Happy reading...
(*typo bertaburan, harap maklum)
★~(◡﹏◕✿)
Lenguhan terdengar dari bilah bibir pucat seseorang. Beriringan dengan mata yang mulai mengedarkan pandangannya. Mendudukkan dirinya dengan tiba-tiba, manakala menyadari jika saat ini ia berada di tempat asing. Jungkook, ingatannya kini berputar pada kejadian siang tadi. Di mana Taehyung dengan paksa membawanya entah kemana. Kram di perutnya dan sakit pada tengkuknya ia abaikan, ketika samar-samar dirinya mendengar suara seseorang yang sangat ia kenal.
"Apa lagi Bu?"
"Apa yang terjadi?"
"Aku tidak bisa Bu. Aku sedang bersama Jihoon saat ini."
"Jangan khawatir, Ayah pasti segera membaik setelah di tangani Dokter."
"Tidak bisa Bu. Jangan egois. Nanti juga siuman. Ayah hanya pingsan. Tidak mati!" sarkas Taehyung.
Lalu panggilan berakhir begitu saja. Jungkook yang mendengar langkah kaki mendekat, ia memposisikan dirinya untuk berbaring kembali.
"Jangan pura-pura tidur. Aku tau kamu sudah bangun sejak tadi?" Taehyung bersedekap, menunggu reaksi seseorang yang kini mulai bergerak gelisah.
"A-ku ingin pul-lang!" Jungkook terbata, tatapan Taehyung seolah mengulitinya saat ini.
"Pulang kemana hm?" Taehyung mendekat, merangkak di tepi ranjang yang Jungkook tempati.
Jungkook reflek memundurkan tubuhnya. Sungguh ia takut dengan aura Taehyung yang mengerikan itu.
"Nanti kamu jatuh sayang. Jangan bergerak, sungguh aku tidak akan melakukan apapun padamu!" Taehyung mencoba meraih Jungkook, namun segera di tepis pelan oleh sang empu.
"Baiklah. Aku tidak akan menyentuhmu, maaf jika tadi aku terlalu kasar!" ucap Taehyung penuh penyesalan.
Jungkook menunduk, sama sekali ia tidak ingin menjawab ocehan lawan bicaranya. Ada perasaan takut yang menyelimuti. Keringat dingin pun mulai mengucuri pelipisnya, Jungkook mencoba menghalau bayangan masa lalu yang meninggalkan trauma untuknya. Dia sendiri saat ini, tidak ada seseorang yang akan membantu melewati semuanya. Dia harus bisa melawan traumanya, harus.
"Apa aku menakutimu?" lagi, Taehyung ingin sekali merengkuh tubuh bergetar itu, namun ia takut jika sang empu kembali memundurkan tubuhnya. Geser sedikit saja, Jungkook sudah pasti terjerembab di lantai. Dan benar saja...
"Sudah ku katakan, diam. Kamu bisa jatuh dan bay-- hikss, aku ingin pulang!" bentakan Taehyung terhenti manakala Jungkook mulai terisak. Di raihnya Jungkook dalam pelukan. Mendapat perlawanan sebelumnya, namun Taehyung tidak melonggarkan sedikitpun. Hingga sang empu menerima perlakuannya. Jungkook tidak kuasa melawan, isakan darinya masih menggema. Jungkook lemah, dirinya mencoba menetralkan segala sesuatu yang akan membangkitkan traumanya. Menarik nafas begitu dalam berkali-kali. Menutup matanya begitu erat, seolah menghilangkan bayangan sakitnya dulu. Jungkook berhasil, dia tidak menolah ataupun membalas pelukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧
De Todo"Nyatanya bukan aku rumah untukmu pulang, bersamaku hanyalah persinggahan, di saat sebuah rumah yang seharusnya kau tempatkan DIA di dalamnya tapi tidak seperti yang kamu harapkan, kamu datang padaku, mengajarkanku arti rumah sesungguhnya, sedangkan...