15. In New York

717 100 16
                                    

Author's Note:

Chapter ini PG-15 ya ratingnya. Aku gak mau spoiler lebih banyak lagi.

Bacalah bacaan sesuai usia kamu yaaa.

**********************************

Bianca mengajak Julian ke Gramercy Tavern, restoran kesayangannya saat kuliah di NYU dulu.

Karena ingin mencoba makanan kesukaan Bianca, Julian memesan makanan yang sama dengannya, poached lobster dan golden beet salad.

Tapi Julian tidak suka matcha, jadi dia memesan air mineral biasa.

"Suka nggak lobsternya?"

"Suka, enak banget."

"Aku dulu sering ke sini sama Julia."

"Kalo sama temen-temen kamu waktu kuliah gimana, masih deket nggak?"

"Kadang masih ngobrol. Tapi aku paling sering ngobrol sama Stephen, karena dia punya bisnis kosmetik dan skincare, sedangkan bentar lagi bisnis lip creamku launching."

"Stephen itu mantan kamu juga bukan sih?"

"Bukan. Dia cuma temen."

"Dulu kamu sering jalan sama dia tapi, setelah nggak sama Andrew lagi."

"....... Kamu suka liat IG-ku?"

"Iya."

"Buat kepoin Julia?"

Astaga, Bey, please. Aku buka IG kamu tiap hari tuh liatin kamuuuu!

"Ya buat liat kamulah, orang IGnya kamu yang kubuka."

"Ngapain?"

Sebentar lagi.

Julian akan mengatakan "suka" sebentar lagi. Baru sebulan mereka menikah. Dia ingin membuat Bianca percaya dulu kalau dia bukan laki-laki brengsek.

"Pengen aja. Kan kita sekelas dulu. Pengen lihat aja kamu daily livenya gimana."

Bianca tak heran. Dia punya sekitar dua juta followers.

"Perasaan aku biasa aja."

"Biasa aja gimana, hidup kamu tuh estetik banget, kayak Pinterest."

"Nggak ah, nggak secantik itu hidupku. Anyway, aku mau ke Korea next month."

"Ketemuan sama si Stephen ini?"

"Iya. Dia mau nganterin aku ke beberapa pabrik dan skincare Korea."

"Berdua aja?"

"Sama Cecilia."

"Oh."

"Kenapa sih, kamu jealous?"

Sebetulnya Bianca hanya bercanda, tapi Julian menjawab, "Iyalah, jealous. Takut dia ngambil kamu."

Bianca agak kaget. Kenapa sih Julian harus seterus terang ini? Dia kan jadi bingung harus bersikap bagaimana.

"Aku bukan barang, yang bisa diambil-ambil sembarangan. Aku ke sana pure kerja."

Julian membuka jadwalnya bulan depan.

"Tanggal berapa kamu ke Korea?"

Bianca menyebut tanggal di tengah bulan.

"Dih, aku syuting iklan tiap hari minggu itu."

"Sama latihan buat action scenesnya Fiksi, kan?"

"Iya. Tapi Jumat, Sabtu, Minggu aku free. Aku nggak usah training aja hari Jumat. Nyusul kamu ke Korea."

The Idol's Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang