Kita Ini Apa?

393 56 11
                                    

Sudah hampir seminggu Sana berhasil dengan sistem tarik-ulur nya. Tapi bukannya mendapat hasil yang memuaskan, Sana malah semakin greget dengan sikap Tzuyu.

"Awas aja Chou Tzuyu! Aku bikin kamu bucin banget ke aku, liat aja!"

Diam-diam Momo memperhatikan tingkah Sana yang bisa tiba-tiba melamun, kadang juga membanting pulpennya atau menghela nafas kasar.

Bukan tanpa maksud Momo memperhatikan Sana, tapi dia lagi nunggu celah saat Sana lengah, jadi dia bisa lihat kertas ujian Sana.

"Anak-anak waktu habis."

Tepat disaat itu, bell yang seharusnya berbunyi tiba-tiba mati bersamaan dengan listrik yang juga padam.

"Silahkan kumpulkan lembar jawaban kalian." ucap salah satu guru pengawas ujian.

Mereka baru ujian tulis, minggu depan baru akan ada ujian lainnya menggunakan komputer dan juga ada ujian lisan yang isinya presentasi hasil dari karya tulis ilmiah.

"San, temenin gue ke mall yuk. Kartul gue belum selesai, gue pengen beli buku sekalian cari novel." ajak Mina.

"Ayo, gue juga bete di rumah mulu. Mo lo ikut gak?"

"Gak deh, Dahyunie mau dateng soalnya."

Sana hanya bisa mencibir Momo tanpa suara. Semenjak pacaran sama Dahyun, Momo jadi lebih dewasa dan bucin banget. Padahal biasanya untuk ngajak Momo ngobrol serius aja susah nyambungnya.

"Lo gak pernah lagi di anter jemput Tzuyu?"

"Enggak, kan dia libur. Kita bareng kalo sama-sama sekolah aja."

"Tapi udah jadian?"

"Kita temenan."

Mina menatap Sana dengan tatapan menggoda.

"Napa lo liatin gue kek gitu?"

"You say "We're just friends" , but friends don't know the way you taste lalalaaa.." ledek Mina sambil menyanyikan potongan lirik dari lagu senoritã, lalu kabur duluan menuju parkiran.

"Sialan, sejak kapan lo jadi iseng gini Minaaaa."

Mendengar teriakan Sana, Mina jadi semakin tertawa puas. "Temen mana yang kokop-kokopan dari kecil, dikira gue goblok kali ya."

*

"Hah anjirlah katanya beli buku, tapi yang dia beli kebanyakan game buat switch nya."

Sana baru saja sampai rumah, dan sekarang rasanya semakin lelah saat melihat kembarannya sedang asik menonton film sambil tiduran di pangkuan pacarnya.

"Paaaa liat nih paa, Momo pacaran mulu."

Teriakan Sana membuat Momo panik dan langsung membenarkan posisinya.

Melihat itu Sana tertawa puas karna Momo beneran panik. "Bego, otousan kan lagi entah dimana sekarang. Lo lupa ya Mo?"

"Ck, awas lo ya. Udah deh jangan ganggu gue pacaran."

Sana hanya memutar bola matanya, dia lalu memilih untuk masuk kamar daripada matanya harus ternodai melihat kemesraan Dahmo.

Ceklek

"Dari mana aja kamu?"

"Huaaaa setannnn." Sana menjerit ketakutan, karna ada sosok tinggi besar di dalam kamarnya saat dia baru membuka pintu

Wild [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang