34. A Dark Day

588 89 3
                                    

Untuk pertama kalinya, Julian dan Bianca bertengkar.

Julian tahu Bianca berhak melarangnya melakukan semua adegan berbahayanya sendiri, tapi dia tetap merasa marah.

Dan Bianca kesal karena dia baru tahu ketika first script reading.

"Kamu kenapa nggak ngasih tahu mau ngelakuin hal gila itu?" tanya Bianca malamnya.

"Aku pikir kamu tahu. Kan ada di kontrak aku."

"Yang bikin Hartoyo Entertainment. Aku cuma tahu ringkasannya aja."

"Oh."

Julian yang biasa pasti akan langsung meminta maaf, tapi kali itu dia diam.

Baginya penting untuk melakukan semua adegannya sendiri.

Bianca juga jengkel karena Julian tak paham Bianca hanya tak ingin dia terluka.

Makan malam mereka berlangsung dingin, tanpa kata.

Bianca rasanya ingin ke ruang TV saja, makan sendiri di sana.

Jujur, Julian rasanya ingin tidur di kamarnya di atas, tanpa Bianca.

Dia bersemangat untuk melakukan semua adegan berbahaya di filmnya sendiri. Dia tahu ada cara agar para stuntman bisa melatihnya untuk mengurangi kemungkinan cedera.

Tak ada pelukan di ranjang, apalagi bercinta malam itu. Mereka sama-sama tidur dengan kesal.

**********************************

Mereka masih tak saling bicara besoknya, kecuali bila sangat diperlukan.

"Aku berangkat ke gym," Julian pamit di parkiran.

"Ya, hati-hati," Bianca menjawab datar.

**********************************

"Lu banting-banting barang terus kenapa sih? Ngeri deh gue," kata Cecilia.

"Laki gue rese."

"Kenapa?"

"Mau main dangerous scenes di Fiksi gak pake stuntman."

"Buset."

"Ya kan? Wajar nggak kalo gue marah?"

"Wajar banget. Tapi gimana? Tetep bakal tanpa stuntman?"

"Ya nggaklah gila. Itu film Fiksi banyak banget adegan high risknya.  Mobil meledaklah, lompat dari jendela lah. Gimana bisa gue biarin dia lakuin semuanya sendiri?"

"Terus sekarang kalian berantem?"

"Iya. Biarin aja. Kesel gue."

"Perkara prinsip ya ini, Nek. Tapi mungkin buat dia ini penting juga."

"Lu jangan belain dia deh!"

"Bukan. Maksud gue, Julian seneng banget kan, bisa main film action pertamanya. Mungkin dia pengen all out."

"Dengan taruhan nyawa, Ces? Gue harus biarin dia ngerasa kerja dia perfect dengan resiko dia luka?"

"Ya nggak sih. Cuma jangan berlarut-larut, Beb."

"Lihat ntar."

**********************************

Julian ke kantor Supersonic setelah lunch, agencynya. Dia ada meeting dengan Karla tentang photoshoot majalah dengan konsep seksi itu.

Sinetronnya dengan Karla masih akan terus tayang tiga bulan lagi, dan ratingnya sangat tinggi. Wajar kalau banyak brand yang ingin memanfaatkan itu.

Markus melihat wajah Julian yang keruh, langsung menembak, "Berantem, Bro?"

The Idol's Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang