13. Nonton

8 2 0
                                    

4.40 sore, mereka pun tiba saat filmnya sudah dimulai 10 menit lalu. Tapi, tidak membuat mereka terburu-buru dan masih bersikap biasa saja, setidaknya mereka selamat. Memang niat awalnya hanya untuk berjalan-jalan, pikir mereka.

Sebenarnya mereka melupakan 1 hal. Mereka belum memesan tiket sama sekali. Jadi mereka baru bisa membeli tiket di jadwal tayang selanjutnya di jam 7 malam nanti. Tio pun merasa bersalah karena tidak membelinya secara online dan hanya melihat jadwalnya saja.

Mereka punya 2 pilihan. Pertama, mereka harus mengganti film lain dengan waktu menunggu yang lebih singkat, atau kedua mereka tetap membeli tiket film yang dijanjikan akan tayang di jam 7 nanti.

"Nonton yang lain saja, biar gak lama nunggu," saran Tinanty.

Mereka bertiga setuju dan mulai menimbang-nimbang film apa yang akan ditonton.

"Ini saja Suzume, lagi trending, tayangnya 30 menit lagi. Lo suka anime, kan?" Adam memaparkan pendapatnya kepada Tio.

"Lo suka anime, kah?" tanya Tinanty yang mulai menyukai atmosfernya saat seseorang menyebut tentang kesukaannya.

"Buset bro, gue otaku angkatan covid," jawab Adam dengan tawa seru.

Kiara mulai tersenyum senang saat Tinanty merasa penaran akan sesuatu dengan orang lain—biasanya terlihat ketus.

"Kamu gimana, Kiara? Mau nonton yang ini?" tawar Tio.

Kiara menganggukkan kepala dengan senang. Matanya pun berkedip dengan kedua tangan yang dikepal, terlihat sangat excited. Lagi-lagi Tio melihat sisi gemas dari Kiara.

Awalnya mereka yang ingin menonton sebuah film romantis yang sedang viral. Akhirnya mereka pun menonton film yang sama panasnya di dunia jejepangan, apalagi tiga dari mereka—Tio, Adam, dan Tinanty—menyukai anime. Kecuali Kiara yang hanya sering ikut menontonnya saja bersama Tinanty, tapi dia pun mempunyai kesamaan karena Kiara pun menyukai fiksi—dalam bentuk buku.

Menunggu 30 menit sebelum filmnya mulai, mereka mulai berkeliling di toko perlatan yang paling favorit, yaitu Mr. Diy. Di sana benar-benar diisi dengan barang-barang lucu nan komplit. Mereka berempat hanya ingin memutar-mutar tempat itu saja untuk mencuci mata dengan barang yang lucu.

Kiara sampai-sampai berpisah dengan Tinanty yang sibuk melihat tempat mainan, Adam pun berpisah dengan Tio ke tempat alat olahraga, dan Tio yang hanya mengikuti Kiara saja.

"Ih Kak, lihat, ada barang yang tadi Kakak beli untukku. Persis juga." Kiara menunjuk ke arah sebuah Nano Spray yang terlihat persis seperti punyanya.

"Loh, iya, hahaha. Tapi di sini lebih mahal ternyata ya." Tio ikut berjongkok di samping Kiara dan membalas segala celotehnya.

"Kakak kok bisa-bisanya dapet di pasar begitu, sih?"

"Karena aku melihat ada toko elektronik gitu, terus waktu kutanya, beneran ada, dong. Aku pun awalnya terkejut."

Kiara mendengarkan dan merespon mengiyakan sambil mengedarkan matanya ke arah benda-benda lucu yang diperhatikan oleh Tio. Kiara pun beranjak bangun dan mengajak Tio untuk berkeliling lagi ke tempat buku dan alat tulis. Di situlah surga bagi Kiara yang pandai mencatat. Bahkan seluruh bukunya tidak ada coretan tidak penting, semuanya rapi tertata dengan tulisan yang bagus.

Kiara mulai tertarik pada sebuah sticky notes yang sedang ia butuhkan. Ia mengambil dua pilihan dan bertanya. "Kak Tio, aku mau beli antara dua ini, menurut Kakak bagus warna pink atau biru?"

Tio mengangkat tangannya ke arah dagunya dengan dahi yang mengerut menandakan ia sedang berpikir. "Hmm... kalo menurutku pastinya biru, tapi buat kamu pasti cocok yang pink."

Only You, SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang