48. Time to Go

570 89 11
                                    

Seperti biasa, Julian bersiap untuk berangkat syuting di pagi hari. Jam lima pagi harus sudah sarapan, jam enam sudah harus berangkat. Dia sudah tujuh tahun hidup seperti itu, sejak mulai jadi aktor. Tapi kini dia punya istri yang menemaninya bangun pagi dan sarapan. 

Biarpun masakannya dari Chef Benny, bukan buatan Bianca, Julian tetap berseri-seri karena bahagia sudah seapartemen lagi dengan istri cantiknya itu. 

Bianca terkantuk-kantuk menemani Julian sarapan. Malam sebelumnya dia sibuk membaca laporan Cecilia tentang bisnisnya. Baik tentang Aurora, Jesslyn, maupun Zefanya. Juga tentang PO puluhan ribu lip cream Kiyowo yang harus segera diproduksi. 

"Apa kita tinggal di rumah BSD dulu? Itu kan lebih dekat dari lokasi syuting."

"Tapi kan jauh dari kantor kamu?"

"Aku kan gampang. Aku yang punya company. Aku nggak punya jam pasti, harus masuk jam berapa. Kalo kamu kan pergi pagi, pulang malem."

"Aku seneng sih kalo bisa tinggal di BSD. Soalnya itu aku yang beli. Kita juga pertama kali itu di situ, hehehe," Julian tertawa dan tersipu-sipu sendiri, membuat Bianca ikut tertawa.

"Ya udah, pulangnya nanti kamu ke rumah BSD aja, ya? Aku tungguin di situ."

"Barang-barangku gimana?"

"Nanti aku packing koper buat kita. Bilang aja yang harus dibawa apa."

"Oke. Ke sananya nanti kamu diantar Pak Dahlan, ya? Jangan nyetir sendiri."

"Iya."

**********************************

Vanya dan Lulu, fans setia Julian, mengikuti berita idolanya bulan itu. Mereka tahu, selain sibuk syuting, Julian juga bolak-balik ke Solo, kampung halaman istrinya. 

Memang hanya mereka fans yang tahu kalau idolanya sudah menikah. 

Mereka sangat shock ketika Julian mempublish kalau dia bertahun-tahun diteror oleh Julia, mantan pacarnya saat di SMA. 

V: sinting banget tu orang. Kasihan banget si Julian. 

L: gue tanya-tanya sama orang yang dulu satu kelas di SMA sama mereka. Katanya Julia yang pertama nyebarin kalo Julian itu playboy. Tu cewek bilang Julian mutusin dia dan tidur sama cewek lain. Julian dulu bilang itu nggak bener. Tapi nggak ada yang percaya. Sebelum itu, nggak pernah ada yang nganggep Julian tu fuck boy. Baru setelah Julia nangis-nangis dan katanya ngancem bunuh diri, orang jadi ngecap Julian itu bejat. 

V: wah gila sih, dia tu pencemaran nama baik ya.

L: parah.

V: terus foto-foto Julian di rumah sakit Solo itu kenapa? Ada yang bilang Bianca hamil, kan?

L: sebenernya kalo hamil juga nggak apa-apa, kan? Orang Bianca istrinya Julian. Tapi nggak, Njir. Orang suruhan gue nyogok suster VVIP di situ. Katanya Omanya Bianca tu barusan kena serangan jantung.

V: oh, karena itu ya, Julian bolak-balik ke Solo?

L: Iya, Bianca dua minggu di Solo jagain neneknya, makanya dua weekend Julian juga di Solo.

V: mereka manis banget, ya? Saling dukung gitu.

L: tapi ke depannya situasi bakal agak panas.

V: kenapa gitu?

L: gosipnya Aurora sekarang musuhin Julian.

V: lah? Kan mereka main bareng di film Fiksi?

L: makanya itu. Kata kru dia musuhin Julian dan Bianca sejak berita mereka pacaran keluar.

The Idol's Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang