١٦ || Ar-Rahman

2.8K 116 0
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 38)

🪐🪐🪐

Mimpi indah nya terusik kala ada yang mengguncang tubuhnya. Marwa melenguh dan menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya.

Safar menghela nafas, ternyata memang benar jika Marwa susah sekali ketika ingin dibangunkan. Safar pun berusaha kembali dengan selimut yang dia singkap sampai wajah Marwa yang tenang kembali terlihat.

Safar pun berjongkok melihat wajah istrinya beberapa detik, lalu meniup wajah Marwa beberapa kali. Bukannya terbangun, Marwa malah semakin terlelap.

Cara lain, Safar menarik hidung Marwa membuat Marwa mengerang keras dan itu mampu membuat Safar terkekeh sendiri. "Bangun Zaujati, sudah waktunya tahajud," ujarnya lembut.

"Lima menit lagi Gus," sahut Marwa dengan tangan yang kembali menarik selimutnya.

"Jika kamu tidak bangun dalam hitungan ketiga, jajan hari ini tidak ada. Satu, dua, ti-" Marwa pun langsung terbangun dengan cengiran khas nya.

"Assalamu'alaikum, Gus suami," sapa Marwa.

"Wa'alaikumussalam, sudah gih sana ambil wudhu."

Marwa mengangguk lesu dan pada akhirnya pun segera mengambil wudhu.

Beberapa menit berwudhu, Marwa pun segera mengenakan mukenah nya. Bisa dilihat Safar sedang merapikan sajadahnya sendiri dan juga sajadah Marwa. Jubah putihnya melekat sempurna dengan peci hitam nya mampu membuat mata Marwa yang masih sayu menjadi melebar.

"Bener gak sih dia suami gue? Ganteng banget jingan!" pekik nya dalam hati.

Safar menoleh dan bisa dilihat Marwa yang tengah senyum-senyum sendiri menatapnya. "Kenapa malah bengong disitu?"

Marwa pun tersadar dari lamunannya lalu memposisikan dibelakang Safar siap untuk menjadi makmum Safar untuk pertama kalinya. Melihat Safar dibelakang sini mampu membuat jantungnya berdegup kencang, bibirnya pun tertarik ke atas membentuk senyuman kecil.

Mungkin dia sudah gila, namun dia ingin teriak saat ini. Adegan yang sering dia baca di novel miliknya akhirnya dia bisa merasakannya hari ini!

Keduanya pun melaksanakan sholat tahajud dengan khusyuk. Selesai dengan sholat tahajud, Safar melanjutkan dengan dzikir yang diikuti oleh Marwa. Doa pun dipanjatkan, dengan tangan yang menengadah berharap ampunan serta rahmat Allah sang pencipta alam.

Selesai berdoa, Safar berdiri dari duduknya dan mengambil satu Al-Qur'an dan duduk berhadapan dengan Marwa. Marwa sendiri hanya bisa diam tidak ada niatan untuk angkat bicara.

"Kamu pernah meminta kepada saya untuk membacakan kamu Surah Ar-Rahman ketika kita sudah menikah, benar?"

Mata Marwa berbinar. "Gus mau bacain saya Surah Ar-Rahman?!"

Safar mengangguk. "Saya tau kamu juga sudah hafal Surah Ar-Rahman. Sebagai bentuk muraja'ah, kamu dengarkan baik-baik setiap ayat nya, lalu nanti kamu harus membacakan ayat yang saya tentukan."

"Mendadak banget," gerutu Marwa namun tidak di dengarkan lagi oleh Safar.

Safar pun melantunkan ayat demi ayat yang mampu membuat Marwa tak bisa mengalihkan pandangannya pada suaminya itu.

Muallaq (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang