٢ || Gus kesayangan

4K 180 3
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ✨

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)

🪐🪐🪐

"Bunda, ayah, Marwa izin pergi kajian dulu ya?"

Rizwan mengerenyitkan dahinya. "Kajian? Kajian mana, Wa?"

"Itu lho, deket rumahnya Amara."

"Temen kamu itu?"

"Iya. Emang kenapa yah?"

"Ayah juga mau kesana, mau bareng ayah sekalian?"

"Boleh deh."

Marwa mencium tangan bundanya. "Kita pamit dulu ya Bun, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

☄️☄️☄️

"Nanti Marwa diturunin di depan rumahnya Amara ya yah, soalnya mau kesananya barengan sama Amara."

Rizwan mengangguk.

Marwa menatap bingung kearah depan. "Lho, kok belok kiri yah, kajiannya kan lewat sana."

"Ayah jemput Gus Safar dulu."

Dahi gadis itu mengerenyit. "Ngapain jemput dia segala?"

"Karena beliau juga mau kesana."

"Ck, kan bisa kesana sendiri, yah."

"Gak bisa, sayang. Ayah sudah berjanji sama beliau."

Mood Marwa yang awalnya baik-baik saja, menjadi amburadul. Ingat, gadis itu masih kesal akan kejadian kemarin.

Kendaraan beroda empat itu akhirnya sampai di pekarangan Ndalem. "Keluar dulu, salim sama Istrinya Kyai."

Lagi-lagi, Marwa hanya bisa menurut saja. "Yah, malu banget tau, mana banyak orang lagi," cetusnya.

"Kamu kan gak berbuat kesalahan, ngapain malu?

"Malu aja gitu, kan Marwa belum pernah kesini."

"Padahal baru kemaren kamu kesini, masa udah lupa aja," ejek Rizwan.

Rizwan menarik pelan tangan Marwa, dan membawa kepada sekumpulan orang yang kini duduk santai di teras Ndalem.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," salam Rizwan serta Marwa serempak.

Marwa terus menunduk, sungguh dia benar-benar malu.

"Gus Safar nya ada, Gus?"

Fahmi mengangguk. "Tumben Ustadz Rizwan malem-malem cari Safar, mau dikawinin ya tadz?"

Muallaq (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang