Salah Sasaran

516 53 2
                                        

"Sayang tadi ngomong apa aja sama dia?"

"Gak ngomong apa-apa."

Sana yang tadinya riang jadi murung karna pacarnya gak mau kasih tau obrolannya dengan Miyeon, mantan pacar Sana.

"Serius ih." Sana menarik-narik ujung pakaian Tzuyu, hal itu membuat Tzuyu jadi gak fokus buat nyicil kerjaannya.

Tzuyu menghela nafasnya pelan, sia-sia juga kalo dia gak kasih tau Sana. Karna gadis itu pasti gak akan bisa diam sebelum dapat jawaban. "Aku cuma bilang ke ka Miyeon buat jangan deketin kamu lagi."

"Kamu kasih dia peringatan?"

"Iy— eh kenapa liatin aku kayak gitu?" dia jelas kaget karna mata Sana menatapnya dengan berbinar-binar.

"Seriusan kamu kasih dia peringatan?"

"Iyaa, kenapa sih emang?"

Sana langsung memeluk pacarnya dengan erat, gak lupa ada rasa bangga di dalam dirinya setelah tau pacarnya ngelakuin hal kayak gitu demi dirinya.

"Aaaaa pacar aku keren bangettt, sayang kamu banyak-banyakkk Chewyyy."

"Berubahnya cepet banget anjirr, tadi cemberut sekarang malah kegirangan."

"Kamu kerja dulu aja gakpapa, aku mau mandi sebentar abis itu kita jalan-jalan ya yang. Jangan lupa bilang adek kamu." Sebelum pergi mandi, Sana mengecup pipi Tzuyu karna gemass.

Menurut Sana, hal sekecil apapun yang Tzuyu lakukan untuknya harus dia syukuri. Mengingat gimana dulu susahnya dapetin cewek kulkas itu membuat Sana jadi sering-sering bersyukur.

"Eitss mau kemana kamu hmm?" Tzuyu dengan cepat menarik Sana kedalam pelukannya sebelum dia melarikan diri setelah mencium pipinya.

"Mampus, yang ada gue horny kalo begini ceritanya."

Sana mengigit bibirnya, dia berusaha untuk menahan desahannya saat Tzuyu dengan sengaja ngedusel di lehernya.

Kecupan Tzuyu terus turun hingga menuju ke dada Sana. Dia masuk ke dalam kaus Sana yang oversize, ada untungnya juga dia pinjemin baju itu ke gadis cantiknya.

"Ahh Tzuu."

Runtuh sudah pertahanan Sana, dia cuma bisa pasrah kalo Tzuyu beneran minta jatah.

Sementara itu dari balik baju Sana, Tzuyu tersenyum penuh kemenangan.

Setelah puas mengecupi dada Sana, Tzuyu tersenyum menatap Sana yang udah keliatan penuh nafsu.

"Aku kangen kamu yang." bisik Tzuyu dengan sensual tepat di telinga Sana.

"Arghh aku gak tahan."

Sana langsung menyambar bibir Tzuyu, dia mengubah posisinya menjadi di atas. Sana gak tahan kalo udah di goda pacarnya seperti ini.

"Untung gue udah colong start duluan cipok dia waktu kecil. Anggaplah itu pelet dari gue. Sekarang.. selamat menikmati."

*

"Apa?! Kok bisa sih dek?"

"Ya gue gak tau ka, orang gue bangun tidur dia udah gak ada di sebelah gue."

"Ah dia gak bisa di hubungin, gimana dong Hye?"

Tzuyu dan Hyewon sangat panik karna Minju tiba-tiba hilang.

"Main sama Nako kali ya? Orang Jepang juga kan dia?" tanya Tzuyu berusaha berpositif thingking.

"Kaaa kalo Minju main pasti minimal ninggalin notes tuh di meja pake embel-embel tulisan dari Minju cantik."

"Duh bener juga lo. Ya terus adek lo kemana Hyeee?"

Sementara itu, Sana mencoba menghubungi pihak hotel untuk meminta bantuan mengecek cctv.

Wajah pucat Sana langsung mengambil perhatian Tzuyu. "Kamu kenapa?"

"Katanya.. di cctv Minju gak keliatan keluar kamar.." Sana mengatur nafasnya sebentar sebelum melanjutkannya.

"..malah ada seseorang yang masuk kamar ini."

Hyewon langsung memeluk Tzuyu karna ketakutan, tadinya dia pikir adiknya hilang karna mau jajan di sevel dekat hotel sambil foto-foto ootd.

"Kaaa gue takut."

"Tzu, kamu serius cuma bilang kayak tadi ke Miyeon?" tanya Sana mulai curiga.

"I-iya."

"Aku gak suka kamu bohong Tzu, kamu bilang apa ke dia?"

"Kamu udah tau tentang dia?" tanya Tzuyu.

Melihat respon Sana seperti itu, Tzuyu yakin pasti pacarnya ini tau sesuatu.

"Udah, aku pernah denger langsung kalo dia pacarin aku cuma buat kerjasama sama perusahaan papa. Tapi aku gak yakin cuma sekedar kerjasama, kamu ngerti maksud aku kan?"

"Iyaa, terus apa lagi?"

"Jadi aku bilang semuanya ke papa, dia selidikin latar belakang keluarga Miyeon. Dan aku juga udah tau rahasia keluarganya. Aku yakin papa juga udah kasih tau kamu. Sekarang jawab pertanyaan aku, kamu ngobrol apa aja sama dia?"

Dengan terpaksa akhirnya Tzuyu menceritakan obrolannya bersama Miyeon tadi sore saat di kampus Sana.

"Kamu kesannya kayak ngancem dia yang."

"I know, mungkin ini ulah dia buat ngebales aku?"

Hyewon terus menyimak obrolan kedua pasangan itu sambil berfikir kemungkinan yang bisa aja terjadi kepada Minju. "Ka gue ada feeling buruk, tapi boleh gue coba?"

Sana dan Tzuyu langsung menoleh mendengar si bontot ngomong seperti itu. "Lo kepikiran apa Hye?"

"Gak tau kenapa, tapi mata gue gak bisa lepas dari lemari." tunjuk Hyewon ke arah lemari besar yang belum sempat dia taruh pakaian.

Sana sangat paham apa yang di maksud Hyewon, dia memberikan anggukan kecil untuk membiarkan Hyewon melakukan apa yang dia mau.

Jantung Hyewon berdegup kencang, belum pernah dia merasa seperti ini selain saat ketauan kepala sekolah pas dia makan pas jam pelajaran.

"ASTAGAAA!" pekik Hyewon saat berhasil membuka lemari.

Minju ada disana gak sadarkan diri. Tangan dan kakinya di ikat, mata dan mulutnya juga tertutup kain hitam.

"Fak, kayaknya dia salah sasaran." Ucap Sana gak percaya dengan apa yang dia lihat.

Tzuyu dan Hyewon segera melepaskan Minju. "Astaga Njuu, lo emang adek gue yang nyebelin. Tapi gue tetep gak bisa biarin lo di giniin!"

Tzuyu rasanya mau protes dengan kata-kata Hyewon barusan, tapi dia lebih memilih diam. Dia biarin adiknya ini ngeluarin unek-uneknya.

Di pojok kamar, Sana sangat resah. Dia mondar-mandir sambil berusaha keras menghubungi papanya yang super sibuk itu.

Dia juga gak terima adik ipar kesayangannya diginiin!

"Kalo sampe ini ulah lo, awas aja Miyeon!"

Sana meremas ponselnya. Selain kesal karna nomer papanya gak bisa di hubungin, dia juga yakin sebenarnya tujuan si pelaku itu adalah Tzuyu.

Bukan Minju.

Alias pelakunya salah sasaran ngira Minju adalah Tzuyu, karna ketiga adik kakak ini memang wajahnya mirip-mirip.

"Sialan, tapi apa motif nyaaa dia lakuin ini!"

Wild [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang