Kejutan

475 54 7
                                        

Ini adalah hari terakhir untuk anak kelas 12 mengambil nilai ujian praktek. Sana udah selesai dari tadi karna berenang adalah hal yang sangat mudah untuknya.

"Apa gue pulang sambil keringin rambut aja ya?"

"Gue males banget catokan, ngeringin rambut aja gue pegel banget gini."

Hanya ada dia sendiri di ruang ganti, jadi Sana bebas melakukan hal apapun sampai perhatiannya teralihkan dengan seseorang yang baru masuk.

Mata mereka bertemu, masih ada tatapan penuh harap dari mata cewe itu.

Hanya sebentar tapi bisa membuat Sana kesal.

"Males banget guee, ini hair dryer nya yang gembel apa rambut gue ketebelan apa gimana sihh kok gak kering-kering!"

Sana menghentakan kakinya berulang kali karna kesal dengan hairdryer milik sekolah ngeluarin angin yang gak begitu kencang.

Lagi-lagi perhatian Sana teralihkan saat mendengar suara hair dryer lain menyala tepat di samping Sana.

"Bilas nya cepet banget anying."

"Sini aku bantu, aku bawa punya aku sendiri kok. Pake punya sekolah mah sejam juga gak kering."

"T-thanks."

Suasana canggung langsung menyelimuti mereka. Sana tau kalo mantannya ini masih berusaha mengambil hatinya lagi.

15 menit berlalu, rambut Sana juga sudah mulai setengah kering. Dia akhirnya memilih untuk sekalian catokan daripada harus melewati 15 menit berikutnya rambutnya di keringin oleh Miyeon.

Macam-macam haircare Sana pakai, karna dia gak mau rambutnya kasar dan kusut habis kena kaporit di kolam renang.

"Ujian kamu lancar?"

"Sejauh ini lancar, gak tau ujian tulis sama lisan gimana."

"Kamu pasti bisa, kurangin malesnyaa pasti kamu bisa dapet peringkat atas ngalahin Jihyo."

"Mana mungkin aku ngalahin anak kelas unggulan."

"Aku juga dulu mikir mana mungkin aku bisa putus dari kamu, ternyata kita beneran putus."

Sana bungkam, akan panjang nantinya kalo Sana balas omongan Miyeon.

"Kamu udah punya pacar baru San?"

"Kan ada Tzuyu."

"Tzuyu udah jadi pacar kamu?"

"Ya- yaaa ya u-udah."

Mendengar jawaban ragu dari Sana, Miyeon langsung tersenyum. Dia yakin pasti Tzuyu belum kasih Sana kepastian.

"Kenapa ragu gitu jawabnya? Kamu sama dia belum resmi pacaran kan?"

Tepat sasaran. Sana semakin di buat bungkam.

Tiba-tiba Miyeon meraih kedua tangan Sana, membuat Sana sadar dari lamunannya.

"Kalo dia gak bisa kasih kamu kepastian, aku bisa kasih kamu kepastian. Ayo kita tunangan setelah lulus."

*

Sana berjalan dengan lemas, niatnya untuk pulang ke rumah dan tidur malah jadi gagal karna ada temannya bilang kalo ada guru yang menyuruh Sana untuk ke ruang bk.

"San, lo bikin masalah apa?" Tanya Momo, dia beneran panik pas baca chat kalo kembarannya di panggil bk.

"Gak tau, seminggu ini kan gue fokus belajar sama ujian praktek."

Wild [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang