2. Agreement

1.2K 124 2
                                    

Agnes, Bunda Bianca, langsung naik pitam melihat putrinya berbicara kasar pada Julian di depan orangtuanya.

"Bianca! Jaga mulut kamu! Ada orangtua Julian di sini!"

Bianca sebetulnya ingin mengamuk, tapi bertahun-tahun diajarkan etika membuatnya memohon maaf pada Om Noel dan Tante Melinda.

"Kalian punya cerita di SMA, ya?" tanya Om Noel.

Bianca hanya memandang tajam Julian.

"Duduk dulu, dengerin dulu orangtua kita ngomong, jangan cuma marah-marah."

Bianca mengepal tangannya kuat-kuat, sebelum akhirnya duduk lagi di sofa.

"Oke. Jadi, alasan tante mau jodohin Julian sama kamu adalah ya karena dari dulu tante suka sama Bianca. Menurut Tante, Bianca hebat. Dari keluarga kaya raya tapi selalu rajin di sekolah. Diterima di New York University, terus buka agency sendiri. Tante yakin, kalau Julian menikah sama kamu, dia pasti jadi orang yang lebih baik dan sukses," jelas Melinda panjang lebar.

"Dan kenapa Tante ingin Bianca menikah dengan Julian, adalah karena Tante lihat Julian dari kecil. Julian hormat sama orangtua dan bisa sukses dengan usaha sendiri. Tante berharap Julian bisa jadi teman hidup Bianca. Bey ini selalu gelisah. Selalu merasa ada yang kurang di hidupnya. Semoga bersama Julian, Bey bisa bahagia," Agnes menjabarkan.

Bey. Panggilan sayang dari orangtuanya yang sudah lama tak didengarnya. Seingin itukah Bunda mereka menikah?

"Keluarga kami akan mensupport film dan album baru Julian. Anggap itu hadiah pernikahan dari kami."

Oh. Pantas Julian mau menikah dengannya. Ujung-ujungnya alasannya adalah uang. Hal ini membuatnya sedikit lega. Setidaknya dia mengerti alasannya.

"Sebagai imbalannya, kami cuma minta Julian menjaga Bey baik-baik. Bey ada penyakit asma. Semoga dengan Julian, Bey bisa bahagia dan penyakit asmanya jarang kambuh."

"Pasti, pasti. Julian akan menjaga Bianca dengan baik. Tapi kapan mereka akan menikah? Jangan lama-lama ya?"

"Gimana kalau sebulan lagi?" tanya Agnes.

Bianca kaget. "Nggak mau, Bun, aku nggak setuju!"

"Bey, Julian ini laki-laki yang baik. Bunda yakin kalian cocok."

Noel menyebut sebuah tanggal di mana Julian tak ada jadwal kerja.

"Ingat, kamu mau aset kamu bisa dipakai kan?" tanya Agnes.

"Itu aset, Bun! Aku anak Bunda satu-satunya! Kenapa aku harus dipaksa nikah buat bisa pakai uangku sendiri?"

"Coba dua tahun Bey. Kalau bener kamu nggak kuat, Bunda terima kalau kamu masih mau cerai."

"Bunda beneran nggak akan berubah pikiran?"

"Nggak akan."

"Gimana kalau kita bicara sebentar?" Julian tiba-tiba berdiri. "Om, Tante, Bianca saya ajak ke cafe sebentar ya?"

"Ide yang bagus!" respon Agnes girang.

"Bey, ayo kita jalan sebentar."

"Apaan sih? Nggak mau!"

"Sebentar aja."

Karena tak enak melihat wajah orangtua mereka, Bianca terpaksa setuju.

********************************************

Sudah sepuluh menit mereka berada di mobil Julian. Julian mengarahkan mobilnya ke pusat perbelanjaan Jakarta Selatan. Keduanya berdiam diri.

"Mau diemin aku sampai kapan, Bey?"

The Idol's Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang