8.The Love Expert

141 26 2
                                    

Hidup berhari-hari dengan segel dewa tak membuat Miyuki terbiasa. Rasanya seperti baru saja terjatuh ke sebuah tempat antah berantah bernama Rock bottom. Sebuah tempat dengan makhluk-makhluk aneh yang bahkan spongebob saja tidak betah berada di sana.

Sudah 5 jam Miyuki berdiri kaku di belakang mesin kasir dengan ekspresi membosankan seperti squidward. Dan sudah bermacam-macam pula makhluk yang datang ke tempatnya bekerja paruh waktu.

Jika di pikir-pikir, populasi manusia disini lebih sedikit daripada populasi para siluman. Ini hal yang mengejutkan. Oohhh... Lihatlah di seberang jalan sana, ada seorang pria mabuk yang sedang berciuman dengan siluman anjing.

"Ga usah dilihat. "

Miyuki terkejut. Entah darimana datangnya, Renjun tiba-tiba saja berada di dalam minimarket tempatnya bekerja, berdiri tanpa ekspresi di depan mesin kasir dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku jaket.

"Huang Renjun? "Miyuki memasang ekspresi terkejut yang selalu tampak di wajahnya akhir-akhir ini.

"Sudah makan? Aku bawa makanan."

Mendengar kata makanan membuat senyuman Miyuki melebar. Gadis itu mengangguk semangat lalu mengikuti Renjun keluar. Duduk berhadapan pada kursi di teras supermarket dengan di temani sinar rembulan yang terang dan suara jangkrik yang memecah keheningan.

"Kamu ga takut kerja sampai malam begini?"

Miyuki menggeleng dengan mata masih terfokus pada kotak pizza yang coba di buka oleh Renjun.

"Sudah biasa. Kamu sendiri darimana?"

"Kerja seperti biasa." Renjun memberikan sedikit penekanan pada ucapannya yang mengacu pada pekerjaan tak biasanya.

Miyuki mengangguk mengerti. Tangannya terulur untuk mengambil sepotong pizza medium yang di dibawakan oleh Renjun. Lalu dia menggigit ujungnya dengan mata yang tak terlepas dari laki-laki di hadapannya.

"Njun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Njun.. apa dewa dilarang jatuh cinta? "

Pertamyaan random Miyuki membuat Renjun berhenti mengunyah. Pipinya tampak sedikit menggembung akibat makanan yang tertahan disana sementara lelaki itu mengarahkan tatapannya pada Miyuki.

"Iya." Dan hanya jawaban singkat yang bisa dia berikan. Lagi-lagi ini demi menjaga rahasia langit.

"Apa kalian akan di hukum?"

"Engga bukan begitu. Dewa itu ga boleh terlalu dekat dengan manusia karena akan ada banyak masalah jika kita sampai memakai perasaan pada manusia. " Renjun mengunyah pizza di mulutnya saat Miyuki kembali bicara.

"Tapi kita dekat."

"Kita bukan dekat, bukan juga aku coba mendekatimu, Aku cuma balas budi dengan cara jagain kamu."

Dua bibir plum yang terbuka itu perlahan terkatup. Sudut bibir yang awalnya terangkat membentuk senyuman kini mulai turun, tergantikan dengan senyum kecut yang sangat tipis.

The Legendary Virgin  | Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang