"Lo gak sama ka Nayeon Tzu?"
"Dia hari ini gak masuk, ada acara keluarga katanya."
"Terus gimana nih, kita bantu lo turun apa lo naik lift aja?"
"Gampang, gue naik lift sendiri aja. Lo berdua tunggu di bawah ya."
Mereka berpisah, Tzuyu sendirian menunggu lift terbuka, sedangkan Chaeyoung dan Dahyun turun lewat tangga.
Entah kenapa hari ini rasanya sepi, apalagi biasanya selalu ramai yang antri lift.
Ting
Pintu lift arah turun terbuka, beberapa anak keluar dan hanya menyisakan satu orang di dalamnya.
Rasa canggung langsung menyelimuti mereka berdua, hingga tiba-tiba Sana menjerit bersamaan dengan lampu lift yang mati.
"Astaga."
Sana panik, tapi Tzuyu lebih panik. Dia langsung terbayang adegan di salah satu film horror yang pernah dia tonton. Bahkan sekarang seluruh badannya gemetar.
Sana berkali-kali menekan tombol alarm dan panggilan darurat, tapi tetap belum ada jawaban. Entah tombol itu sebenarnya berfungsi atau enggak.
"Sabar sebentar Tzu, kita pasti bisa keluar."
Sana membuka ponselnya, tapi ternyata gak ada jaringan sama sekali. "Jangan panik Tzu, nafas yang teratur kayak biasa aja."
"Gak bisa ka, gue takut!"
Sana langsung memeluk Tzuyu untuk menenangkannya. "Ada gue disini Tzu, tenang aja lo gak sendiri."
"Kalo lift nya jatoh gimana ka?"
"Kita mati bareng-bareng."
*
Setelah 30 menit Sana dan Tzuyu terjebak di lift, akhirnya mereka mendapat pertolongan walaupun listrik masih padam.
Sekarang mereka sedang di uks. Layaknya pasien, mereka berdua benar-benar di layani mulai dari di beri oksiken, makan minum, sampai ke pemeriksaan lebih lanjut.
"Saya paham mungkin kalian masih syok dengan kejadian ini, kalian berdua boleh pulang atau mau disini tiduran dulu juga gakpapa. Saya permisi ya, kalo ada apa-apa tekan tombol di atas ranjang kalian."
"Terimakasih dok." , "Makasih pa dok."
Sana menyampingkan tubuhnya, dia melihat Tzuyu yang masih lemas karna sempat pingsan tadi. Itu semua karna Sana yang bilang akan mati bareng kalo liftnya beneran jatuh.
"Udah enakan Tzu?"
Tzuyu ikut berbaring menyamping ke arah tempat Sana berada.
"Masih pusing dikit ka, ka Sana mau ke kelas?"
"Enggak, lo mau pulang apa masih mau disini?"
"Adek gue masih kelas ka, gue kan gak bisa pulang bawa mobil sendiri. Jadi nunggu disini aja dulu."
Ide cemerlang tiba-tiba melesat di otak Sana.
Sana membuka ponselnya dan menelfon kembarannya, tapi bukannya menjawab panggilan, Momo malah menolak panggilannya dan mengirim pesan ke Sana.
"Ada bu Jes anjir bisa di sita hp gue, kenapa?"
"Tolong bawain tas sama kunci mobil gue dong, gue mau balik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild [COMPLETE]
FanfictionMinatozaki Sana dan Chou Tzuyu adalah dua orang popular di sekolah. Di balik kepopularannya, mereka berdua ternyata memiliki rahasia masing-masing yang tidak di ketahui orang lain.