bodohnya.

"Ck.. aku perlu tau Miyuki, aku tau kamu terlalu naif, bisa saja dia menipumu."

"Biar itu jadi urusanku, aku ga bakal ngerepotin kamu kok. Jadi ga usah khawatir." Miyuki memilih menghindar. Dia menyeret tasnya ketika berjalan ke kamar, tapi Renjun menahannya. Lelaki itu memegang pergelangan tangan Miyuki dengan tangannya yang dingin.

"Katakan siapa dia ??? " Renjun mendekatkan wajahnya ke leher Miyuki dan membuat gadis itu reflek mundur.

" Kamu habis pelukan sama dia?? Kenapa baunya nempel banget di badanmu??"

'oh Tuhan... situasi macam apa ini? Kenapa aku harus berdebat dengan pria cantik setengah telanjang ini ??'

Miyuki terdiam, bukan karena kehabisan kata-kata, tapi karena jarak Renjun terlalu dekat dengannya hingga Miyuki bisa mencium aroma sabun dari tubuh telanjangnya.

Rasanya jantung Miyuki akan membentuk jembatan paralel yang mengalirkan darah ke otak lebih cepat hingga kepalanya meledak.

Tapi anehnya, dia tidak merasakah hal seperti ini saat bersama Haechan. Bahkan ketika Haechan memeluknya pun hanya rasa canggung yang terasa mendominasi.

"Miyuki..."

"Ishh... Kamu cerewet ya. Lepas!!!"

Miyuki berusaha menarik lepas tangannya dari Renjun tapi lelaki itu justru mencengkeram tangannya semakin kuat hingga kulitnya memutih. Miyuki meringis kesakitan.

"Aww.. sakit Huang Renjun!!"

"Tunggu!! Apa ini?? " Renjun melotot dan kembali mendekatkan wajahnya ke leher Miyuki. Mengamati bercak merah di kulit putih gadis itu.

"Miyuki.. dia ga nidurin kamu kan??? "

Miyuki berkedip beberapa kali, lalu dia teringat pada bekas kissmark yang sebelumnya ditinggalkan oleh Haechan.

"Engga."

"Kamu ga bohong kan??"

Miyuki memundurkan kepalanya, menatap Renjun dengan wajah keheranan.

"Kenapa sih? Segininya banget nanyanya. Lagian kalau aku tidur sama cowo emang kenapa?? Itu bukan urusanmu Huang Renjun. "

"Tentu urusanku, aku ga suka kamu tidur sama sembarang cowo. "

"Kenapa ?? Kamu cemburu ?"

Renjun langsung terdiam. Genggaman tangannya di tangan Miyuki terlepas sementara wajah lelaki itu tampak sangat rumit.

"Apa aku benar ??" Miyuki mengulangi pertanyaannya dengan senyum curiga.

"Tidur sana." Renjun mencoba menghindar. Lelaki itu berbalik arah lalu berjalan ke kamarnya.

"Hey Huang Renjun.. kamu cemburu ??Huang Renjuuuuun..... "

Bintangnya apelin ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bintangnya apelin ya.... Jangan di anggurin... 🤗

 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Legendary Virgin  | Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang