Berubah

571 56 3
                                        

"Sana, Papa gak suka ya kamu kayak gini. Momo apa Sana sering pulang kayak gini?"

Momo susah payah menelan salivanya. Dia juga kaget ternyata Papa nya pulang ke rumah, padahal ini jam 3 dini hari.

"L-lumayan Pa."

"Ah otousannn kayak gak pernah muda aja sihh." Sana tertawa terbahak-bahak setelahnya.

"Ini terakhir kalinya ya Sana. Kalo sampe Papa tau kamu pulang dalam keadaan mabuk kayak gini lagi, Papa sita mobil kamu, uang jajan kamu juga Papa stop 3 bulan!"

"Gak asikkk huuu."

"Sanaaa!"

Sebagai orang tua, sebenarnya Papa Minatozaki sangat kesal dengan kelakuan anaknya. Tapi di satu sisi dia juga gemas melihat Sana yang ternyata baru merasakan bandel. Pikirnya mungkin Sana telat puber, tapi tetap kebiasaan buruk itu gak baik untuk kesehatan Sana.

Momo hanya bisa geleng-geleng kepala, Sana itu berbeda dengannya. Kadar toleransi alkohol Sana sangat sedikit, dan bodohnya seminggu 3 kali dia bisa nongkrong di bar dan pulang dalm keadaan mabuk berat seperti ini.

Kebiasaan Sana yang baru sudah di mulai sejak sebulan yang lalu, tepat setelah dia tau kalo Tzuyu sudah jadi milik Nayeon.

"Ada yang semaleman nunggu kamu tuh di kamar, sekarang Papa mau tidur. Jangan buat keributan apa-apa lagi. Ingat ya Sana chan!"

Momo menuntun Sana menaiki tangga, sebenarnya badan Sana gak begitu berat. Tapi tetap merepotkan kalo harus berurusan dengan tangga.

"Dia mabok lagi?"

"Iya, nih lo urus ya. Gue ngantuk banget sumpah."

"Hai babyyh."

Miyeon hanya bisa menghela nafas, dia juga sebenarnya bingung kenapa pacarnya jadi seperti ini.

"Ganti baju dulu ya, sama aku lap dikit badan kamu biar gak mau alkohol."

"Gakkk, aku mau ke kamar mandi."

Miyeon menahan lengan Sana. Dia berusaha keras untuk gak biarin Sana ke kamar mandi sendirian. Karena minggu lalu Sana pulang dalam keadaan mabuk juga dan langsung masuk ke kamar mandi, tapi sampai jam 7 pagi ternyata Sana masih di dalam dengan keadaan kamar mandi yang terkunci dari dalam.

Momo yang sedang di rumah sendirian saat itu sangat panik, takut terjadi apa-apa dengan kembarannya. Jadi dia menelfon Miyeon memintanya untuk membantu mengeluarkan Sana.

Keadaan Sana? Setelah jekpot ternyata dia tertidur di bathtub.

"Diem, nurut sama aku!"

Sana takut, padahal tadi saat di omeli Papa nya dia masih bisa menjawab.

Dengan hati-hati Miyeon membuka mini dress yang Sana pakai.

"Ayanggg mau ciuman."

Belum sempat Miyeon menjawab, Sana sudah menukar posisi mereka. "Ka-kamu ngapain?"

"Kamu takut? Kan kamu sering minta sama akuuuu, kamu mau sekarang gak?"

Cobaan terberat Miyeon adalah ketika melihat pacarnya yang seksi ini mulai menggodanya. "Kamu yakin yang?"

"Why not?"

Sana merangkak naik ke badan Miyeon. Entah kenapa Sana baru sadar kalo pacarnya ini juga seksi, kemana aja dia selama ini.

Wild [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang