Malam harinya...
Ting nong, ting nong....
Ceklekkk....
.
.
.
"Oh... Jiminshi?!" Ucap Jungkook ketika membuka pintu mansionnya dan sangat terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini.
"Apa yang terjadi pada Taehyung Hyung, Jiminshi... Astaga, Hyungie?!" Tanya Jungkook dengan meraih lengan seseorang
yang semula tersampir di bahu Jimin.
"Mari silahkan masuk tuan Park?!" Suruh Jungkook."Ah... Tidak perlu Jungkookshi, sepertinya saya akan segera pergi, masih ada sesuatu yang harus saya selesaikan?" Alibinya lagi lalu membungkuk pada penghuni rumah setelahnya meninggalkan kediaman tersebut.
Lalu Jungkook dengan susah payah membopong Taehyung menuju kamarnya, sambil merancau yang tidak terlalu jelas di pendengaran Jungkook.
Setelah sampai bilik kamarnya, Jungkook segera merebahkan sang suami, melepaskan sepatu dan juga pakaian sang suami lalu menggantikannya dengan piyama.
Jungkook pun ikut merebahkan tubuhnya di samping sang suami, dengan memandangi wajah suami yang mulai terlelap dalam tidurnya.
"Apa seberat itukah beban pikiranmu, Hyungie, sebenarnya akupun merasakan hal yang sama, kau dan aku sudah menjadi kita, bisakah kau juga berbagi resahmu kepadaku, bahuku akan selalu terjaga untukmu bersandar, ceritakan apa yang menjadi bebanmu, aku pasti akan selalu ada dalam setiap lukamu, jangan kau angkat semua ini sendiri, Hyungie... Kau masih memilikiku?!!" Ucap Jungkook walaupun tidak lagi dapat di dengar oleh lawan bicaranya, setelah mengatakan itu, Jungkook pun mulai memejamkan matanya.
.
.
.
"Jihoonniy... Ihooniaaa.. Aku merindukanmu sayang?!" Gumaman seseorang dalam tidurnya.
.
.
.
"Hei sayang... Belum bersiapkah?!" Tanya seseorang dari balik pintu.
"Ah iya Ibu, sebentar lagi... Masuklah Bu?!" Sahut seorang dari dalam kamar.
"Lho Hoonniy sayang, belum bersiap hm... Ada apa Hey, kenapa mukanya ditekuk seperti itu, cantik hmm?!" Tanya Baekhyun penuh kasih.
"I-itu Ibu, apa tidak sebaiknya kita batalkan saj...?!" Ucapnya terhenti ketika Baekhyun memotongnya.
"Hei... Hei... Heiii... Tidak ada yang di batalakn, hm, segeralah bersiap, ibu tunggu di bawah, Hm?!" Ucap Baekhyun dengan menepuk lembut kepala Jihoon lalu pergi dari sana.
"Aku terlalu takut Bu, takut sekali jika Taehyung Hyung menolak perjodohan secara tiba-tiba ini, aku belum siap menerima penolakan, Bu?!" Batin Jihoon sendu, setelahnya ia pun bersiap, takut mengecewakan calon Ibu mertuanya jika tidak segera bersiap dan hanya sibuk dengan berandai-andaiannya.
.
.
.
"Hoekkk... Hoekkk...Hoekkkk.....?!" Suara seseorang yang menguras habis seluruh isi perutnya.
"Hyungie...?!" Ucap Jungkook dengan memijat leher belakang Taehyung yang masih sibuk mengeluarkan cairannya.
"Baby... Hah, hah.. Hoeekkk..." Taehyung lagi.
Setelah di rasa sang suami sudah selesai dengan acara muntahnya, Jungkook pun membawa Taehyung untuk duduk di sofa kamarnya.
"Makanlah ini Hyung, aku sudah membuatkan sup haejangguk?!" Ucap Jungkook dengan menyodorkan sendok berisikan sup pereda mabuk di depan mulut sang suami.
"Sepertinya Hyungie kemarin terlalu banyak menegak alkohol, ada apa hm, tidak biasanya Hyungie seperti itu?!" Ucap Jungkook lagi dengan lembut, dan tangan yang memberi suapan demi suapan kepada Taehyung, walaupun sebenarnya ia sudah tau apa penyebabnya, ya hanya berbasa-basi sajalah menurut Jungkook."Maafkan Hyung Baby... Semalam ada rekan bisnis Hyung yang mengajak untuk minum, tak taunya Hyung malah kebablasan, mungkin efek sudah lama tidak minum, Baby?!" Jawab Taehyung asal dengan memamerkan box smilnya.
Sebelum Jungkook bertanya lagi, terdengar bel pintu dari lantai bawah. Bertanya-tanya siapa yang bertamu pagi-pagi sekali.
Ooohhh... sepertinya pemilik rumah melupakan janji temu dengan seseorang hari ini, sebagai awal dari rencana dan takdir yang Tuhan gariskan..
.
.
"Ah... Nyonya Kim... Silahkan masuk Nyonya?!" Ucap Bibi Song setelah membuka pintu.
"Dimana mereka Bi?!" Tanya Baekhyun dengan ketus.
"Tuan dan Nak Kookie masih di kamar, Nyonya... Sepertinya tadi Tuan muda tidak enak badan!!" Jawab Bibi Song dengan menunduk dan mengekor di belakang Tuannya.
"Panggilkan mereka Bi?!" Suruh Baekyun dengan nada tak bersahabat.
Setelah memberi anggukan, Bibi Song menuju kamar Tuannya.
Kalo kalian bertanya di mana Chanyeol, jawabannya dia sudah pergi ke perusahaannya, dia tidak ikut dan tidak ingin ikut campur lagi tentang rencana istrinya.
Tok tok tokk.....
"Tuan... Ada Ibu Tuan dibawah, ia meminta saya untuk memanggil Tuan?!" Ucap Bibi Song.
Deg....
Serempaknya pacuan jantung mereka yang masih di dalam kamar, dengan saling pandang satu sama lain, tanpa ada satu pun dari mereka yang beranjak untuk mencoba meraih ganggang pintu.
"Tuan, Nak Kookie...Kalian baik-baik saja?!" Ucapnya lagi yang tidak mendapat sautan dari dalam.
Hingga membuyarkan acara mari saling pandang mereka...
"Ah ya Bi, kami segera menyusul?!" Sahut Taehyung setelahnya.
Holaaa readers nim....
Jan lupa votmment nya....TOBIKONTINYU
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧
Random"Nyatanya bukan aku rumah untukmu pulang, bersamaku hanyalah persinggahan, di saat sebuah rumah yang seharusnya kau tempatkan DIA di dalamnya tapi tidak seperti yang kamu harapkan, kamu datang padaku, mengajarkanku arti rumah sesungguhnya, sedangkan...