25. Penampilan

5 1 0
                                    

2 jam sudah mereka berdua—Kiara dan Tinanty—berada di dalam perpustakaan. Sekarang adalah waktunya istirahat, Kiara pun kembali ke kelasnya untuk mengambil bekal sendirian. Suasananya ramai. Banyak murid yang berlalu-lalang untuk kembali ke kelas, ada yang ke kantin, ada pula yang masih sibuk mempersiapkan banyak hal. Seperti biasa, Kiara melewati lapangan penuh dengan kekacauan, meja dan bangku yang berserakan, serta sampah dan daun yang berguguran itu membuat lapangan terlihat kurang baik.

Kiara tahu selanjutnya adalah penampilan dari ekstrakulikuler band yang diikuti oleh Tio. Kiara pun melihat Tio yang sedang menyiapkan alat musiknya di depan ruang guru yang tengah sibuk itu. Kiara hanya meratapinya saja dari arah lapangan sambil berjalan menuju kelasnya. Sungguh, sangat aktif sekali pria satu itu.

Di kelasnya Kiara sudah banyak orang yang bercucuran keringat karena panas di lapangan yang membuat kehadiran Kiara yang masih segar itu menjadi perhatian. Mereka mulai mencoba mengusik Kiara lagi dengan bisikan-bisikan yang sekarang telah terdengar itu, tapi tidak membuat Kiara terkecoh. Dia sudah tidak lagi ingin memikirkan teman kelasnya itu dan hanya lewat seperti orang asing yang tidak tahu apa-apa.

Di meja Kiara hanya ada tas miliknya sendiri. Entah ke mana teman sebangkunya pergi, dia tidak pernah tau apapun yang dilakukan oleh teman sebangkunya itu. Indah tidak pernah bercerita apapun yang dia lakukan dan hanya selalu mengajak Kiara untuk menemaninya saja.

Di tangan Kiara kini telah menggenggam sebuah pouch berisikan kotak makan dan botol minum, dia akhirnya berpikir untuk pergi saja dari kelas ini dengan mengambil tasnya untuk ditaruh di perpustakaan. Tidak akan ada yang menyadarinya pasti. Walaupun kemungkinan besar dia akan menjadi sorotan lagi karena membawa tas ke luar kelas (Kiara berpikir semua orang akan membicarakan Kiara yang membawa tas ke luar kelas dengan alasan dipulangkan) tapi Kiara tidak peduli selagi tidak ada yang tahu ke mana dia akan pergi.

Kiara memasukkan kembali pouch itu ke dalam tas dan mulai mengangkat tasnya dengan cara di-tenteng—tidak digendong—dengan alasan mengurangi persepsi. Jadi, jika dia membawa tas dengan menggendongnya, orang-orang akan mengira bahwa dia sedang sakit. Jika dia pergi membawa tas dengan memeluk tasnya tanpa menyangkutkan talinya ke bahu, kemungkinan besar orang-orang akan mengira bahwa dia terkena masalah yang diharuskan untuk pulang. Jadi opsi paling baik untuk mengatasinya adalah dengan cara memegang tali kecil yang ada di atas tas saja dengan santai.

Kiara akhirnya berhasil meloloskan diri dengan tasnya lalu langsung ia bawa lari ke perpustakaan takut jika ada teman kelas yang ia temui di jalan.

Benar saja, kemungkinan yang Kiara pikirkan benar terjadi saat dia harus terhenti karena banyak orang jalan berbondong-bondong yang membuatnya macet. Di tengah keramaian itu, dia bertemu dengan teman yang selalu membuatnya tidak tenang. Kiara mencoba untuk menutupi dirinya agar tidak ketahuan bahwa dia Kiara, tapi usahanya gagal karena mereka sudah duluan mengenali Kiara.

"Hai Kiara, Ahahaha," sapa teman sekelas Kiara dengan tawa nyaringnya. "Tumben sendirian aja? Temanmu mana? Apa lo gak punya teman, ya?" lanjut mereka.

Kiara tidak membalas apapun dan hanya mencoba untuk menghindari kontak mata dengan teman kelasnya itu. Sepertinya Kiara sendiri tidak ingin menganggap mereka teman kelas.

Kiara pun lanjut berjalan maju ke arah berlawanan dari temannya yang ingin ke kelas itu, akhirnya dia dapat bebas sekarang. Kiara benar-benar lelah. Lelah pikiran, hati, dan fisiknya yang selalu berusaha tidak peduli dengan orang-orang kelas. Bahkan dia sendiri saja tidak tahu apa salahnya hingga Kiara diperlakukan seperti itu.

Kiara menghembuskan napas lelah saat tiba di perpustakaan dan langsung masuk, lalu menutup pintu perpustakaan itu yang tidak disadari oleh orang lain.

Hari ini Kiara membawa bekal nasi, sayur kangkung, dan telur dadar. Sedangkan Tinanty, dia tidak membawa apapun, bahkan biasanya tidak membeli apapun karena makan berdua dengan bekal Kiara saja. Tapi hari ini Tinanty sudah tiba duluan dari kantin untuk membeli mi goreng yang tidak Kiara sangka. Tumben sekali sahabatnya kini membeli mi goreng di kantin yang katanya mahal?

Only You, SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang