50. Julia's Nightmare

518 73 8
                                    

Julian dipanggil kepolisian untuk memberi keterangan tentang tuntutannya pada Julia. Dia juga menambahi laporannya dengan mengatakan bahwa Julia telah mengagetkan nenek Bianca dengan cara mengirimi foto pernikahan rahasia mereka ke nenek Bianca dan mengakibatkan sang Oma terkena serangan jantung serta hampir meninggal. 

Julian meminta kepolisian merahasiakan tentang pernikahannya dengan Bianca dengan alasan mereka masih bersiap untuk memberitakan hal itu. 

Pihak kepolisian setuju untuk merahasiakan hal ini. Biarpun begitu, Bianca dan Julian sudah siap bila gosip tersebar.

Proses tanya-jawab Julian di kepolisian berlangsung empat jam. Julian sendiri sebetulnya merasa tegang, tapi karena dia hanya dipanggil sebagai saksi, dia berusaha untuk tetap tenang. Pak James, lawyer Bianca yang mendampinginya juga bisa membuat Julian lebih tenang. 

"Mas Julian dan Mbak Bianca benar-benar dirugikan oleh Julia ini. Bayangkan, bertahun-tahun dikirimi foto dan video mesum yang menjijikkan, kemudian dia hampir membuat Ibu Ming Lan, Omanya Mbak Bianca meninggal! Ini nggak bisa dibiarkan! Kita harus membiarkan dia merasakan akibatnya!"

Sebetulnya Julian tidak membenci Julia sebelum ini. Dia terganggu, ya. Dia kesal karena Julia meracuni pikiran Bianca hingga wanita yang sudah lama sekali dia cintai itu menganggapnya amat brengsek dulu. Tapi dia tidak benci. Mengapa? Karena dia jarang ingat Julia. 

Tapi ketika Julia membuat Oma Ming Lan sakit parah, membuat Bianca banyak menangis dan harus tidur di rumah sakit dua minggu untuk menjaga sang Oma, Julian jadi benci pada Julia. Dia ingin Julia mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya selama ini. 

"Apa betul, Pak Julian ingin menuntut Ibu Julia ke pengadilan? Kalau ya, penuntut umum akan mulai memproses gugatan Anda."

"Ya, saya ingin kasus ini masuk ke pengadilan, persidangan, dan Julia bisa mendapat hukuman dari perbuatannya."

"Baik. Saya terima gugatan Anda. Kasus ini punya bukti-bukti yang kuat. Kami akan memproses ini ke Kejaksaan."

"Terima kasih, Pak."

Begitulah. Gugatan Julian secara resmi mulai diproses. 

**********************************

Sorenya, Pak James menghubungi Julian lewat whatsapp, "Julia request buat ketemu. Mau berunding biar kasusnya nggak naik ke pengadilan katanya."

Julian hanya mendengus, "Tolak, Pak. Saya nggak mau ketemu dia. Tetap proses ke pengadilan."

Begitulah, kegilaan Julia sebentar lagi akan berujung ke pengadilan. Dia berharap bisa bertemu dengan Julian dan berbicara dengannya, tapi Julian tak sudi. 

Dia juga berusaha lewat pengacaranya untuk bertemu dengan Bianca, tapi Bianca juga menolak. 

**********************************

Hari itu hari Sabtu. Julian libur syuting. Bianca tetap bekerja setengah hari karena orderan lip cream Kiyowo yang semakin membanjir akibat banyaknya influencer yang mereview dengan banjir pujian. 

Dia membayar pabrik dan para pekerja untuk bekerja lembur memproduksi lip cream yang sudah PO sampai lima puluh ribu pieces itu. 

Ada juga beberapa urusan administrasi yang harus diselesaikannya. 

Setelah ke gym Julian datang ke kantor Bellissima sambil membawakan makan siang. 

"Aku harus stress apa seneng ya ini lip cream laku banget kayak kacang goreng. Sekarang yang ribet produksi secepat mungkin buat menuhin request pembeli."

"Seneng aja, jangan stress. Kan cuan produk kamu."

"Iya tapi arrange di pabriknya yang nggak segampang itu. Soalnya itu bukan pabrikku sendiri. Itu pabrik yang produksi banyak brand. Antriannya panjang banget, nggak bisa disalip. Aku stress!"

The Idol's Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang