4. Teman yang unik

25 5 1
                                    

Ujian akhir pun telah selesai dan Kiara mendapat libur selama 2 minggu untuk menanti semester baru di kelas 11. Bagaimana kabar nilainya? Sudah pasti baik. Lalu untuk kali ini pun, dia mendapatkan nilai terbaik sejauh ini di ujian komputernya! Berkat siapa lagi kalau bukan Tio. Bahkan Kiara kali ini mendapatkan rangking 3 umum. 

Sekarang ini adalah waktu emas bagi Kiara untuk membaca semua buku yang masih rapi tertumpuk dengan berbagai genre. Kiara memang senang belajar, tapi ketika libur, dia tidak ingin belajar dan mulai melakukan hobi membacanya. 

Kiara tidak selalu di rumah saat siang hari karena begitu membosankan dan kesal dengan ibunya yang selalu memarahinya jika Kiara terlihat di depan matanya. Akhirnya dia hanya berpindah tempat ke rumah teman kecilnya, yaitu Tinanty yang merupakan siswi kelas 9 SMP yang baru saja lulus. Mereka sebenarnya sepantaran dan lahir di tahun yang sama, tapi temannya ini sangat unik. Bahkan sejak awal dia disekolahkan karena terpaksa, bukan karena kemauannya. Maunya Tinanty sih tidak ingin sekolah, dia pun menunda setahun dan mulai bersekolah di tahun berikutnya saat Kiara sudah kelas 2 SD.

Mereka berdua awalnya hanya teman les saja, tapi karena mereka berdua suka fiksi lah yang membuat mereka berteman hampir 8 tahun. 

Di rumah Tinanty tidak jauh beda. Kiara tetap asyik membaca bukunya sendiri dan Tinanty pula sibuk dengan anime-nya. Mereka senang dengan dunianya sendiri, tanpa harus berkata sepatah kata pun. Ini lebih menyenangkan dibandingkan harus berada di rumah yang tidak membuat Kiara tenang.

Tak terasa sudah di jam 8 malam, dan sudah 6 jam mereka bersama dalam keheningan karena fokus dengan dunia masing-masing.

Tapi kali ini Kiara ingat ada yang ingin dia bahas. "Anty, kamu tau Kak Tio, kan?"

Tinanty pun menge-pause anime-nya dan mulai berpindah pandangan ke arah sumber pertanyaan. "Tau, kenapa memangnya? Kau duduk sama dia, kan? Yang itu aku sudah tau."

"Iya, dia duduk sama aku, hehe. Tapi, kamu tau gak, kalo dia katanya tertarik padaku! Seorang kak Tio, hey," celetuk Kiara yang bersemangat.

Tinanty menatap Kiara malas. "Ya terus kenapa? Tertarik bukan berarti suka dong? Kamu jangan kegampangan baper gitulah. Apalagi kak Tio itu disukai banyak cewek, pasti ceweknya banyak tuh yang dia deketin," sahut Tinanty menohok. Pasalnya, Tinanty Sekar adalah orang yang sangat jujur sampai-sampai dia sendiri pun tidak menyadari perkataannya menyakiti seseorang. Namun Kiara sudah terbiasa dan justru kagum dengan pikiran realistis nan kritis sahabatnya itu.

Kiara mengangguk paham. Dia tidak ingin membuka ruang debat pada kali ini. "Oh, iya juga, ya..." Kiara menutup mulut dan melanjutkan membacanya.

"Kalau kau memang penasaran, coba saja lihat nanti. Apakah dia masih mencarimu atau tidak. Aku pun tidak mempercayai cowok nyata, jadi aku tidak memahami situasikau, maaf." Tinanty masih membahasnya sambil menatap kembali layar laptopnya. "Apa kali ini kau mau menginap?" lanjut Tinanty.

Itu adalah kalimat yang Kiara nanti. "MAU! Aku sangat muak di rumah."

Tinanty masih menatap layar pun membalas, "Yowes, sampe besok saja, ya." Setelahnya, layar laptopnya pun dia tutup karena ingin keluar rumah.

Karena Kiara mau menginap, mereka harus keluar rumah dan pergi ke Mini Market untuk kebutuhan cemilan malamnya. Menginap tanpa cemilan itu terasa ada yang kurang.

Bulan kini tampak bercahaya di langit gelap tanpa awan. Ini adalah saat yang baik untuk mereka pergi keluar berdua dengan motor Tinanty. Kiara yang diboncengnya sangat senang berjalan-jalan melihat pemandangan malam yang terang disebabkan oleh lampu jalan dan sorot kendaraan yang menerangi jalanan. Apalagi mereka berada di daerah kota, suasana malam hari pun masih sangat ramai orang yang berlalu-lalang.

Only You, SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang