36. At The Infinity Pool

695 77 1
                                    

Author's Note:

Spicy 🔞 lagi karena ya namanya juga pengantin baru yang lagi sayang-sayangnya baikan.

Udah kuset harga termurah di KK.

Graphic detailsnya menurutku 6/10. Read and buy at KK at your own risk yaaa.

Yang di WP censored version 800an kata. Di KK 1100an.

Gak baca juga gpp yang di KK. Cuma beda 300-an kata. Linknya ada di komen kalo tetep mau baca 😁

**********************************

Julian betul-betul memasakkan mie kuah seafood untuk Bianca. Namun berbeda dengan sebelumnya, kali ini dia memasak dua versi, versi tak pedas dan super pedas, sesuai permintaan Bianca yang baru saja selesai marah dengan sang suami. 

Bianca makan mie dengan irisan daging kepiting dan udang itu dengan lahap. Irisan cabe rawit di dalamnya membuatnya lebih semangat. Jangan lupa kerupuknya. 

Karena pedas, Bianca merasa gerah. Dia lalu menggulung rambutnya dan menjepitnya di atas kepala. 

Julian juga jadi agak gerah, tapi bukan karena makan pedas. 

Specific requestnya kalau sedang bercinta adalah meminta Bianca menggulung rambutnya ke atas, karena dia ingin bebas menciumi leher, bahu, dan dada sang istri tanpa terhalang rambut panjangnya. 

Jadi pikirannya selalu travelling tanpa dapat dikontrol kalau melihat Bianca dengan rambut seperti itu, apapun tujuan aslinya. 

Lima hari mereka perang dingin. Lima hari yang terasa bagai lima tahun. Sangat kontras rasanya, apalagi setelah mereka bermanis-manis ala bulan madu. Mendadak jadi saling sedikit bicara, mereka sebetulnya saling merasa ada yang kurang dan saling rindu. 

"Bey?"

"Hm?"

"Swim with me."

"Beneran ini kamu pengen main di swimming pool?"

"Beneran. Aku udah pengen coba itu dari pertama masuk apartemen ini."

"Astaga!"

"Ya gimana dong, tinggal sama kamu terus ada infinity poolnya? Menurut kamu aja gimana? Apa mungkin nggak kepikiran?"

"Aku sama sekali nggak pernah kepikiran berenang bareng!"

"Kan itu kamu. Kamu kan baru-baru aja suka sama aku. Yuk, berenang, yuk? Kan udah dimasakin. Ya?"

Bukannya menjawab, Bianca malah ke kulkas dan mengambil susu rasa strawberry, yang memang rasa kesukaannya. Dia kumur-kumur dengan susu itu.

"Kamu ngapain? Kepedesan, ya?"

"Bukan. Aku kumur-kumur susu karena takut kamu kepedesan kalo nanti nyium aku."

Sejenak Julian terdiam karena tak sanggup memproses kata-kata itu. Sebelum wajahnya memerah lalu dia terseyum begitu lebar, hingga matanya menghilang dan menyisakan dua lengkung bulan sabit di matanya. 

"Ya ampun, gemes banget istri aku! Nggak kuat, Tuhan, tolong!"

Tak merespon, Bianca malah berjalan pergi. Ke swimming pool mereka. 

Infinity pool mereka berada di lantai teratas hotel Ritz-Carlton. Ya, memang hotel Ritz-Carlton Jakarta memiliki beberapa lantai yang diperuntukkan untuk apartemen. 

Fantasi Julian bisa dilakukan karena tak ada yang akan melihat mereka di situ. Siapa yang bisa melihat mereka, kalau mereka ada di lantai teratas hotel itu?

Julian yang dulunya tak pernah menyentuh wanita, sekarang jadi laki-laki ekspresif yang selalu mengajak Bianca bercinta lebih dulu.

Bianca mengagumi langit malam yang penuh bintang di atas, dan sorotan lampu berwarna-warni di bawah.

The Idol's Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang